Kembali ke konten utama
Taipei White Night 2019 Diselenggarakan 5 Oktober
2019-09-26

Tahun ini, penyelenggara akan menampilkan 45 buah acara pertunjukan, dan 22 instalasi seni ruang publik. Jarak antara satu karya seni dengan karya seni lainnya akan ditempatkan berdekatan, kira-kira cukup 1 menit dengan berjalan kaki.

Tahun ini, penyelenggara akan menampilkan 45 buah acara pertunjukan, dan 22 instalasi seni ruang publik. Jarak antara satu karya seni dengan karya seni lainnya akan ditempatkan berdekatan, kira-kira cukup 1 menit dengan berjalan kaki. (Foto oleh CNA)

 

Pelaksanaan kegiatan Nuit Blanche atau “White Night” di Taipei telah memasuki tahun keempat. Selama tiga tahun terakhir, kegiatan ini berhasil menarik 200 ribu pengunjung, dan tahun lalu angka tersebut naik hingga mencapai 400 ribu pengunjung. Tahun ini, White Night akan diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober mulai pukul 18.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya, bertempat di kawasan Dazhi dan Neihu.   
 
Menurut pengalaman dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, lonjakan pengunjung biasanya terjadi antara pukul 19.00-22.00, dan tidak akan membludak pada saat upacara pembukaan dilaksanakan. Selama kegiatan berlangsung, MRT dari Stasiun Jiannan Road hingga Zhongxiao Fuxing akan dioperasikan hingga pukul 02.00 dini hari. Selain itu, kendaraan umum untuk jalur Neihu, seperti Neihu Ganxian, Merah nomor 2, dan Biru nomor 26, juga akan memperpanjang jam operasional hinggal pukul 02.00 dini hari.
 
Kegiatan White Night kali ini mengambil tema “Double Face Ballet”, yang menginterpretasikan setiap warga Kota Taipei sebagai penari balet di tengah kota yang gemerlap. Tahun ini, penyelenggara akan menampilkan 45 buah acara pertunjukan, dan 22 instalasi seni ruang publik. Jarak antara satu karya seni dengan karya seni lainnya akan ditempatkan berdekatan, kira-kira cukup 1 menit dengan berjalan kaki.
 
Direktur Kantor Perwakilan Prancis di Taiwan, Jean François Casabonne Masonnave, mengatakan setiap bulan Oktober, White Night adalah kegiatan paling penting di Paris, dan sampai saat ini sudah ada 30 kota di seluruh dunia yang menyelenggarakan White Night. Ia mengaku sangat gembira atas penyelenggaraan kegiatan ini, dan berharap dapat meningkatkan interaksi dengan warga dan para seniman Kota Taipei.    
 
Selama beberapa tahun terakhir, White Night selalu diselenggarakan di lokasi yang memiliki nilai sejarah. Tahun ini, White Night akan diselenggarakan di Neihu, karena kawasan tersebut merupakan tempat berkumpulnya perusahaan teknologi dan kantor pusat dari berbagai perusahaan, dan kawasan ini memiliki desain tata kota yang futuristik, karya seni ruang publik, serta berbagai galeri seni. Semua elemen tersebut memberikan perpaduan yang unik untuk menyelenggarakan White Night.
 
White Night pertama kali diselenggarakan di Paris pada tahun 2002, untuk memperlihatkan sisi kreatif, dan desain fasilitas publik sebuah kota. Kota Taipei mulai menyelenggarakan White Night pada tahun 2016, dengan menonjolkan tiga karakteristik utama, yaitu “diselenggarakan sepanjang malam”, “tanpa dipungut bayaran”, dan “partisipasi masyarakat”.  
 
Beberapa karya seni terkenal yang akan ditampilkan dalam White Night tahun ini di antaranya adalah hasil karya Parer Studi Australia berjudul “Intrude”, yang berbentuk kelinci raksasa dengan tinggi 7 meter; Waterlight Graffiti hasil karya seniman Perancis, Antonin Fourneau, yang terdiri dari ribuan lampu LED; dan telur raksasa transparan berisi kolase, serta berbagai aksesoris hasil karya seniman Jepang, Isozaki Michiyoshi.   
 
Sementara itu, grup seniman Taiwan, Dancecology, akan menghadirkan sebuah karya berjudul “The Plastic Legend”, yang menggabungkan unsur alam dan seni humaniora, seni teater, seni visual, serta seni tari yang melibatkan partisipasi para kaum ibu di sekitar kawasan ini.