Kembali ke konten utama
Tim Ilmuwan Taiwan Temukan Elemen Penting untuk Merangsang Petumbuhan Rambut
2019-07-19

Tim peneliti mencabut habis bulu tikus pada fase istirahat, kemudian menggunakan alat khusus untuk menarik permukaan kulit, hasilnya bulu tikus yang seharusnya mulai tumbuh setelah satu bulan, kini mulai tumbuh hanya dalam kurun waktu 14 hari.

Tim peneliti mencabut habis bulu tikus pada fase istirahat, kemudian menggunakan alat khusus untuk menarik permukaan kulit, hasilnya bulu tikus yang seharusnya mulai tumbuh setelah satu bulan, kini mulai tumbuh hanya dalam kurun waktu 14 hari. (Foto oleh LTN)

 

Taipei Veterans General Hospital (TVGH) mengumumkan sebuah penelitian bahwa pencabutan rambut dapat merangsang rambut tumbuh kembali, dan penarikan kulit kepala dapat membuat rambut yang sedang berisitirahat di bawah lapisan kulit untuk memasuki masa tumbuh. Kunci dari terjadinya proses tersebut ada pada sel makrofaga suptipe M2. 
 
Direktur Departemen Dermatologi Taipei Veteran General Hospital, Chen Chih-chiang, mengatakan dengan mencabut rambut dengan tingkat ketebalan tertentu dapat merangsang pertumbuhan rambut di kulit kepala.   
 
Pencabutan dapat merangsang pertumbuhan rambut karena kerusakan yang terjadi dapat meningkatkan produksi sel makrofaga, dan menstimulasi sekresi sel punca. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap tikus terlihat bahwa pencabutan rambut dapat merangsang penginderaan quorum (quorum sensing) berkelompok hingga lima kali lipat.      
 
Namun demikian, penelitian yang dilakukan pada tikus ini belum tentu cocok untuk diterapkan pada manusia, karena masa aktif bulu tikus adalah sekitar dua minggu, selebihnya bulu pada tikus selalu berada pada fase istirahat jika seluruh bulu pada tikus di cabut habis, maka dalam dua minggu bulu tikus akan baru akan memasuki fase aktif dan mulai tumbuh. Sedangkan 85-90% rambut manusia selalu berada dalam keadaan aktif. Rambut yang berada dalam keadaan aktif memiliki akar yang sangat dalam. Jika rambut tersebut dicabut, justru dapat menyebabkan rambut pada bagian tersebut tidak tumbuh lagi.
 
Agar rambut manusia dapat tumbuh kembali tanpa pencabutan, tim peneliti TVGH mencoba teknik penarikan rambut untuk merangsang kulit kepala, dan ternyata metode tersebut sama baiknya dengan pencabutan.
 
Tim peneliti mencabut habis bulu tikus pada fase istirahat, kemudian menggunakan alat khusus untuk menarik permukaan kulit, hasilnya bulu tikus yang seharusnya mulai tumbuh setelah satu bulan, kini mulai tumbuh hanya dalam kurun waktu 14 hari.
 
Penelitian selanjutnya memperlihatkan bahwa metode penarikan dapat membuat elemen penumbuh rambut dan elemen penghambat bertambah secara cepat, tetapi ketika tenaga tarikan dikurangi, elemen penghambat pertumbuhan juga akan menurun, dan membuat rambut memasuki fase aktif. Kunci penting yang menyebabkan pengaktifan fase aktif rambut adalah sel makrofaga suptipe M2. Jika sel sel makrofaga suptipe M2 pada tikus dilenyapkan, maka sekalipun sudah dilakukan penarikan, bulu tikus tidak akan tumbuh kembali.     
 
Pencabutan bulu tikus mengirimkan sinyal ke sistem saraf dan menyebabkan sel makrofage berkumpul, dan terpolarisasi menjadi subtipe M2, meningkatkan sekresi HGF (Hepatocyte Growth Factor) dan IGF (Insulin-like Growth Factor) untuk mengaktifkan sel punca (stem cell) untuk memasuki fase pertumbuhan.     
 
Penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal internasional “Nature Communication”. tim peneliti TVGH berharap di masa yang akan datang penemuan ini dapat semakin dikembangkan untuk mengobati kebotakan, atau menghasilkan sebuah obat dan metode terapi laser untuk menstimulasi sekresi sel punca. Namun, uji coba pada manusia masih harus menunggu hasil penelitian selanjutnya.