Kembali ke konten utama
Bersepeda di Jalan Raya Menggowes Perjalanan Hidup Nan Permai
2018-01-29

Itikad Mengubah Pemandangan Permai

 

Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda dalam melakukan wisata, ada yang menginginkan jadwal perjalanan yang padat, ada yangmenyukai berwisata dengan santai. Baik menggunakan berbagai sarana transportasi umum seperti Kereta Berkecepatan Tinggi Taiwan(THSR), kereta api, maupun bus pariwisata, setiap orang dapat menentukan sendiri pilihan rute perjalanannya. Jika ingin mendapatkan kebebasan dalam berwisata, bersepeda bisa menjadi pilihannya, karena anda dapat menentukan rute mobilitas, kecepatan maupun waktu perjalanan.

 

Alam Taiwan dengan empat musim yang indah, dipenuhi dengan keramahan manusia bahkan masyarakat asingpun mendambakan bersepeda di Taiwan.Alam Taiwan dengan empat musim yang indah, dipenuhi dengan keramahan manusia bahkan masyarakat asingpun mendambakan bersepeda di Taiwan.

Topografi Taiwan beraneka ragam, terdapat lahan dataran yang terbentang luas,  bukit  pegunungan, barisan Pegunungan Sentral (atau yang dikenal sebagai Pegunungan Zhongyang) yang membatasi dataran sisi Timur dan pesisir pantai. Disisi lainnya terdapat lembah celah Hua Tung (Hualien Taitung Rift Valley) dan lautan biru di bagian Timur disertai dengan perubahan empat musim, menjadikan pulau kecil ini menjadi tempat indah yang layak dieksplorasi berkali-kali.

Itikad Mengubah Pemandangan Permai

Pada tahun 2015 Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan program "Cycling Route No.1" (Jalur sepeda keliling pulau No. 1), dengan mengintegrasikan seluruh jalur bersepeda di seluruh Taiwan dan marka jalan khusus sepeda, juga dilengkapi dengan pos reparasi sepeda dan pos peristirahatan. Jalur ini juga disebut-sebut oleh CNN sebagai salah satu dari 10 besar rute bersepeda terindah dunia, dengan jalur bersepeda di kawasan Sun Moon Lake, lokasi indah yang memantulkan lapisan air danau hijau dan pegunungan berwarna hijau segar.

Gelora Bersepeda

Ada sebagian kelompok pesepeda memiliki impian rute bersepeda yang dikenal dengan sebutan jalan antar kota 193 (County Highway 193), dimulai dari Utara Hualien desa Xiulin, melintasi desa Xincheng, desa Jian, desa Shoufeng hingga ke selatan kecamatan Yuli, dengan jarak sepanjang 110,5 kilometer, di tengah-tengah perjalanan melintasi desa Ruisui 87 kilometer akan memakan jarak tempuh berkisar 23,5 kilometer hingga menggapai jalan bebas hambatan Lede (Lede Highway) di 110,5 kilometer kecamatan Yuli, Rute impian dengan pemandangan yang menakjubkan dengan sisi barisan pegunungan dan sungai Xiuguluan. Kawasan sepi jarang ada warga maupun kendaraan melintasi, sepanjang jalan terdapat sawah dan kicauan burung yang menemani, masih ada lagi lautan bunga yang bermekaran pada empat musim seperti tanaman Tengguli, bunga Canola, bunga Flamboyan.

Bangkitkan Wawasan Rohaniah

Walaupun pulau Taiwan kecil, berwisata keliling Taiwan memerlukan waktu rata-rata 9 hari, satu hari bersepeda dengan jarak kira-kira lebih dari ratusan kilometer, benar-benar menguji kekuatan fisik dan tekad berpetualang. Saat keluar dari mobil yang dikemudi, kemudian mengambil sepeda dan naik sepeda, maka bisa merasakan hembusan angin yang menerpa wajah, air hujan dan keringat bercampur menjadi satu. Namun yang terpenting adalah saling berinteraksi dan mengenal warga setempat, ada canda tertawa, ada yang berteriak memberi dukungan, semua ini menjadi kepuasan yang tiada tara bagi pesepeda.

Holger dan Dietmar, teknisi yang berasal dari Jerman, adalah pecinta sepeda yang dihadapkan langsung dengan komunitas manusia dan alam. Setiap tahun mereka melakukan perjalanan di berbagai lokasi di dunia, dan pada tahun ini memilih berkunjung ke Taiwan, menikmati matahari terbenam di desa Fangshan, pemandangan lautan yang menyegarkan di dusun Duoliang, menapaki jalan hingga gang kecil untuk merasakan kearifan lokal.

Meskipun tanjakan dan jalan yang tidak rata asalkan ada yang menemani bersepeda maka pasti dapat teratasi, memanjat hingga di titik finis.Meskipun tanjakan dan jalan yang tidak rata asalkan ada yang menemani bersepeda maka pasti dapat teratasi, memanjat hingga di titik finis.

Gelora Bersepeda

Bangkitkan Wawasan Rohaniah

Bersepeda keliling pulau tidak hanya memerlukan tekad saja, akan tetapi juga merupakan suatu tantangan bagi pesepeda terhadap daya tahan fisik dan apakah sanggup melampaui batas-batas kemampuan mereka, pesepeda berupaya sekuat tenaga menggapai satu demi satu tonggak penanda jarak.

Huang Ting-ying adalah atlet balap sepeda Taiwan di Olimpiade Rio. Huang Ting-ying lahir dari keluarga olahragawan, ibunya pernah menjadi seorang kontestan pebisbol tim Chunghwa. Olahraga bagi Huang Ting-ying merupakan rutinitas kegiatan yang wajar-wajar saja. Awalnya Huang Ting-ying adalah atlet renang, namun karena tim renang sekolah dibubarkan semasa sekolah dasar kelas 6, hal ini membuatnya kehilangan arah. Salah seorang teman baik ibundanya, Yang Dong-zhen seorang pelatih balap sepeda mengajak dan membimbing Huang Ting-ying dalam tim balap sepeda Sekolah Menengah Pertama Kaoshiung Municipal Nanzih, yang membuka jalan baru baginya menekuni olah raga balap sepeda.

Menjelang pertandingan balap sepeda di Eropa, para penggemar ikut dalam latihan bersepeda bersama Huang Ting-ying (Pesepeda berbaju warna merah muda), mereka memberikan dukungan yang terbesar.Menjelang pertandingan balap sepeda di Eropa, para penggemar ikut dalam latihan bersepeda bersama Huang Ting-ying (Pesepeda berbaju warna merah muda), mereka memberikan dukungan yang terbesar.

Latihan berenang membuat Huang Ting-ying memiliki organ jantung yang kuat, ditambah ia berlatih bersama pesepeda tim putra dan menjalani pelatihan dengan tekun, sehingga Huang Ting-ying dalam waktu singkat mampu tampil menonjol di ajang dunia internasional. Pada awalnya Huang Ting-ying hanya fokus sebagai sprinter yang mengandalkan akselerasi dan ledakan kekuatan dalam bersepeda. Agar dirinya mampu menciptakan terobosan prestasi baru, maka ia beralih ke balap sepeda untuk kategori jarak menengah dan jauh.

Huang Ting-ying menyandang gelar kesuksesan standar internasional, bagaikan satria berkuda hitam berhasil merebut juara pertama untuk tahapan pertama dan ketiga, kemudian memperoleh juara runner-up untuk juara keseluruhan pada pertandingan Seri Piala Dunia Tour of Chongming Island UCI Woman's World Tour  tahun 2016. Huang Ting-ying mengenakan busana warna merah muda, melintasi garis finis menaklukkan semua kontestan lainnya, sehingga dirinya digelar dengan julukan "Peluru meriam merah muda", kemampuan ini membuatnya dapat tampil di Uni Sepeda Internasional, berpartisipasi dalam tim pesepeda profesional wanita Servetto Footon. Huang Ting-ying mempersiapkan diri menghadapi tantangan berat baik jasmani maupun rohani, juga kekuatan fisik yang telah menanti di depan mata agar dirinya tampil unggul di panggung dunia internasional.

Huang Ting-ying (Kanan) sangat optimis, dalam dunia balap sepeda merupakan arena pertempuran, namun ia menjadikan medan pertandingan sebagai bagian pemandangan hidupnyaHuang Ting-ying (Kanan) sangat optimis, dalam dunia balap sepeda merupakan arena pertempuran, namun ia menjadikan medan pertandingan sebagai bagian pemandangan hidupnya

Bulan Juli 2016, Huang Ting-ying berkompetisi dalam pertandingan Giro d'Italia Femminile, perlombaan yang berlangsung selama 10 hari, menempuh jarak lebih dari 800 kilometer bagaikan percobaan neraka, jalan raya berliku-liku dan tanjakan menyerupai segitiga yang tegak dan curam, membuat tidak sedikit kontestan menyerah di tengah jalan. Huang Ting-ying mengandalkan tekad terus berjuang, hingga dirinya sukses sebagai wanita pertama asal Taiwan yang menuntaskan perlombaan ini. Gadis muda Huang Ting-ying dengan usia 26 tahun, akan berlanjut eksplorasi di setiap ajang perlombaan dunia, mengowes sepedanya menikmati satu demi satu obyek pemandangan alam yang indah.  

Penny Chou Pe-ni dijuluki sebagai "Ratu Pesepeda Gunung Downhill", ia menaiki sepeda gunungnya (Mountain Bike atau MTB) mencoba melampaui batas kemampuan dirinya. Pada awalnya Penny Chou selalu menang dalam cabang olahraga atletik. Dikarenakan postur tubuhnya, oleh pelatih mengalihkan dan melatihnya dalam cabang olahraga atletik lempar cakram dan lempar lembing. Penny Chou menghadapi cabang olahraga yang tidak disukainya maka semakin sulit baginya untuk mendapatkan ranking. Dalam perlombaan, Penny Chou selalu kalah, berkat saran dari salah seorang senior menganjurkannya mencoba bersepeda mendaki gunung untuk menyenangkan suasana hati, tak terduga ternyata bidang ini menjadi titik pengalihan dalam karier olahraga. "Pada masa itu pukul 4 sore, segera mengayuh sepeda mendaki gunung, kerap kali bolos sekolah untuk berlatih dan telah jatuh cinta dengan sepeda," kata Penny Chou. Dirinya termotivasi dengan hutan rimba alami yang didaki dan turun tanjakan gunung, disertai dengan gerakan lompatan sepeda menjadi tantangan menguji batas kemampuan, semua ini membuat sifat Penny Chou yang tidak bisa diam telah menemukan panggungnya untuk merealisasikan kemampuannya.

Mendaki gunung dengan bersepeda, nikmati eksplorasi rimba alam yang mendebarkan!Mendaki gunung dengan bersepeda, nikmati eksplorasi rimba alam yang mendebarkan!Mendaki gunung dengan bersepeda, nikmati eksplorasi rimba alam yang mendebarkan!

Mendaki gunung dalam pertandingan cross country sangat membutuhkan teknik bersepeda dan sinkronisasi seluruh anggota tubuh, tikungan jalan gunung, kondisi jalan dan kecuraman tanjakan setiap saat berubah-ubah. Balap sepeda cross country menguji kemampuan dan sikronisasi pesepeda, walaupun mendaki gunung tidak sama seperti perlombaan sepeda balap jalan raya yang memakan banyak waktu, akan tetapi perlombaan ini juga menguras banyak tenaga.

"Sama sekali tidak pernah menyesali karena melepas atletik dan menjadi pebalap sepeda, jika saya meneruskan olahraga cabang atletik barang kali tidak ada kesempatan seperti saat ini bisa memperoleh medali emas ganda untuk perlombaan sepeda kategori cross country dan downhill." Pada tahun lalu, Penny Chou berhasil lolos masuk kualifikasi Asian Games Balap Sepeda. Saat menjalani latihan, kaki kanan terkilir menyebabkan ligamen pada pergelangan kaki cedera terpaksa harus mengundurkan diri dari perlombaan. Walaupun pergelangan kakinya luka, namun tidak mengurangi antusias Penny Chou bersepeda, ia berkata sambil tersenyum, akan terus berlanjut sampai kelak dirinya tua dan tidak kuat lagi untuk mengayuh. 

Sepeda Pendamping Hidup

Selain sebagai atlet yang berburu olahraga ekstrim, Huang Jin-bao seorang pemilik Bike Family, setelah dirinya mengenal sepeda maka ia mengubah haluan di tengah kehidupannya. Semula ia bekerja sebagai seorang pandai besi, waktu terhimpun selama bertahun-tahun pekerjaan ini membuat dirinya cedera dan menderita disc hernia atau kelainan pada bagian cakram tulang belakang. Dokter menganjurkan dirinya menjalani terapi kesehatan dengan bersepeda, tidak menyangka pengalaman tak terduga ini telah merubah kehidupannya.

Pada awalnya bersepeda hanya untuk kesehatan, ia membawa istri dan anak-anaknya bersepeda bersama, naik sepeda keliling pulau, bahkan aktivitas bersepeda sampai di negara Eropa. Pada akhirnya, ia membawa sepedanya berkeliling dunia lebih dari 400 hari. Sekali ia mengayuh pedal sepeda membuatnya tidak bisa berhenti, kemudian Huang Jin-bao merintis komunitas Bike Family. Ia berharap agar semakin banyak orang berkumpul dan mewujudkan impian bersepeda berkeliling pulau, Huang Jin-bao sebagai senior yang cukup berpengalaman, merancang rute perjalanan secara mendetail, berusaha menghindari bagian jalan naik turun tanjakan, agar anggota Bike Family baik pria maupun wanita, anak-anak dan orang tua dapat bersepeda keliling pulau Formosa dengan lancar, dengan persentase menuntaskan rute perjalanan sebesar 95%. Komunitas yang dirintisnya berhasil menarik banyak warga asing dan domestik tergerak hatinya untuk mewujudkan impian bersepeda keliling pulau.

Sepeda Pendamping Hidup

Huang Jin-bao mengatakan, Taiwan dalam satu tahun empat musim memiliki pemandangan saat bersepeda yang berbeda, antusias dari para anggota Bike Family memotivasinya untuk menggelar perjalanan keliling pulau. "Setiap orang bagaikan satu buah buku, ada yang sukar, ada yang mudah, ada yang menjadi kesukaanmu, ada yang setelah dibaca terasa membosankan, namun setiap kehidupan manusia memiliki nilai hidup masing-masing." Pernah ada seorang anggotanya mengikuti bersepeda keliling pulau selama 9 hari, selama perjalanan mengunjungi berbagai kuil besar maupun kecil, tidak hanya singgah sebentar, ada yang ikut bersembahyang, setelah Huang bertanya kepada salah seorang anggotanya, baru diketahui ternyata kekasihnya menderita penyakit berat, ia berkeinginan berdoa untuk kekasihnya, kejadian ini membuat Huang Jin-bao sangat terharu.

Keanggotaan Bike Family sangat beragam, ada yang berasal dari Jerman, Korea, Hongkong, Jepang dan masih banyak negara lainnya di seluruh dunia. Semula semua anggota tidak saling mengenal, setelah aktivitas bersepeda beberapa hari dan mereka saling berkenalan dengan kemampuan bahasa yang sangat terbatas, terjadi pertukaran budaya asing, saat bersepeda saling memberikan semangat, tidak hanya menikmati pemandangan indah bahkan lebih dapat merasakan keramahan masyarakat Taiwan.

Tanpa Rem, Gowes Terus....

Tanpa Rem, Gowes Terus

Dalam beberapa tahun terakhir munculnya budaya asing sepeda fixed gear atau sepeda fixie, masyarakat mennyambut kehadiran sepeda ini dengan hangat. Di tengah kerumunan masyarakat terlihat sepeda yang lalu lalang, menjadi pemandangan unik di kota. Sepeda fixie telah terpasang gigi roda yang dinamis, sepeda fixie dapat dikendarai bergerak mundur, gagang sepeda dapat diputar dan metode bersepeda lainnya, ditambah lagi struktur sepeda fixie sangat sederhana, sepeda ini dapat disesuaikan dengan selera pesepeda seperti memilih kerangka sepeda, gagang sepeda, komponen sekrup berwarna untuk menampilkan gaya pesepeda sendiri. Di kalangan masyarakat muda menyukai tren ini sehingga menjadi satu budaya jalanan, "Mayoritas masyarakat ingin tampil keren, maka ikut mengendarai sepeda fixie." ujar Xie Wei-da, selaku ketua komunitas sepeda fixie, FIXED STYLE.

Pada tahun 2010, Xie Wei-da mulai mengenal sepeda fixie, model sepeda fixie yang keren membuatnya tertarik. Pada masa itu kelompok pesepeda fixie, rata-rata pesepeda fixie bergabung dengan toko sepeda, jika bukan pembeli dari toko tersebut maka sulit untuk ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, Xie Wei-da mengajak beberapa teman untuk bergabung dalam kelompok sepedanya, pada mulanya cukup sulit dan hanya mengumpulkan sejumlah 10 orang saja, seiring dengan terbentuknya fanspage facebook komunitas sepeda, mengunggah foto-foto bersepeda, rilis audio dan video menambahkan tingkat publikasi maka jumlah penggemar semakin bertambah, hingga saat ini jumlah fans lebih dari 20.000 orang.

Xie Wei-da merintis komunitas sepeda fixie “FIXED STYLE” mengharapkan semakin banyak orang dapat merasakan keindahan bersepeda fixie di kota.Xie Wei-da merintis komunitas sepeda fixie “FIXED STYLE” mengharapkan semakin banyak orang dapat merasakan keindahan bersepeda fixie di kota.

FIXED STYLE adalah toko sepeda di Taipei yang tidak memiliki cabang toko, komunitas sepeda untuk klub sepeda fixie, dirancang khusus menjadi lingkungan ramah bagi komunitas pesepeda, agar pesepeda pemula yang baru saja mengenal sepeda fixie bisa mendapatkan informasi dan mengenal teman sehobi, bersama-sama merasakan bersepeda yang menyenangkan. Setiap hari Jumat ditetapkan sebagai acara bersepeda malam hari berkumpul di arena Hsi Men Ding. Selain sepeda fixie, masih terdapat banyak orang yang mengendarai sepeda Ubike, sepeda balap (road bike) bergabung bersama. Setiap tahun juga menggelar kegiatan bersepeda Halloween yang semakin menarik masyarakat bahkan di atas ratusan warga ikut serta dengan aneka ragam kostum memeriahkan suasana acara dan bersama mengayuh sepeda di jalanan. Mayoritas sepeda fixie akan dihiasi dengan tempelan stiker pada badan sepeda, dicat dengan warna menarik, bahkan pesepeda mengenakan kostum dan dandanan khusus sambil bersepeda fixie. Tidak hanya pesepeda yang dapat menikmati nuansa pemandangan, sepeda fixie dan para empunya berlomba-lomba menunjukkan ketrampilan bersepeda dan model sepedanya juga menjadi pemandangan unik bagi masyarakat lain.

Alasan apapun membuat seseorang mulai bersepeda, untuk melepaskan hasrat yang tersirat dalam lubuk hati dan melangkah maju menuju harapan dengan mengayuh sepeda dapat merasakan pemandangan milik diri sendiri yang menakjubkan!