Kembali ke konten utama
Taiwan Kembangkan Mesin Kopi AI yang Dapat Membuat Kopi ala Barista
2019-09-19

Dengan memindai barcode yang terdapat pada bungkus kopi, mesin ini juga dapat menentukan jumlah air yang diperlukan, frekuensi penyeduhan kopi, mengatur suhu dan teknik lainnya yang dapat memengaruhi cita rasa kopi.

Dengan memindai barcode yang terdapat pada bungkus kopi, mesin ini juga dapat menentukan jumlah air yang diperlukan, frekuensi penyeduhan kopi, mengatur suhu dan teknik lainnya yang dapat memengaruhi cita rasa kopi. (Foto oleh Chinatimes)

 

Menikmati segelas kopi di pagi hari sudah menjadi kebiasaan penting untuk sebagian besar anggota masyarakat di zaman modern, mulai dari kopi cepat saji yang didapatkan dari minimarket, café, ataupun kopi yang diseduh sendiri. Seiring dengan perkembangan selera masyarkat, saat ini  semakin banyak orang yang ingin menikmati lebih dari sekedar segelas kopi, mereka ingin menikmati kopi yang dapat memanjakan panca indra, dengan cita rasa dan keharuman yang berkualitas. Kebutuhan masyarakat tersebut mulai mendorong terbentuknya tren pembuatan kopi yang disajikan secara manual oleh seorang barista.
 
Sebanyak lebih dari 10 orang barista pemenang kejuaraan dunia, bekerja sama menciptakan mesin kopi pintar yang menggabungkan kecerdasan buatan dan IoT (internet of things) bernama iDrip. Mesin ini dapat meniru teknik menyeduh kopi seorang barista, mulai dari pemilihan biji kopi, dan tingkat penggongsengan hingga menghasilkan secangkir kopi yang dapat memikat panca indra para penikmat kopi. Dengan memindai barcode yang terdapat pada bungkus kopi, mesin ini juga dapat menentukan jumlah air yang diperlukan, frekuensi penyeduhan kopi, mengatur suhu dan teknik lainnya yang dapat memengaruhi cita rasa kopi.  
 
Perusahaan pengembang iDrip telah menciptakan sebuah basis data (database) yang berisi teknik penyeduhan kopi oleh beberapa barista terkenal. Konsumen cukup memasukan bungkusan kopi ke dalam mesin, dan mesin yang telah tersambung dengan internet akan memindai barcode bungkusan kopi, dan menyeduh kopi tersebut dengan teknik seorang barista.
 
Ketika mesin tersebut digunakan, iDrip juga akan mengoleksi data dan informasi tentang kuantitas dan kesukaan pengguna untuk digunakan sebagai bahan pemasaran di kemudian hari.  
 
Pada awalnya, karena tidak menemukan perusahaan yang bersedia untuk memproduksi secara massal, pengusaha pembuat iDrip sempat berencana untuk memproduksi mesin kopi ini di Tiongkok. Untunglah tidak lama kemudian, setelah berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait, iDrip berhasil menemukan perusahaan Taiwan yang bersedia untuk melakukan produksi di dalam negeri, sehingga mesin kopi iDrip dapat diberi label 100 persen buatan Taiwan.   
 
Mesin kopi iDrip dijual dengan harga sekitar NT $30 ribu per buah, dan saat ini sudah laku terjual sebanyak 2.000 buah.
 
Kepala NDC, Chen Mei-ling, mengatakan iDrip adalah produk perusahaan startup penerima bantuan pendanaan sebesar NT $20 juta dari Dewan Pembangunan Nasional (NDC), yang merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pembentukan dan pengembangan perusahaan startup Taiwan. Selain memberikan pendanaan awal, pemerintah juga berharap dapat berkolaborasi dengan para petani kopi dalam negeri, untuk mempromosikan biji kopi Taiwan, seperti biji kopi Gukeng dari Kabupaten Yunlin, dan biji kopi Taiwu dari Kabupaten Pingtung.