Kembali ke konten utama
Kesederhanaan Terdisiplin Rumah Peninggalan Negarawan Teladan
2018-02-26

K.T. Li pindah ke sini pada 1972 dan menetap sepanjang 30 tahun.

K.T. Li pindah ke sini pada 1972 dan menetap sepanjang 30 tahun.

 

Dengan posisi sebagai pusat politik, ekonomi dan kebudayaan Taiwan, Kota Taipei adalah lokasi dimana banyak terdapat rumah bekas kediaman para tokoh ternama. Seiring dengan semakin populernya program pengaktifan dan peremajaan, banyak situs sejarah yang ditransformasikan menjadi situs pariwisata sivilisasi. Dua di antaranya yang dapat ditemukan di gang kecil di selatan Kota Taipei adalah Rumah Peninggalan K.T. Li dan Museum Memorial Sun Yun-suan.

 

Rumah peninggalan terjaga baik, sepenuhnya serupa dengan semasa hidup Li.Rumah peninggalan terjaga baik, sepenuhnya serupa dengan semasa hidup Li.

Rumah Peninggalan K.T. Li

Harta nasional cerminkan kehidupan sederhana

Dibangun sekitar tahun 1935, Rumah Peninggalan Li Kwoh-ting (1910-2001) yang terletak di No. 3, Lane 2, Tai’an Street, Distrik Zhongzheng, Kota Taipei, awalnya adalah tempat tinggal seorang pegawai negeri tingkat tinggi dari Biro Transportasi pada zaman kolonialisme Jepang. Pasca Perang Dunia II, bangunan ini menjadi rumah dinas menteri keuangan. Di sinilah “Bapak Teknologi Taiwan” Li Kwoh-ting, yang lebih dikenal sebagai K.T. Li, tinggal selama hampir tiga dasawarsa, dari 1972 hingga akhir hayatnya.

Biji catur dan buah kenari adalah alat pengukur langkah yang diciptakan Li.Biji catur dan buah kenari adalah alat pengukur langkah yang diciptakan Li.

Pada zaman kolonialisme Jepang, Kota Taipei berkembang dari pusatnya yakni Kantor Gubernur Taiwan. Distrik yang disebut sebagai Saiwai-cho, yaitu daerah antara Ren’ai Road, Xuzhou Road, Jinan Road dan Hangzhou South Road, berkembang dengan cepat menjadi daerah perumahan antara 1935 dan 1945. Oleh karena banyak sekolah dan rumah dinas terletak di daerah ini, Saiwai-cho juga disebut sebagai “Jalan Sekolah” atau “Jalan Rumah Dinas.” Kediaman K.T. Li pada saat itu terletak di daerah ini, alamatnya adalah No. 150-3, Saiwai-cho.

K.T. Li yang dilahirkan di Kota Nanjing, Daratan Tiongkok, memperoleh beasiswa untuk bidang matematika serta fisika, dan mengadakan riset di bidang fisika nuklir serta superkonduktor suhu-rendah di Universitas Cambridge, Inggris. Ia pulang ke Daratan Tiongkok saat berusia 27 tahun karena pecahnya Perang Sino-Jepang. Lebih dari satu dasawarsa kemudian, Li merelokasi ke Taiwan dan menanam bibit bagi perkembangan ekonomi cepat di Taiwan.

K.T. Li menggunakan berbagai grafik dan statistik untuk menerangkan ideologi ekonominya dengan sikap sangat teliti. (Sumber: Rumah peninggalan K.T. Li)K.T. Li menggunakan berbagai grafik dan statistik untuk menerangkan ideologi ekonominya dengan sikap sangat teliti. (Sumber: Rumah peninggalan K.T. Li)

Ada tiga pakar ekonomi dan keuangan yang terkenal dalam sejarah perkembangan Taiwan, di antaranya, Yin Chung-jung meninggal dunia di usia muda pada 1963, Yen Chia-kan pensiun karena sakit pada 1986, maka yang paling berpengaruh dan berkontribusi paling besar adalah K.T. Li.

Bibit yang ditanamkan oleh K.T. Li kemudian dikembangkan oleh Sun Yun-suan dan Chao Yao-dong, sehingga Taiwan dengan sukses bertransformasi dari masyarakat pertanian ke masyarakat perindustrian, dan setelah itu mencapai kemajuan dari perindustrian tradisional ke perindustrian canggih.

Saat baru tiba di Taiwan, K.T. Li menetap di asrama Perusahaan Perkapalan Taiwan di Linyi Street, Taipei, sebelum pindah ke lokasi yang sekarang dikenal sebagai Rumah Peninggalan K.T. Li.

Bangunan ini adalah contoh khas arsitektur residensial yang dirancang untuk pejabat tinggi pada zaman itu, dengan luas tanah sekitar 1.000 ㎡, dan luas bangunan sekitar 180 ㎡.

Karya-karya bidang ekonomi dari K.T. Li berjumlah banyak.Karya-karya bidang ekonomi dari K.T. Li berjumlah banyak.

Hingga kini taman dan rumah peninggalan masih dijaga utuh, lengkap dengan dekorasi dalam setiap ruangan dan tata taman yang ada. Trotoar di depan bangunan yang ditanami pohon belimbing, osmanthus manis, camelia, plum dan 11 batang pohon sakura, menjadi lokasi favorit wisatawan lokal, khususnya saat musim mekarnya bunga sakura.

Bangunan utama dibangun dengan kayu, berpadu dengan desain interior bergaya Jepang dan Barat. Dinding dan pintu kayu setiap kamar yang saling terhubungkan satu dengan lainnya, terlihat menyatu dan memberi kesan unik bagaikan sebuah lemari raksasa.

Sekretaris jenderal Yayasan K.T. Li untuk Perkembangan Sains dan Teknologi Wan Chi-chao menyebutkan bahwa Li dan isterinya adalah sosok manusia dengan kehidupan yang sederhana dan disiplin, terbukti dari “Saat penyangga kayu kursi mulai longgar, mereka hanya mengikatnya dengan tali”, “Perlengkapan kamar mandi dan dapur juga dapat dikategorikan untuk dimuseumkan”.

Perabot di ruang tamu masih utuh seperti masa silam.Perabot di ruang tamu masih utuh seperti masa silam.

Wan menjelaskan bahwa biji catur dan buah kenari yang ada di meja pendek, membantu pengunjung mengerti rutinitas metode pengukur kebiasaan berjalan sehat K.T. Li. Metode primitif yang diterapkan Li adalah meletakkan 1 biji catur setiap usai berjalan sehat satu putaran. Setelah genap 10 putaran, Li akan meletakkan 1 buah kenari di meja tersebut.

Kegiatan penyampaian kuliah satu hingga dua kali per bulan yang digelar oleh pihak yayasan, mampu menarik lebih banyak pengunjung untuk datang dan menikmati rumah peninggalan K.T. Li.

Museum Memorial Sun Yun-suan

Sama halnya dengan K.T. Li, Sun Yun-suan adalah negarawan besar yang memimpin Taiwan menciptakan keajaiban ekonomi, berjuang tanpa pamrih bagi negara, namun tidak pernah memiliki properti dan tinggal selama puluhan tahun di rumah dinas pemerintah.

Sun Yun-suan melawat proyek pembangunan di pedesaan. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)Sun Yun-suan melawat proyek pembangunan di pedesaan. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)

Putri sulung dari Sun Yun-suan, Sun Lu-hsi yang menjabat sebagai profesor terhormat Institute of Food Science and Technology di National Taiwan University, saat mengenang sejarah sang ayah, mengatakan bahwa ayahnya hanya memikirkan tentang cara memajukan negara dan tidak pernah merisaukan keadaan pribadi.

Bagi adik sepupu perempuan Sun yaitu Liu Bing-chi, apa yang diungkapkan putri sulung Sun hanya betul separuh. “Sun tidak pernah mempertimbangkan membeli rumah, karena dia sama sekali tidak mempunyai uang,” katanya.

Museum Memorial Sun Yun-suan yang dibuka pada 30 Oktober, 2014, terletak di Lane 6, Chongqing South Road Section 2, Distrik Zhongzheng, Kota Taipei, dekat Taman Botani Taipei. Lokasi ini adalah rumah dinas Sun ketika dia menjabat sebagai Perdana Menteri.

Masa dini Sun Yun-suan didampingi isterinya Nyonya Yu Hui-hsuen. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)Masa dini Sun Yun-suan didampingi isterinya Nyonya Yu Hui-hsuen. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)

Dibangun antara 1904 dan 1905, bangunan tersebut pada awalnya berfungsi sebagai kediaman bagi pejabat-pejabat Bank Taiwan dari era kolonialisme Jepang (Pendahulu dari Bank Taiwan milik negara saat ini.) Di era pasca perang berfungsi sebagai rumah dinas pejabat bank hingga 1978. Pejabat-pejabat yang pernah menetap di sini mencakup mantan kepala Departemen Keuangan di bawah Pemerintah Provinsi Taiwan Jen Hsien-qun, mantan Penasehat Kepresidenan dan Menteri Luar Negeri Huang Shao-ku, serta mantan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Gu Zhu-tong.

Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri, Sun Yun-suan tetap tinggal di rumah dinas era Jepang di Section 2, Jinan Road, yang merupakan tempat tinggalnya sejak menjabat sebagai General Manager Perusahaan Listrik Taiwan. Pelebaran Jalan Jinan membuat halaman dan rumah menjadi sempit sehingga tidak layak untuk menjamu tamu asing. Presiden saat itu Chiang Ching-kuo berkali-kali meminta Sun pindah rumah, dan akhirnya Sun mulai tinggal di lokasi seluas 2800 meter per segi itu pada 1980. Dia menetap di sana sepanjang 26 tahun hingga akhir hayatnya pada Februari 2006.

Saat baru pindah, Sun menemukan hampir separuh dari struktur bangunan sudah rusak oleh rayap. Bagian yang rusak direkonstruksi ulang menjadi sebuah bangunan gaya Barat, sehingga kombinasi arsitektur Jepang dan Barat menjadi ciri khas kediaman tersebut.

Sehubungan dengan kepentingan sejarah dan budayanya, rumah tersebut dikategorikan sebagai peninggalan bersejarah Taipei, dan baru kemudian direnovasi ulang setelah Sun meninggal dunia.

Replika tugu mini dengan inskripsi mendiang Presiden Chiang Kai Shek bertulisan “Menyebarkan cahaya ke seluruh penjuru” untuk menghargai jasa Sun Yun-suan mempromosikan transmisi listrik antar Timur dan Barat saat menjabat sebagai General Manager Perusahaan Listrik Taiwan.Replika tugu mini dengan inskripsi mendiang Presiden Chiang Kai Shek bertulisan “Menyebarkan cahaya ke seluruh penjuru” untuk menghargai jasa Sun Yun-suan mempromosikan transmisi listrik antar Timur dan Barat saat menjabat sebagai General Manager Perusahaan Listrik Taiwan.

Museum Memorial terdiri dari bangunan dengan dua gaya arsitektur, dimana gaya Jepang menyiratkan kehidupan pribadi, sementara gaya Barat sebagai bentuk sosok Sun yang adalah seorang pegawai negeri.

Di gedung pameran, bisa ditemukan sebuah replika mini dari sebuah tugu dengan inskripsi mendiang Presiden Chiang Kai Shek bertulisan “Menyebarkan cahaya ke seluruh penjuru.”

Trotoar menuju bangunan bergaya Jepang diisi dengan foto Sun bersama keluarganya. Di dua sisi trotoar masih terlihat susuran tangga yang dipasang oleh putranya untuk membantu Sun berlatih untuk kembali berjalan setelah kena stroke pada 1984 saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri. Setelah pensiun, Sun sering beristirahat di kamar tidurnya di lantai dua sambil menikmati pemandangan kolam ikan yang ada di halaman, atau sekedar duduk di tepi kolam sambil memberi makan ikan-ikan di dalamnya.

Melalui transformasi dari tangan arsitek, kamar supir yang tua direnovasi menjadi sebuah ruang pameran baru untuk produk-produk kebudayaan dan kesenian. Kaca tebal dipakai sebagai bahan utama untuk dinding agar pemandangan taman yang indah dan hijau di luar dapat dinikmati dari dalam. Agar tidak mengganggu integritas visual bangunan utama, sebagian dari ruang pameran baru ini dipindahkan ke bawah tanah, dan kini digunakan sebagai lokasi untuk ceramah, rapat dan kegiatan kebudayaan lain.

K.T. Li (kiri) dan Sun Yun-suan (kanan) sama-sama mendorong didirikannya Taman Sains dan Perindustrian Hsinchu. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)K.T. Li (kiri) dan Sun Yun-suan (kanan) sama-sama mendorong didirikannya Taman Sains dan Perindustrian Hsinchu. (Sumber: Museum Memorial Sun Yun-suan)

Bertumpu pada penghormatan atas cita-cita luhurnya, Museum Memorial Sun Yun-suan berharap mampu menggabungkan elemen baru dan lama, beroperasi secara berkesinambungan, dan memperkenalkan spirit abadi Sun Yun-suan kepada masyarakat.