Kembali ke konten utama
Sistem Asuransi Kesehatan Taiwan Dinobatkan Sebagai yang Terbaik di Dunia
2019-08-13

Konferensi APEC di Bidang Pembagian Informasi Medis untuk Meningkatkan Pengelolaan Medis dan Penyakit” selama dua hari, dan dihadiri oleh 40 orang peserta dari 13 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Peru, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam. src=

“Konferensi APEC di Bidang Pembagian Informasi Medis untuk Meningkatkan Pengelolaan Medis dan Penyakit” selama dua hari, dan dihadiri oleh 40 orang peserta dari 13 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Peru, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam. (Foto oleh CNA)

 

Sistem perlindungan kesehatan universal untuk setiap orang (single payer system) dan tingkat kepercayaan dari dunia kedokteran adalah dua elemen penting yang menunjang keberhasilan NHI (National Health Insurance).
 
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan (MOHW) pada tanggal 8 Agustus yang lalu, menyelenggarakan “Konferensi APEC di Bidang Pembagian Informasi Medis untuk Meningkatkan Pengelolaan Medis dan Penyakit” selama dua hari, dan dihadiri oleh 40 orang peserta dari 13 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Peru, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam.
 
Pertemuan APEC kali ini bermula dari Health Working Group APEC di Papua Nugini, yang dihadiri oleh Kepala Administrasi NHI, Lee Po-chang. Dalam pertemuan tersebut, Lee Po-chang memberikan pemaparan tentang sistem jaminan kesehatan nasional Taiwan (NHI), serta penggunaan teknologi komputasi awan (cloud computing) di bidang medis, dan berhasil mendapatkan sambutan hangat dari 20 negara anggota yang hadir. Selanjutnya APEC memberikan subsidi sebesar US $100.000 kepada Taiwan, yang digunakan untuk menyelenggarakan konferensi.
 
Dalam pertemuan WHA yang diselenggarakan pada bulan Mei tahun ini, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Chen Shih-chung, juga menggelar pertemuan bilateral dengan delegasi dari Amerika Serikat, dan negara-negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP) untuk membagikan pengalaman dan pencapaian Taiwan di bidang pelayanan kesehatan. Para menteri kesehatan yang hadir sangat takjub ketika mendengar pemaparan Chen Shih-chung mengenai penggunaan komputasi awan di bidang medis yang dilakukan Taiwan. 
 
Konferensi APEC di Bidang Pembagian Informasi Medis untuk Meningkatkan Pengelolaan Medis dan Penyakit memiliki tiga subtema, yaitu “Tren Global dan Pencapaian dalam Mengaplikasikan Pertukaran Informasi Medis dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan”; “Strategi dan Pandangan dalam Memeroleh, Menggunakan, Membagikan Informasi Medis dan Keamanan Data”; “Penggunaan ICT dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Sektor Publik”.
 
Beberapa waktu yang lalu, majalah internasional “CEOWORLD Magazine” menobatkan NHI Taiwan sebagai sistem asuransi kesehatan nomor satu di dunia. Majalah tersebut mengevaluasi 89 negara, dan memberikan penilaian sebesar 78,72 poin (nilai sempurna 100 poin) kepada Taiwan. Perolehan nilai yang dicapai Taiwan berhasil menggeser Korea Selatan (posisi kedua) dan Jepang (posisi ketiga).
 
Salah satu faktor utama yang membuat Taiwan dapat mengungguli Korea Selatan adalah karena di negara ginseng tersebut, hanya 50% dokter yang bergabung ke dalam sistem asuransi kesehatan nasional. Selain itu, komunikasi yang terjadi antara instansi pemerintah dan para dokter di Korea Selatan hingga saat ini masih tersendat, hingga terjadi pemogokan.
 
Di Taiwan sebanyak 93% dokter telah bergabung ke dalam NHI, yang menandakan bahwa sistem asuransi kesehatan tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, berbagai kebijakan dapat terlaksana tanpa hambatan, kualitas pelayanan kedokteran dapat terus meningkat, dan pemborosan sumber daya medis dapat dihindari.     
 
Untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan medis Taiwan, mulai tahun 2013 MOHW telah menciptakan “PharmaCloud” untuk merekam penggunaan obat para pasien. Pada tahun 2016, sistem tersebut ditingkatkan fungsinya, dan berganti nama menjadi “NHI-MediCloud System”.
 
Sejak tahun 2014 hingga pertengahan Juni 2019, sistem tersebut telah berhasil mengurangi pemberian obat secara berulang dan menghemat biaya sebesar NT $370 juta, serta menghemat biaya pelaksanaan pengetesan kesehatan antar rumah sakit sebesar NT $1,2 miliar. Pencapaian ini adalah bentuk positif paling konkret yang dapat terlihat dari penggunaan komputasi awan di bidang pelayanan kesehatan.