Kembali ke konten utama
Taiwan Naik ke Urutan 13 dalam Peringkat Daya Saing Digital Dunia
2019-09-27

Juru bicara IMD mengatakan Hong Kong dan Korea Selatan berhasil masuk ke peringkat 10 besar, sedangkan Taiwan naik tiga peringkat ke urutan 13. Negara-negara tersebut dinilai telah berhasil meningkatkan fasilitas dan infrastruktur teknologi, serta ketangkasan berbisnis (business agility).

Juru bicara IMD mengatakan tahun ini Hong Kong dan Korea Selatan berhasil masuk ke peringkat 10 besar, sedangkan Taiwan naik tiga peringkat ke urutan 13. Negara-negara tersebut dinilai telah berhasil meningkatkan fasilitas dan infrastruktur teknologi, serta ketangkasan berbisnis. (Foto oleh MOFA)

 

International Institute for Management Development (IMD) mengumumkan “Peringkat Daya Saing Digital Dunia” untuk periode tahun 2019. Tahun ini Taiwan berhasil naik 3 posisi, menempati urutan ke-13 dari 63 negara. Sementara itu, lima posisi teratas ditempati oleh Amerika Serikat, Singapura, Swedia, Denmark dan Swiss. Di kawasan Asia Pasifik, Taiwan menempati urutan keempat, mengungguli Tiongkok (urutan 22) dan Jepang (urutan 23). Tiga posisi teratas ditempati oleh Singapura, Hong Kong dan Korea Selatan.           
 
Juru bicara IMD mengatakan saat ini pemerintah dari berbagai negara sedang melakukan investasi berskala besar di bidang perekonomian digital untuk meningkatkan kesejahteran dan penciptaan nilai (value creation). Jika dibandingkan dengan peringkat tahun 2018, tahun ini beberapa negara Asia telah berhasil memperlihatkan peningkatan posisi yang cukup signifikan. Hong Kong dan Korea Selatan berhasil masuk ke peringkat 10 besar, sedangkan Taiwan naik tiga peringkat ke urutan 13. Negara-negara tersebut dinilai telah berhasil meningkatkan fasilitas dan infrastruktur teknologi, serta ketangkasan berbisnis (business agility).    
 
Peringkat Daya Saing Digital Dunia IMD dibuat dengan menggunakan tiga indikator utama, yaitu “Pengetahuan”, “Teknologi”, dan “Kesiapan Masa Depan”. Pada ketiga indikator ini, Taiwan menempati urutan 17 dunia untuk indikator “Pengetahuan”, urutan 9 dunia untuk “Teknologi”, dan urutan 12 dunia untuk “Kesiapan Masa Depan”.
 
Indikator “Pengetahuan” merefleksikan kemampuan sebuah negara dalam mempelajari teknologi baru, dan dapat digunakan untuk mengukur perekrutan SDM, tingkat dan kualitas pendidikan serta pelatihan, dan kondisi produksi pengetahuan (knowledge production). Indikator “Teknologi” merefleksikan kemampuan sebuah negara untuk mengembangkan inovasi digital, dan indikator “Kesiapan Masa Depan” merefleksikan kesiapan sebuah negara terhadap tren, dan perkembangan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan.
 
Laporan kali ini juga menyebutkan beberapa sub-indikator yang merupakan keunggulan Taiwan, seperti tingkat penggunaan jaringan seluler pita lebar (mobile broadband) di Taiwan yang merupakan tertinggi di dunia, persentase nilai saham perusahaan media dan IT di bursa saham (urutan 2 dunia), dan jumlah rata-rata SDM nasional di bidang penelitian (urutan 2 dunia), tingkat lulusan universitas dari jurusan yang berhubungan dengan teknik (urutan 3 dunia), tingkat ekspor produk teknologi (urutan 3 dunia), ketangkasan perusahaan (urutan 3 dunia), dan tingkat kemampuan matematika pelajar (urutan 3 dunia).    
 
Sub-indikator penggunaan jaringan seluler pita lebar, mengacu kepada persentase pengguna jaringan 3G dan 4G. pada sub-indikator ini, Jepang, Singapura dan Taiwan, menempati urutan 1 dunia.  
 
Beberapa sub-indikator yang masih perlu ditingkatkan oleh Taiwan adalah daya tarik terhadap SDM teknologi internasional, perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi, jumlah peneliti perempuan, dan investasi di bidang teknologi komunikasi.
 
Tahun ini, Peringkat Daya Saing Digital Dunia IMD memasukkan 2 indikator baru dari International Federation of Robotics, yaitu “distribusi robot dunia” (Taiwan urutan 7), dan “robot dalam dunia pendidikan dan R&D” (Taiwan urutan 21).