Dalam sebuah kegiatan wawancara bersama delegasi jurnalis media massa Indo-Pasifik, Menlu Joseph Wu menegaskan kembali komitmen Taiwan untuk mencegah ekspansi otoritarianisme bersama negara-negara bebas lainnya.
Delegasi tersebut diorganisir oleh think tank “East-West Center” yang berkantor pusat di Hawaii, dan terdiri dari 14 jurnalis yang berasal dari Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan India. Hasil wawancara telah dipublikasikan oleh Yomiuri Shimbun (Jepang); Maeil Business Paper, Yonhap News Agency, dan Munhwa Ilbo (Korea Selatan); Newsroom (Selandia Baru); dan Indian Express (India).
Menlu Joseph Wu menyambut baik pernyataan tentang perluasan kerja sama keamanan oleh pemimpin AS, Jepang, dan Filipina yang diumumkan pada bulan April, dan mengatakan bahwa kerangka kerja sama tersebut akan membantu menekan agresi Beijing di Laut China Timur dan Selatan.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut, serta pertemuan lainnya yang diadakan oleh pemimpin AS, Jepang, dan Korea Selatan pada bulan Agustus tahun lalu di Camp David, menunjukkan bahwa semakin banyak negara demokrasi yang merasakan ancaman ekspansionisme Tiongkok, dan ingin bekerja bersama untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Mengenai keamanan rantai pasok semikonduktor global, Menlu Joseph Wu menjelaskan beberapa pabrik baru yang dibangun oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. di Jepang, AS, dan Jerman adalah bagian dari strategi ekspansi global sektor semikonduktor Taiwan, sekaligus menolak klaim bahwa langkah tersebut akan berujung pada penurunan industri semikonduktor Taiwan.
Sektor semikonduktor lokal dibangun dalam jangka waktu yang panjang dan mencakup pengetahuan desain, produksi, pengujian, dan pengemasan. Meskipun sulit bagi negara lain untuk meniru pengalaman tersebut, Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan bersedia untuk bekerja sama dengan mitra-mitra sehaluan termasuk Jepang, AS, Korea Selatan, dan India demi memperkuat ketahanan rantai pasok global sebagai respons terhadap dampak potensial geopolitik.
Dalam kesempatan ini, Menlu Joseph Wu juga memaparkan pengalaman Taiwan dalam melawan disinformasi. Taiwan telah lama menjadi target serangan perang kognitif oleh Tiongkok, yang bertujuan untuk mengganggu masyarakat melalui penyebaran disinformasi dan keraguan terhadap AS. Menlu Joseph Wu menyeru negara-negara bebas untuk mengambil langkah antisipasi dan tindakan pencegahan.
