Kembali ke konten utama
Wawancara Presiden Tsai dengan AFP, Taiwan adalah "Pulau Tangguh"

Kantor berita AFP melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Tsai Ing-wen pada tanggal 25 Juni 2018 yang bertempat di Istana Kepresidenan.

Apabila kami harus memberikan sebutan kepada Taiwan, maka "Pulau Tangguh" adalah sebutan yang cocok. (Foto oleh Office of the President, ROC)

 

Kantor berita AFP melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Tsai Ing-wen pada tanggal 25 Juni 2018 bertempat di Istana Kepresidenan. Berikut ini adalah kutipan wawancara bersama Presiden Tsai:
 

Jurnalis: Anda pernah mengatakan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi setelah menjabat, apakah tantangan Anda selanjutnya?

Presiden: Masyarakat kami memang sedang menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah tekanan dari Tiongkok. Presiden harus dapat melindungi martabat dan kedaulatan bangsa, sekaligus menjaga perdamaian lintas selat, ini adalah tantangan terbesar kami. Tantangan kedua adalah secara jangka panjang perekonomian kami berfokus pada sektor industri, manufaktur dan OEM (produsen peralatan asli), dan saat ini kami juga ingin berfokus pada inovasi, teknologi, dan industri bernilai tinggi (high value industries) untuk mendukung perkembangan ekonomi agar bisa naik ke tahap selanjutnya. Disamping itu, transformasi energi juga merupakan suatu hal penting yang harus segera kami tangani.
 

Jurnalis: Untuk orang yang tidak terlalu mengenal Taiwan, bagaimana Anda menggambarkan Taiwan? Apakah yang direpresentasikan oleh Taiwan?

Presiden: Jika saya harus menggunakan sebuah kata untuk menggambarkan Taiwan, maka saya akan menggunakan kata "Tangguh". Taiwan tidak memiliki banyak sumber daya alam. Selama beberapa ratus tahun terakhir pemimpin dan penguasa silih berganti, dan bagaimana masyarakat Taiwan dari setiap generasi harus bertahan semuanya merupakan sebuah tantangan. Selama ratusan tahun masyarakat Taiwan telah mengalami dan menghadapi tantangan ini, dan di sini kami telah mengembangkan tatanan demokrasi yang baik dan perekonomian dengan fondasi yang solid.

Selain itu, Taiwan cukup sering dilanda bencana alam, dan dengan sumber daya yang terbatas kami telah membina sumber daya manusia dengan keunggulan yang beraneka ragam. Perkembangan ekonomi Taiwan juga dapat merepresentasikan karakter tekun dan tangguh yang dimiliki masyarakat Taiwan.

Taiwan memiliki tetangga yang sangat besar, yaitu Tiongkok. Di bawah tekanan yang terus menerus dilakukan oleh Tiongkok, kami tetap menjaga nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Kami juga bersedia untuk memberikan kontribusi kepada komunitas internasional. Kontribusi kepada komunitas internasional bukan hanya merupakan upaya dan keinginan dari pemerintah saja. Taiwan masih memiliki sebuah tenaga yang sangat menyentuh hati banyak orang, yaitu para pekerja sukarela Taiwan. Mereka secara sukarela dan tanpa paksaan melayani dan memberikan bantuan di berbagai tempat di seluruh dunia, sehingga masyarakat yang tertimpa musibah atau sedang mengalami bencana dapat merasakan kehangatan uluran tangan masyarakat Taiwan. Apabila kami harus memberikan sebutan kepada Taiwan, maka "Pulau Tangguh" adalah sebutan yang cocok.

 

Jurnalis: Apakah menurut Anda situasi lintas selat saat ini sudah berubah? Apakah tekanan dari Tiongkok lebih besar dari sebelumnya?

Presiden: Selama 2 tahun terakhir, kami terus menerima tekanan dari pihak Tiongkok, berbagai hal yang terjadi akhir-akhir ini telah memperkeruh situasi di Laut Taiwan saat ini. Sebenarnya hal ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Taiwan, saya yakin komunitas internasional dapat melihat hal-hal yang dilakukan Tiongkok terhadap Taiwan belakangan ini, seperti latihan militer, memaksa perusahaan maskapai penerbangan untuk mengganti nama Taiwan, dan masih banyak hal lainnya. Semua orang dapat melihat Tiongkok sedang mencoba untuk merubah status quo, dan tindakan ini telah menimbulkan ancaman terhadap stabilitas lintas selat.

Bahkan sejak bertahun-tahun sebelumnya, Tiongkok telah menunjukkan perilaku yang agresif, mereka ingin menekan Taiwan yang demokratis dan bebas agar tidak semakin jauh dari Tiongkok.
 

Jurnalis: Anda telah mengumumkan bahwa Tiongkok berencana untuk merusak kedaulatan Taiwan, dan telah menyentuh batas kesabaran Taiwan. Apakah anda dapat menjelaskan sampai di mana garis batas kesabaran ini?

Presiden: Menurut saya seluruh masyarakat Taiwan memiliki pandangan yang sama mengenai hal ini, yaitu kebebasan demokratis masyarakat Taiwan, terutama cara hidup yang bebas dan demokratis. Yang kedua adalah kedaulatan Taiwan, dan yang ketiga adalah masyarakat Taiwan memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka, dan hak tersebut tidak boleh dilanggar.

 

Jurnalis: Apakah langkah yang akan Anda ambil untuk mengatasi tekanan ini?

Presiden: Saya yakin tidak hanya Taiwan yang sedang menghadapi masalah ini, secara regional atau bahkan sebagian besar anggota komunitas internasional pun jika tidak sekarang, di masa yang akan datang pasti akan menghadapi perilaku Tiongkok yang berusaha memperluas pengaruhnya. Taiwan harus memperkuat diri untuk menghadapi tantangan ini, dan kami berharap komunitas internasional dapat melihat hal ini sebagai hal yang harus kita hadapi bersama.

 

Jurnalis: Perekonomian Taiwan sedikit banyak bergantung pada hubungan dengan Tiongkok. Bagaimanakah Anda akan melonggarkan hubungan lintas selat dan pada saat yang sama membangun perekonomian?

Presiden: Tiongkok dan Taiwan harus memiliki kesamaan pandangan. Perkembangan perusahaan kami merupakan hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, Tiongkok tidak seharusnya melakukan penekanan atau hal-hal lain yang bersifat politis kepada perusahaan. Kami menghimbau Tiongkok untuk membiarkan roda perekonomian beputar dengan sendirinya, tanpa intervensi urusan politik. Selain itu, kami juga sedang melakukan ekspansi ke pasar-pasar penting lainnya melalui Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP)

Hubungan kerja sama kami dengan negara-negara Eropa di bidang perdagangan dan investasi terus berkembang, saat ini investasi dari negara Eropa di Taiwan menduduki posisi pertama. Dan tentu saja hubungan dengan mitra-mitra perdagangan seperti Jepang dan Amerika masih terjalin dengan sangat baik.

 

Jurnalis: Apakah Anda sudah siap atau dalam kondisi seperti apakah Anda bersedia untuk bertemu dengan Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping?

Presiden: Saya sudah beberapa kali dalam berbagai kesempatan mengungkapkan hal ini, yaitu dalam kapasitas yang seimbang, saling menghormati dan tanpa persyaratan-persyaratan politik, sebagai Pemimpin Taiwan, sebagai Presiden Taiwan saya sangat bersedia, dan saya juga memiliki tanggung jawab untuk duduk bersama dan berdialog dengan Pemimpin Tiongkok.
 

Jurnalis: Apakah ini tujuan yang Anda ingin capai ketika menjabat, apakah ini salah satu tantangan yang sedang Anda hadapi?

Presiden: Saya berharap dalam periode saya menjabat, kedua belah pihak dapat memiliki kesempatan untuk duduk bersama dan berdialog.
 

Jurnalis: Bagaimana Anda mendeskripsikan hubungan antara Taiwan dengan Amerika Serikat?

Presiden: Beberapa tahun ini, kami merasakan dukungan Amerika terhadap Taiwan kian menguat, baik dari pemerintah Amerika, Kongres atau masyarakat Amerika pada umumnya. Kita semua dapat melihat Kongres Amerika Serikat telah mengambil kebijakan yang sangat bersahabat dengan Taiwan. Oleh karena itu, secara garis besar hubungan baik dan stabil antara Taiwan dan AS masih terus meningkat dan berkembang.
 

Jurnalis: Menurut Anda apakah keuntungan dari menjaga hubungan dekat dengan Washington lebih besar dibandingkan perlawanan dari Beijing?

Presiden: Kami terus menjaga hubungan persahabatan yang erat dengan Amerika dan negara-negara sepaham lainnya. Hubungan persahabatan seperti ini dibangun di atas nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia yang kami junjung bersama. Kami juga ingin menjalin persahabatan dengan negara-negara yang belum memiliki hubungan erat dengan kami. Jika Tiongkok bersedia untuk mengembangkan nilai-nilai yang sama dengan kami, kami juga akan menyambut dengan sepenuh hati.

 

Jurnalis: apakah pertemuan antara Presiden Trump dan Kim Jong Un memiliki makna khusus bagi Taiwan dan Asia?

Presiden: Pertemuan tersebut bagi kawasan Asia memiliki nilai penting yang perlu kita tindak lanjuti bersama. Di antaranya adalah masalah di Semenanjung Korea. Pertemuan Trump dan Kim merepresentasikan sebuah perjuangan agar kawasan Timur Laut Asia terutama ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea dapat memiliki jalan keluar.
 

Jurnalis: Menurut Anda apakah hal terbesar yang mengancam stabilitas kawasan? Apakah perluasan pengaruh Tiongkok atau program nuklir Korea?

Presiden: Kedua masalah ini sama-sama menciptakan ketidakstabilan, atau dengan kata lain menjadi sumber ancaman bagi situasi damai. Kami merasa sangat gembira ketika melihat perkembangan positif di Semenanjung Korea. Kami juga berharap Tiongkok dalam perkembangannya dapat menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan, serta memiliki sikap menghormati negara-negara lainnya. Ini adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh sebuah negara besar.

 

Jurnalis: Ada beberapa negara yang menilai bahwa ekspansi yang dilakukan Tiongkok, termasuk "One Belt One Road", adalah sebuah ancaman dan bukan keuntungan bagi negara-negara tujuan dari inisiatif tersebut. Apakah Anda setuju? Atau apakah menurut Anda inisiatif ini dapat memberi dampak positif bagi stabilitas dan perdamaian ?

Presiden: Inisiatif ini mungkin berdampak baik, mungkin juga tidak baik. Hal ini harus dinilai dari langkah yang diambil Tiongkok. Apabila inisiatif ini bertujuan untuk membantu negara lain membangun infrastruktur, berangkat dari itikad baik untuk membantu pertumbuhan ekonomi atau perkembangan negara lain, saya yakin negara-negara tersebut pasti akan dapat merasakan itikad baik Tiongkok, dan akan menilai hal ini sebagai hal yang baik. Namun apabila Tiongkok memiliki maksud tersembunyi untuk memperluas pengaruhnya, dan bahkan berusaha untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain, atau merupakan suatu strategi untuk membatasi negara lain, maka negara-negara bersangkutan tentu tidak akan bersedia dan tidak mendukung.

 

Jurnalis: Dialog antara Tiongkok dan Vatikan semakin sering terjadi, bagaimana Anda melihat hal ini?

Presiden: Kami melihat hal ini dengan berkepala dingin, dan kami tetap memantau dialog yang terjadi, hal-hal apakah yang menjadi fokus perhatian mereka. Kami mengamati sampai sejauh mana Tiongkok dapat menghormati kebebasan beragama. Saya rasa ini adalah sesuatu yang juga sedang disaksikan oleh komunitas internasional, bagaimana Tiongkok memperlihatkan sikapnya terhadap kebebasan beragama kepada dunia internasional.

 

Jurnalis: Walaupun kehilangan dua negara sahabat diplomatik, namun hubungan Taiwan dengan Amerika, Jepang dan negara-negara lainnya semakin meningkat. Apakah menurut Anda hal ini dapat membantu menghadapi tekanan dari Tiongkok? Akankah hal ini menimbulkan kemarahan Tiongkok?

Presiden: Menurut saya sama saja. Kami akan memperkuat diri kami, ini adalah tanggung jawab yang harus kami emban, dan ini juga merupakan pekerjaan penting kami sebagai masyarakat Taiwan. Kami ingin menghimbau komunitas internasional, ancaman yang dihadapi Taiwan saat ini sangat mungkin juga sedang dihadapi oleh negara lain, hanya saja intensitasnya mungkin lebih kecil, atau mungkin baru akan menghadapi ancaman seperti ini di masa yang akan datang. Ancaman ini bukan hanya terhadap Taiwan tetapi juga terhadap seluruh kawasan. Oleh karena itu jika komunitas internasional menilai kebebasan dan demokrasi adalah sebuah nilai universal, sebuah nilai yang harus kita pertahankan bersama, maka kita harus bersama-sama menekan Tiongkok, agar Tiongkok memikul tanggung jawab yang seharusnya ia pikul sebagai sebuah negara besar.