Kembali ke konten utama
ITRI Taiwan untuk Ketiga Kalinya Masuk Daftar Derwent Top 100 Global Innovators

Terpilihnya ITRI untuk kembali masuk ke dalam daftar tahun ini juga menunjukkan visibilitas kemampuan teknis, kualitas inovasi dan ekspansi teknologi secara global.

Terpilihnya ITRI untuk kembali masuk ke dalam daftar tahun ini juga menunjukkan visibilitas kemampuan teknis, kualitas inovasi dan ekspansi teknologi secara global. (Foto oleh ITRI)

 

Pada tanggal 12 April 2019, Clarivate Analytics menobatkan ITRI (Industrial Technology Research Institute) Taiwan sebagai salah satu dari “Derwent Top 100 Global Innovators” (100 Inovator Global Teratas). Tahun ini adalah ketiga kalinya bagi ITRI untuk terpilih dan masuk ke dalam daftar tersebut. Hal ini menjadikan ITRI sebagai lembaga riset di Asia yang paling banyak menerima penghargaan.  
 
Clarivate Analytics memberikan apresiasi kepada ITRI sebagai lembaga riset kelas dunia, khususnya di bidang kuantitas hak paten, tingkat pemasaran hasil penemuan, tingkat integrasi hasil penemuan dan pemasaran secara global, serta dampak yang ditimbulkan oleh hasil inovasi.        
 
Dalam daftar tersebut, hanya ada tiga lembaga riset dan penelitian internasional yang berhasil terpilih, yaitu, ITRI, Fraunhofer Jerman, serta Komisi Energi Alternatif dan Energi Atom Perancis.
  
Clarivate Analytics pertama kali mengumumkan daftar “Derwent Top 100 Global Innovators” pada tahun 2011, untuk memberikan apresiasi kepada lembaga dan organisasi inovatif dari seluruh dunia.   

Dari empat kategori yang dievaluasi, ITRI memperoleh penilaian terbaik pada kategori  tingkat penggunaan produk oleh pihak ketiga. Nilai yang diperoleh ITRI adalah yang paling tinggi dibanding organisasi lainnya yang tercantum dalam daftar tahun ini. Dengan kata lain, produk ITRI memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan industri inovatif global.       
 
Terpilihnya ITRI untuk kembali masuk ke dalam daftar tahun ini juga menunjukkan visibilitas kemampuan teknis, kualitas inovasi dan ekspansi teknologi secara global.  
 
Presiden ITRI, Dr. Edwin Liu mengatakan dalam proses menghasilkan produk, ITRI selalu berfokus pada siklus inovasi, yaitu pengembangan, perlindungan, dan komersialisasi.  
 
Kekuatan utama ITRI tidak hanya terdapat pada pengembangan produk, tetapi juga pada kualitas, dan dampak dari produk yang dihasilkan. Selama ini ITRI telah meluncurkan beragam produk yang telah berhasil membantu sektor industri dalam memperkuat daya saing di pasar global.   
 
Direktur Pusat Hukum dan Teknologi Transfer ITRI, Wang Peng-yu, menjelaskan ITRI berpedoman pada strategi berinovasi yang merefleksikan permintaan pasar masa depan, serta pada ketelitian berekspansi. Selama enam tahun berturut-turut, ITRI telah berhasil meraih predikat sebagai “Asia IP Elite”.
 
Sampai dengan tahun 2018, ITRI telah memiliki 17.303 paten, dan 98% di antaranya adalah paten penemuan produk baru. Bidang inovasi ITRI meliputi elektro-optika, teknologi informasi, teknik mesin, teknologi material, biomedika, dan energi ramah lingkungan.    
 
Di bidang perlindungan hak kekayaan intelektual dan pengembangan hak paten, pada tahun 2017 ITRI telah membantu perusahaan Matsutek (perusahaan yang memproduksi robot pembersih), untuk mencapai rekonsiliasi dalam proses hukum dengan perusahaan iRobot dari Amerika Serikat.    
 
Pada bulan April 2017, iRobot mengajukan tuntutan terhadap 11 perusahaan di seluruh dunia dengan tuduhan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dalam kasus ini, Perusahaan Matsutek tidak melakukan pelanggaran karena semua teknologi yang digunakan adalah teknologi yang telah dipatenkan oleh ITRI.   
 
Berbagai perangkat yang digunakan oleh robot pembersih perusahaan Matsutek, seperti perangkat pemetaan, sistem penentuan posisi, platform seluler, perangkat pembersih, dan sebagainya telah dipatenkan oleh ITRI. Setelah investigasi selesai dilakukan, akhirnya iRobot bersedia menempuh jalan damai dan mencabut tuntutan.