Kembali ke konten utama
MOFA Mengutuk Keras Perilaku Tiongkok Menghalangi Partisipasi Taiwan dalam Sidang WHA

MOFA menyerukan kepada komunitas internasional untuk memperhatikan perilaku jahat pemerintah Tiongkok, dan mendukung masyarakat Taiwan untuk mendapatkan haknya dalam organisasi internasional.

MOFA menyerukan kepada komunitas internasional untuk memperhatikan perilaku jahat pemerintah Tiongkok, dan mendukung masyarakat Taiwan untuk mendapatkan haknya dalam organisasi internasional. (Foto oleh MOFA Twitter)

 

Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kantor Urusan Taiwan (Taiwan Affairs Office, Tiongkok) pada tanggal 6 Mei 2019 kembali mengatasnamakan “Prinsip Satu Tiongkok”, memelintir interpretasi terhadap resolusi PBB No. 2758 dan resolusi WHA No. 25.1, untuk menghalangi Taiwan menghadiri sidang WHA, dan bahkan menyebutkan bahwa ketidakhadiran Taiwan dalam sidang WHA tidak akan menimbulkan celah dalam upaya pencegahan wabah secara global. Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) dengan ini menyatakan protes keras dan mengutuk tindakan Tiongkok.
 
Sepak terjang Tiongkok menekan WHO dan memarginalisasi Taiwan sangat melanggar isi piagam WHO yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi universal semua manusia. Tindakan seperti ini hanya akan menimbulkan kebencian terhadap Tiongkok, dan sama sekali tidak memandang pentingnya kesehatan dan kesejahteraan 23 juta masyarakat Taiwan.
 
Taiwan adalah negara demokratis yang dihormati oleh komunitas internasional. Taiwan adalah Taiwan. Taiwan memiliki martabat dan kehormatan yang penuh sebagai bangsa berdaulat, dan bukan merupakan bagian dari Tiongkok. Taiwan tidak pernah satu hari pun berada di bawah yurisdiksi pemerintah Tiongkok. Kedaulatan Taiwan adalah milik masyarakat Taiwan. Hanya pemerintah yang dipilih oleh masyarakat Taiwanlah yang berhak mewakili masyarakat Taiwan. Fakta objektif ini tidak akan berubah hanya karena perilaku intimidasi dari Tiongkok.          
 
Pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa ahli kesehatan Taiwan boleh menghadiri pertemuan teknis WHO, tetapi pada kenyataannya sejak tahun 2009 hingga 2018, ahli kesehatan Taiwan telah mengirimkan pengajuan kepada WHO untuk menghadiri sebanyak 165 pertemuan, dan karena intimidasi dari Tiongkok, Taiwan hanya menghadiri 49 pertemuan, dan 70% sisanya mengalami penolakan.

Pernyataan Tiongkok yang dilontarkan secara sepihak sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Pernyataan pemerintah Tiongkok yang mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengaturan yang baik terhadap partisipasi Taiwan dalam urusan kesehatan global hanyalah sebuah kebohongan belaka.     
 
Komunitas internasional sudah melihat dengan sangat jelas pentingnya partisipasi Taiwan dalam urusan kesehatan global. Dalam beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak negara dan kalangan yang telah menyatakan dukungannya terhadap partisipasi Taiwan.
 
MOFA kembali menegaskan untuk terus membantu Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan (MOHW) untuk mengadakan kegiatan pertukaran dan diskusi dengan perwakilan dari berbagai negara di Jenewa pada saat sidang berlangsung. Langkah ini diambil untuk memberikan kontribusi nyata pada komunitas internasional.   
 
MOFA menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghadapi perilaku jahat pemerintah Tiongkok, dan mendukung masyarakat Taiwan untuk mendapatkan haknya dalam organisasi internasional. Apabila tindakan Tiongkok yang memarginalisasi masyarakat Taiwan terus dibiarkan, hal ini hanya akan membuat Tiongkok bertindak semakin liar, dan pada akhirnya seluruh anggota komunitas internasional yang akan menjadi korban.