Kembali ke konten utama
Taiwan, AS dan Jepang Selenggarakan Konsorsium Pencegahan DR-TB, Dorong Kesejahteraan Indo-Pasifik

Sejak pertemuan GCTF pertama diselenggarakan pada bulan Juni 2015, Taiwan dan Amerika Serikat telah mengadakan 18 pertemuan untuk membahas kerja sama medis dan berbagai masalah penanggulangan penyakit.

Sejak pertemuan GCTF pertama diselenggarakan pada bulan Juni 2015, Taiwan dan Amerika Serikat telah mengadakan 18 pertemuan untuk membahas kerja sama medis dan berbagai masalah penanggulangan penyakit. (Foto oleh Office of the President, ROC)

 

Sebagai upaya untuk turut mendorong inisiatif WHA mengentaskan masalah Drug-Resistant Tuberculosis (DR-TB/Tuberkulosis Resisten Obat Ganda), serta membantu negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk mengatasi ancaman penyakit tersebut, Kementerian Luar Negeri (MOFA) bersama Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), American Institute in Taiwan di Taipei (AIT/T), dan Japan-Taiwan Exchange Association (JTEA) pada tanggal 30 April-3 Mei 2019 menyelenggarakan “International Workshop on the Programmatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis (DR-TB)” sebagai bagian dari rangkaian pertemuan GCTF (Global Cooperation and Training Framework).
 
Pertemuan ini dihadiri oleh pakar kesehatan dan pejabat terkait dari Kamboja, Indonesia, Jepang, Mongolia, Papua Nugini, Pakistan, Thailand dan Vietnam untuk berdiskusi dan melakukan pertukaran mengenai pencegahan serta penanganan penyakit tersebut.     
 
Upacara pembukaan dihadiri oleh Wakil Presiden Taiwan Chen Chien-jen, dan mantan Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Tom Price. Ketika membawakan kata sambutan, Wapres Chen dan Tom Price sepakat bahwa Taiwan, Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara sehaluan lainnya harus bekerja sama di bidang kesehatan publik, serta mendorong kapasitas pembangunan dan perkembangan di kawasan Indo-Pasifik.
 
Sejak pertemuan GCTF pertama diselenggarakan pada bulan Juni 2015, Taiwan dan Amerika Serikat telah mengadakan 18 pertemuan untuk membahas kerja sama medis dan berbagai masalah penanggulangan penyakit, seperti virus Zika, demam berdarah, dan enterovirus.
 
Sebagai bagian dari komunitas internasional, Taiwan bersedia untuk memberikan kontribusi kepada dunia, dan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara sehaluan lainnya di bidang pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia secara global.