Kembali ke konten utama
19 Oktober Museum Arkeologi Tainan Resmi Dibuka untuk Umum
2019-10-16

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Taipei, arsitek pembangunan gedung Museum Arkeologi Tainan, Kris Yao, mengatakan gedung museum dibangun dengan konsep “Mengeksplorasi, Menapaktilasi, Memilin” ruang dan waktu.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Taipei, arsitek pembangunan gedung Museum Arkeologi Tainan, Kris Yao, mengatakan gedung museum dibangun dengan konsep “Mengeksplorasi, Menapaktilasi, Memilin” ruang dan waktu. (Foto oleh CNA)

 

Museum Arkeologi Tainan yang merupakan cabang dari Museum Nasional Prasejarah (NMP), akan resmi beroperasi dan dibuka untuk umum pada tanggal 19 Oktober 2019. Museum yang terletak di Taman Iptek Taiwan Selatan (Southern Taiwan Science Park) ini berdiri di atas lahan seluas 2,44 hektar dan dibangun dalam kurun waktu 10 tahun. Kepala NMP, Wang Chang-hua, mengatakan Museum Nasional Prasejarah di Taitung memamerkan warisan prasejarah dari berbagai tempat di Taiwan, sedangkan Museum Arkeologi Tainan akan memamerkan benda-benda warisan prasejarah yang khusus ditemukan di Taman Iptek Taiwan Selatan. Pada hari pertama pembukaan, pengunjung dapat memasuki museum tanpa dipungut biaya.    
 
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Taipei, arsitek pembangunan gedung Museum Arkeologi Tainan, Kris Yao, mengatakan gedung museum dibangun dengan konsep “Mengeksplorasi, Menapaktilasi, Memilin” ruang dan waktu. 
 
Bentuk bangunan Museum Arkeologi Tainan juga merefleksikan jalinan yang dapat terlihat dari 19 sudut pandang, menyimbolkan sebuah ikatan antara orientasi arkeologi dan kota modern.
 
Museum Arkeologi Tainan terletak bersebelahan dengan stasiun Taiwan High Speed Rail (THSR). Untuk menambah nilai estetika, Kris Yao mendesain sebuah terowongan kaca, agar pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan di sekitar gedung museum dari ketinggian, dan mengamati THSR yang sedang lalu lalang.
 
Saat ini, pihak museum telah menemukan 60 lokasi penggalian warisan prasejarah di area Taman Iptek Taiwan Selatan, dan memperoleh sebanyak 8-10 juta artefak. Setelah resmi dibuka, Museum Arkeologi Tainan akan memamerkan sebanyak 500 buah koleksi perdana, di antaranya adalah sebuah topeng keramik yang berasal dari masa budaya Niaosong (1800-1300 tahun yang lalu), dengan bentuk yang terjaga dengan sangat baik; fosil butiran nasi karbonat dari masa 5000-4300 silam, dan merupakan beras hasil budidaya manusia paling tua yang pernah ditemukan di Taiwan. Penemuan tersebut juga menunjukkan bahwa pada masa 5000 tahun yang lalu, penduduk Taiwan saat itu sudah memiliki pengetahuan tentang budidaya padi, dan makanan yang dikonsumsi tidak hanya hasil berburu; untaian kalung dari 188 batu giok (dari masa 2800-2100 silam), dengan kualitas pengerjaan yang sangat mendetail, juga menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memiliki pengetahuan dan teknik perkakas yang sangat tinggi; fosil ikan (otolith) terkristalisasi dari masa 5000-4300 silam, yang memberikan informasi tentang usia ikan, dan habitat ikan tersebut.