Kembali ke konten utama
Pidato Kenegaraan Presiden Tsai dalam HUT ROC 2017

5


 

Presiden Tsai Ing-wen menghadiri perayaan HUT ROC pada 10 Oktober 2017 yang bertempat di depan Istana Kepresidenan. Dalam acara ini Presiden Tsai menyampaikan pidato kenegaraan dengan tema “Taiwan yang Lebih Baik”. Dalam pidatonya Tsai menekankan bahwa pemerintahannya sedang berupaya keras untuk membuat Taiwan menjadi lebih baik di tiga aspek: Merealisasikan Komitmen dan Mempercepat Reformasi; Menjaga Demokrasi dan Kebebasan Taiwan; serta Menempatkan Taiwan dalam Tatanan Internasional Baru.

 

Berikut ini adalah ringkasan pidato kenegaraan Presiden:

 

Hari ini adalah HUT ROC yang ke-106, atas nama negara saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada sahabat dan rekan-rekan dari luar negeri yang telah datang dari jauh untuk menghadiri acara perayaan ini.
 

Hari ini adalah hari perayaan 23 juta rakyat Taiwan. Telah hadir bersama kita perwakilan dari berbagai partai politik, Ketua KMT Wu Den-yih, Ketua People First Party James Soong, Ketua New Power Party Huang Kuo-chang dan Ketua Minkuotang Hsu Hsin-ying.

 

Kita berkumpul pada hari ini untuk merayakan HUT ROC tanpa membedakan partai dan pandangan politik, inilah makna dari perayaan HUT ROC.

 

Tema perayaan tahun ini adalah “Taiwan yang Lebih Baik”, dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada tiga presiden pendahulu, Lee Teng-hui, Chen Shui-bian, dan Ma Ying-jeou.

 

Ketiga tokoh ini mewakili periode yang berbeda untuk Taiwan dalam mewujudkan demokrasi dan kebebasan. Pemerintahan yang mereka pimpin telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan Taiwan. Walaupun ada perbedaan dalam cara pandang mengenai arah perkembangan dan masa depan Taiwan, namun saya yakin keinginan setiap kepala negara adalah untuk menjadikan Taiwan lebih baik.

 

Sejak tanggal 20 Mei tahun lalu, aspirasi rakyat telah memberikan momentum baru pada kata “Taiwan yang Lebih Baik”. Saya telah dipercaya untuk menjalankan pemerintahan, dan saya akan melakukan segala upaya untuk menjadikan Taiwan Lebih Baik.

 

Kami adalah pemerintahan yang menyelesaikan masalah, pekerjaan saya adalah untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Taiwan. Sesulit apapun proses reformasi yang sedang kita jalani, saya bersama Perdana Menteri Lai dan jajarannya akan terus berusaha dan komitmen kami tidak akan berubah. Saya yakin ketika permasalahan satu per satu kami selesaikan, maka akan terwujudlah Taiwan yang lebih baik.

 

Pada hari perayaan ini, kita harus ingat bahwa demokrasi dan kebebasan adalah hak yang diperoleh dari kerja keras dan perjuangan seluruh masyarakat Taiwan. Oleh karena itu pemerintah harus memberikan upaya maksimal untuk menjaga nilai demokrasi, kebebasan dan cara hidup ini.

 

Walaupun kami berupaya untuk memperkuat kapasitas militer, namun kami tidak mencari peperangan, sebaliknya kami berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat, serta menjaga kebebasan, demokrasi dan cara hidup masyarakat, memastikan hak rakyat Taiwan untuk menentukan masa depannya sendiri.

 

Hubungan lintas selat adalah hal yang mempengaruhi masa dapan Taiwan dan kesejahteraan jangka panjang atas 23 juta warganya. Sejak 20 Mei tahun lalu, pemerintah telah menyampaikan niat baik secara maksimal untuk menjaga perkembangan hubungan lintas selat yang damai dan stabil. Meskipun perbedaan politik antara kedua belah pihak telah menyebabkan timbulnya beberapa masalah, namun pemerintah tetap berupaya untuk menjaga stabilitas hubungan lintas selat.
 

Seperti yang telah saya sampaikan dalam banyak kesempatan, “Niat baik kami tidak berubah, komitmen kami tidak berubah, kami tidak akan kembali pada cara yang lama dengan melakukan konfrontasi, dan kami tidak akan menyerah pada tekanan.”

 

Tahun ini adalah tahun ke-30 perayaan hubungan pertukaran lintas selat. Selama 30 tahun ini sikap permusuhan antara kedua belah pihak telah digantikan dengan pembangunan yang damai. Hubungan lintas selat telah membuka sebuah lembaran baru dan kunci dari terjadinya hal ini adalah dengan berpikir realistis dan mengesampingkan perbedaan pandangan politik. Dalam hubungan interaksi, kedua belah pihak harus menyatakan niat baik dan membentuk interaksi serta cara berpikir yang baru.

 

Semua pihak harus menghargai hasil dan niat baik yang telah di perjuangkan selama 30 tahun ini. Berdasarkan hal inilah kami mengharapkan ada sebuah terobosan baru dalam hubungan lintas selat.

 

Tahun ini juga adalah tahun ke-30 atas terbitnya ijin kunjungan keluarga ke Daratan Tiongkok. Sampai hari ini gambar-gambar yang memperlihatkan pertemuan sanak keluarga yang telah terpisah itu masih tetap menjadi momen yang mengharukan bagi banyak orang.

 

Sejak tahun 2011 Taiwan telah membuka kesempatan kepada mahasiswa dari Daratan Tiongkok untuk belajar di Taiwan. Sejak saat itu mahasiswa dari kedua belah pihak telah hidup berdampingan, belajar bersama dan bertukar pikiran. Dalam proses ini mereka paham tentang latar belakang mereka yang berbeda dan menciptakan suatu pengertian yang baru untuk bekerja sama membangun dunia yang damai.

 

Menghadapi kondisi lintas selat dan hubungan regional saat ini, pemerintah dari kedua belah pihak harus bekerja sama dan menunjukan kebijaksanaan politik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kita harus mencari sebuah skema baru untuk hubungan lintas selat dengan keteguhan dan kesabaran hati. Dengan demikian akan tercipta fondasi yang kuat untuk perdamaian dan stabilitas dalam hubungan lintas selat.

 

Hari ini sahabat dari berbagai belahan dunia hadir untuk merayakan bersama kita. Saya ingin menekankan bahwa kita adalah masyarakat yang cinta damai. Kita memiliki kemampuan dan ingin memberikan kontribusi untuk masyarakat internasional.
 

Taiwan memiliki peran yang tidak tergantikan dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di wilayah Asia Pasifik. Dengan demokrasi dan kebebasan sebagai landasan, kita telah bekerja sama dengan negara-negara yang sehati dan sepikir. Pemerintah saat ini sedang mendorong Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga dan dibandingkan dengan tahun lalu, nilai perdagangan dengan negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru telah meningkat 20%, ini adalah hasil nyata yang dapat dilihat semua orang.

 

Di bawah kebijakan ini pemerintah mendorong terjadinya pertukaran keahlian. Jumlah pelajar asing yang datang ke Taiwan terus bertambah, dan dengan wawasan internasional, para pelajar seperti ini akan menjadi tenaga pendorong dalam mempromosikan kemakmuran regional di masa yang akan datang.

 

Pemerintah juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang industri. Kementrian Ekonomi (MOEA) telah membuat layanan investasi satu pintu di Vietnam, Filipina, Indonesia, Myanmar, Thailand dan India untuk membantu kegiatan investasi dua arah.

 

Pemerintah juga menyediakan fasilitas kredit untuk usaha kecil menengah yang ingin berinvestasi di pasar Asia Tenggara, sehingga perusahaan Taiwan dan negara-negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru dapat menerapkan kelebihannya masing-masing dalam menciptakan kerja sama industri yang menguntungkan.

 

Tujuan utama dari Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru adalah untuk menempatkan Taiwan di posisi yang menguntungkan dalam komunitas internasional. Di wilayah Asia Pasifik yang sangat dinamis, Taiwan siap untuk memainkan peran yang lebih penting dalam menciptakan kemakmuran dan stabilitas regional.

 

Tahun ini, pemerintah telah meresmikan sebuah platform baru untuk bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara dalam memberantas penyakit demam berdarah. Selain itu, pemerintah telah membangun pusat bantuan kemanusiaan di pulau Taiping, dan di pulau Dongsha (Pratas) telah dibangun stasiun pemantauan emisi gas rumah kaca. Soft Power seperti inilah yang menjadi kebanggaan Taiwan dan menjadi kekuatan untuk menciptakan stabilitas, perdamaian dan kemakmuran di wilayah Asia Pasifik.

 

Selain menjalin kerja sama dengan negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru, pemerintah juga berharap melalui partisipasi di berbagai lembaga internasional, Taiwan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam komunitas global.

 

Pemerintah telah meratifikasi "Perjanjian Internasional mengenai Hak-hak Sipil dan Politik", serta "Kovenan Hak Sipil, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya". Taiwan juga telah menerbitkan "Tinjauan Nasional Sukarela" (Voluntary National Review) sebagai wujud tindakan nyata atas “Tujuan Pembangunan Berkesinambungan” PBB (UN Sustainable Development Goals).

 

Pemerintah juga mempromosikan ODA (Official Development Assitance) untuk membantu negara sahabat diplomatik dan negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan berbagai proyek pembangunan. Proyek seperti ini akan membantu baik pemerintah maupun swasta dalam memasuki pasar global.

 

Selain masalah keamanan tradisional, masyarakat internasional juga sedang menghadapi ancaman bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, penyakit menular dan terorisme, ini adalah beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh setiap negara.

 

Sebagai tanggapan dari tantangan ini, negara-negara demokrasi di berbagai belahan dunia sedang menyesuaikan kebijakan luar negeri mereka, dan mencoba untuk "Menggabungkan isu-isu tradisional dan non-tradisional" serta "Mengkonsolidasikan kekuatan pemerintah dan masyarakat sipil". Taiwan menanggapi tantangan ini dengan menempatkan kemanusiaan sebagai pusat dari perspektif keamanan negara.

 

Ini adalah makna di balik “Yushan Forum” yang akan diselenggarakan besok. Pemerintah ingin menempatkan Taiwan di garis depan dalam mempromosikan inovasi dan nilai-nilai progresif di wilayah Asia Pasifik.

 

Pemerintah mengundang para perwakilan dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang pembangunan regional, perlindungan lingkungan, pengobatan dan kesehatan, kebebasan beragama, pasar bebas, dan multikulturalisme. Semua ini akan menciptakan lingkungan yang berkesinambungan untuk berinovasi di Taiwan dan dunia.

 

Dalam kesempatan ini, saya ingin berterima kasih kepada para pimpinan dan perwakilan dari negara-negara sehabat diplomatik. Atas nama warga Taiwan saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Kebijakan luar negeri kami didasarkan pada “Diplomasi Pragmatis dan Hubungan Timbal Balik yang Saling Menguntungkan”. Sebagai sahabat diplomatik, kita saling mendukung dan menghadapi tantangan bersama-sama. Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada Taiwan di atas panggung internasional. Percayalah bahwa Taiwan berkomitmen untuk selalu menjadi teman dan sekutu yang baik di masa sekarang maupun di masa depan.

 

Rekan-rekan setanah air, Taiwan menjadi kuat dalam persatuan. Hal ini telah kita lihat dalam Universiade yang baru saja berlangsung. Kita bersorak bersama atlet yang menang, menangis bersama atlet yang kalah, dan bersukacita bersama saat Taiwan dilihat oleh dunia.

 

Rasa haru yang kita alami ini dapat terjadi karena kita hidup bersama di tanah ini, kita berbagi pengalaman hidup, kita berbagi rasa senang dan sedih, dan kita harus menanggung masa depan bersama-sama.

 

Kepada para perwakilan partai politik yang hadir pada hari ini, saya berharap dapat bertukar opini mengenai reformasi konstitusi dengan anda. Semua isu yang saya bicarakan hari ini, Reformasi Domestik, Menjaga Demokrasi dan Kebebasan, dan Menempatkan Taiwan di Panggung Internasional, mengharuskan agar Taiwan bersatu.

 

Dengan ini saya secara resmi mengundang para pimpinan partai politik untuk duduk bersama membahas isu-isu yang menjadi perhatian. Selama kita bersatu, kita bisa menunjukkan kepada dunia kebanggaan yang kita miliki dalam demokrasi, kebebasan, dan kemakmuran.

 

Sebagai penutup, saya juga ingin berterima kasih kepada seorang rekan warga yang sangat spesial, pastur Kan Hui-chung yang telah memimpin kita dalam menyanyikan lagu kebangsaan, beliau telah mendedikasikan puluhan tahun hidupnya membagikan kasih, menjadi terang dan melayani Taiwan, saat ini pastur Kan telah resmi menjadi warga ROC, atas nama masyarakat Taiwan saya ucapkan terima kasih.

Yakinlah bahwa tangan kami selalu terbuka untuk merangkul dunia.

Taiwan akan menjadi lebih baik. Kami akan berjaya karena demokrasi, kami akan berjaya karena kebebasan. Kami akan berjaya karena bersatu. Sekali lagi terima kasih kepada seluruh masyarakat Taiwan. Bersama kita menjadi lebih baik. Terima kasih.