Kembali ke konten utama
Dukungan Internasional Terhadap Partisipasi Taiwan dalam ICAO Terus Mengalir

ICAO seharusnya  tidak kehilangan netralitas dan sikap profesional hanya karena manipulasi dari salah satu anggota, sebaliknya, dengan mengacu pada pertimbangan untuk menjaga keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang, ICAO seharusnya segera mengupayakan cara yang sesuai untuk menerima partisipasi Taiwan, agar tidak terdapat celah dalam sistem keamanan penerbangan global.

ICAO seharusnya tidak kehilangan netralitas dan sikap profesional hanya karena manipulasi dari salah satu anggota, sebaliknya, dengan mengacu pada pertimbangan untuk menjaga keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang, ICAO seharusnya segera mengupayakan cara yang sesuai untuk menerima partisipasi Taiwan, agar tidak terdapat celah dalam sistem keamanan penerbangan global. (Foto oleh CNA)

 

Pertemuan ICAO ke-40 telah dimulai pada tanggal 24 September 2019. Meskipun Taiwan masih belum dapat berpartisipasi karena faktor politik, tetapi tahun ini Taiwan telah mendapatkan lebih banyak dukungan internasional, dibandingkan pada tahun 2016 lalu. Hal ini memperlihatkan bahwa partisipasi Taiwan dalam ICAO sangat dibutuhkan dan merupakan hal yang sangat mendesak. Berbagai negara telah memberikan dukungannya dengan beragam cara, dan turut membantu upaya Taiwan untuk dapat terus melangkah maju. Atas dukungan tersebut, Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
 
Taiwan  merupakan jalur perlintasan penerbangan sipil yang sangat padat, mulai dari Asia Timur Laut hingga Asia Tenggara, wilayah informasi penerbangan Taipei (Taipei FIR) memiliki posisi yang sangat penting. Melalui penjelasan yang diberikan oleh Pemerintah ROC (Taiwan) dan kantor perwakilan di luar negeri, pandangan komunitas internasional terhadap permintaan Taiwan yang didasari oleh prinsip profesionalitas, pragmatis, dan kontributif telah semakin dipahami. Komunitas internasional kini memberikan dukungan secara lebih konkrit, sehingga upaya yang dilakukan Taiwan untuk berpartisipasi dalam ICAO telah mendapatkan kemajuan yang lebih signifikan.
 
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang telah menyuarakan permintaan Taiwan pada saat pertemuan G7 bulan April tahun ini. Dalam kesempatan tersebut, secara jelas dinyatakan bahwa ICAO seharusnya menerima partisipasi dari seluruh anggota aktif komunitas penerbangan internasional. Jika ada anggota yang dikesampingkan hanya karena alasan-alasan politis, maka hal tersebut akan memberi dampak serius terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan internasional. Pejabat Pemerintah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Swedia juga telah menyampaikan dukungan mereka terkait permintaan Taiwan.
 
Negara-negara diplomatik, Belize, Guatemala, Haiti, Honduras, Nauru, Kepulauan Marshall, Palau, Saint Lucia, Saint Kitts dan Nevis, Saint Vincent dan Grenadines, Eswatini, dan Tuvalu telah mengirimkan surat kepada Presiden ICAO, Olumuyiwa Benard Aliu, dan Sekjen ICAO, Fang Liu. Surat tersebut menyerukan agar Taiwan diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan ICAO. Selama pertemuan ICAO  berlangsung, para perwakilan negara diplomatik juga terus menyampaikan aspirasi Taiwan, serta menghadiri acara jamuan yang diselenggarakan oleh delegasi Taiwan, sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Taiwan.
 
Sebagai tambahan, dalam waktu 2 bulan belakangan ini, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Belgia, Hungaria, Spanyol, Chile, Meksiko, dan Afrika Selatan serta anggota parlemen Uni Eropa telah menyelenggarakan konferensi internasional, mendesak agar Taiwan dapat diundang dalam pertemuan ICAO.
 
Selain itu, mantan Sekjen NATO yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Denmark, Anders Fogh Rasmussen, pada tanggal 20 September lalu telah menegaskan bahwa negara-negara demokratis harus bersatu melawan kekuatan besar egois yang mendominasi abad ini, serta mengupayakan partisipasi Taiwan dalam ICAO sebagai sebuah langkah kecil, tetapi juga merupakan sebuah permulaan yang sangat penting. Komite Nasional Demokrat (DNC) Amerika pada bulan Agustus lalu telah menggelar rapat musim panas, dan mengeluarkan resolusi berisi dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam berbagai organisasi internasional, termasuk ICAO.
 
Meningkatnya suara-suara dukungan dari berbagai negara turut menyatakan bahwa keinginan Taiwan untuk berpartisipasi dalam ICAO merupakan hal yang memiliki legitimasi dan rasional. Hal ini juga membuktikan ucapan bijak yang berbunyi "Orang yang berjalan di jalan kebenaran, pasti akan memiliki sahabat yang mendampingi." ICAO memiliki tujuan “Langit Tanpa Batas” dan “Mempersatukan Penerbangan” (uniting aviation), oelh karena itu ICAO seharusnya bersikap profesional, dan mengundang seluruh anggota aktif komunitas penerbangan internasional untuk berpartisipasi, termasuk Taiwan.
 
MOFA kembali menegaskan bahwa ICAO seharusnya  tidak kehilangan netralitas dan sikap profesional hanya karena manipulasi dari salah satu anggota, sebaliknya, dengan mengacu pada pertimbangan untuk menjaga keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang, ICAO seharusnya segera mengupayakan cara yang sesuai untuk menerima partisipasi Taiwan, agar tidak terdapat celah dalam sistem keamanan penerbangan global.