Kembali ke konten utama
Dewan Pertanian Undang Anggota APEC Bekerja Sama Kurangi Sampah Makanan
2019-07-26

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Taiwan dalam mengurangi setengah sampah makanan pada tahun 2030 sampai sekarang ini telah mencerminkan komitmen Taiwan untuk mempromosikan tujuan ketahanan pangan dunia, yang merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Taiwan dalam mengurangi setengah sampah makanan pada tahun 2030 sampai sekarang ini telah mencerminkan komitmen Taiwan untuk mempromosikan tujuan ketahanan pangan dunia, yang merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. (Foto oleh CNA)

 

Pada tanggal 25 dan 26 Agustus, Dewan Pertanian Taiwan (Council of Agriculture) menggelar konferensi international terkait pengurangan sampah makanan (food loss and waste). Pada konferensi kali ini, anggota-anggota APEC diundang ke Taiwan untuk berbagi strategi dalam mengurangi sampah makanan, agar pada tahun 2020 jumlah sampah makananan bisa berkurang 10%, dan berkurang 50% pada tahun 2030.   

Kegiatan yang bertajuk “Pengurangan Sampah Makanan sebagai Tanggapan terhadap Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim di Kawasan APEC” ini dihadiri oleh lebih dari 60 perwakilan dari lembaga-lembaga swasta dan negara negara-negara anggota peserta APEC seperti Amerika Serikat, Australia, Chili, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Thailand, Vietnam, Vietnam dan Taiwan.  

Pada tahun 2013, Dewan Pertanian Taiwan mengambil langkah inisiatif dengan mengajukan rencana kerja 5 tahun kepada APEC untuk memperkuat kerja sama antara lembaga publik dan swasta untuk mengatasi permasalahan sampah makanan yang berlangsung dari tahun 2014 sampai 2018. Rencana ini mendapatkan dukungan dana dari APEC sebesar US$ 500.000 dan telah dilaksanakan dengan sukses. 

Kali ini, tujuan Dewan Pertanian mengundang anggota APEC adalah untuk untuk meninjau kembali apakah tujuan pengurangan sampah makanan sebesar 10 % pada tahun 2020, dibandingkan dengan angka tahun 2011, dapat tercapai. Para peneliti yang melaksanakan evaluasi tersebut, dengan mengikuti sistem penghitungan yang dipakai oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), percaya target ini bisa tercapai, yaitu pengurangan sebesar 670.000 Ton. Tahap berikutnya adalah pengurangan setengah sampah makanan. 

Kerugian pangan (food loss) terjadi pada fase rantai pasok produsen dan pasar. Taiwan, melalui Dewan Pertanian, telah menggalakkan pemanfaatan gudang simpan, sistem rantai dingin, inovasi logistik, penguatan transportasi, dan penanganan pasca panen untuk mengurangi masalah food loss. 

Isu-isu pangan yang dibahas dalam konferensi kali ini, akan dikumpulkan dan diajukan dalam bentuk prposal pada “APEC Security Week” yang diselenggarakan di Chile pada pertengahan Agustus 2019. Apabila proposal tersebut disetujui, maka akan disampaikan pada pertemuan tingkat menteri APEC pada akhir Agustus dan akan diteruskan ke KTT APEC akhir tahun ini. Dalam KTT APEC akan dibahas isu ketahanan pangan di berbagai negara untuk mencapai tujuan pengurangan hingga separuh dari sampah makanan pada tahun 2030. 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Taiwan dalam mengurangi setengah sampah makanan pada tahun 2030 sampai sekarang ini telah mencerminkan komitmen Taiwan untuk mempromosikan tujuan ketahanan pangan dunia, yang merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.