Kembali ke konten utama
Taiwan Terbitkan Tiga Lisensi Bank Virtual
2019-07-31

Tiga korporasi yang telah dinyatakan lolos adalah Next bank (Chunghwa Telecom), Line Bank (Line Financial Taiwan Corp), dan Rakuten International Commercial Bank (Waterland Financial Holdings Co).

Tiga korporasi yang telah dinyatakan lolos adalah Next bank (Chunghwa Telecom), Line Bank (Line Financial Taiwan Corp), dan Rakuten International Commercial Bank (Waterland Financial Holdings Co). (Foto oleh UDN)

 

Pada tanggal 30 Juni 2019, Komisi Pengawas Keuangan Taiwan (Financial Supervisory Commission, FSC) telah mengeluarkan tiga lisensi untuk “bank virtual” (bank yang murni menjalankan kegiatan operasionalnya secara online). Ketiga bank tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2020 mendatang.   
 
Tahun lalu FSC mengumumkan rencana pembentukan bank online dengan tujuan untuk merangsang pengadaan layanan perbankan yang lebih inovatif. Sejak bulan Februari tahun ini, FSC telah melakukan evaluasi dan uji kelayakan terhadap tiga buah korporasi yang berminat.
 
Tiga korporasi yang telah dinyatakan lolos adalah Next bank (Chunghwa Telecom), Line Bank (Line Financial Taiwan Corp), dan Rakuten International Commercial Bank (Waterland Financial Holdings Co). 
 
Saham Next Bank dimiliki oleh Chunghwa Telecom (41,9 %), Mega International Commercial Bank (25,1%), Shin Kong Group (14%), PX Mart (9,9%), KGI Bank (7%), dan TradeVan (2,1%).       
 
Saham Line Bank dimiliki oleh Line Financial Taiwan Corp (49,9%), Taipei Fubon Bank (25,1%), CTBC bank (5%), Union Bank of Taiwan (5%), dan Standard Chartered (5%), Taiwan Mobile (5%), dan FarEastTone (5%).        
 
Saham Rakuten International Commercial Bank dimiliki oleh Waterland Financial Holdings Co (49%), Rakuten Group, termasuk Rakuten Bank dan Rakuten Credit Card (51%).   
 
Proses evaluasi dan uji kelayakan dilakukan oleh lima orang perwakilan FSC dan empat orang pakar independen, dengan poin penilaian meliputi kemampuan finansial (10%), kepemilikan saham dan kelayakan penanggung jawab operasional (20%), model operasional (40%), dan mekanisme pengelolaan (30%).     
 
Kepala FSC, Wellington Koo, mengatakan pada awalnya FSC hanya akan mengeluarkan dua buah lisensi untuk mengontrol tingkat persaingan pasar, tetapi setelah evaluasi dan uji kelayakan dilakukan, tiga korporasi tersebut memiliki model operasional dan target nasabah yang berbeda. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing korporasi dapat meningkatkan kemudahan masyarakat dalam melakukan transaksi dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.  
 
Line Bank memiliki keunggulan basis pengguna aplikasi yang sangat besar terutama dari generasi muda; layanan perbankan Next Bank akan difokuskan pada grup konsumen tradisional yang memiliki penghasilan tetap, tetapi tidak memiliki slip gaji; Rakuten International Commercial Bank menargetkan layanannya pada segmen masyarakat pekerja kantor usia 30-50 tahun, terutama pengguna smartphone dan platform belanja online.    
 
Dengan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing korporasi tersebut, dan nilai hasil evaluasi yang sangat berdekatan, maka tahun ini FSC memutuskan untuk menerbitkan tiga buah lisensi.