Pemerintah Peru menutup lalu lintas udara untuk mencegah penyebaran virus korona Wuhan (Covid-19), dan akibatnya ada sebanyak 55 orang Taiwan yang tertahan di negara tersebut. Pada tanggal 29 Maret pukul 04.00 pagi, dengan bantuan Kantor Perwakilan Taiwan di Peru, para warga Taiwan tersebut berhasil menyewa pesawat LATAM Airlines untuk meninggalkan Peru dan terbang ke Miami, Amerika Serikat.           
 
Pesawat tersebut membawa 38 orang di Kota Cusco, lalu transit di Kota Lima untuk membawa 17 orang lagi, sebelum terbang ke Miami. Selain membawa orang Taiwan, pesawat tersebut juga membawa serta 29 orang Jepang, serta 7 orang Malaysia, 34 warga Amerika Serikat, dan 14 orang Singapura yang juga terdampar di Peru, sehingga total penumpang yang berhasil dievakuasi adalah 139 orang. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Taiwan dapat mewujudkan slogan “Taiwan can help” di tengah kesulitan yang ditimbulkan oleh virus korona Wuhan. Bahkan Taiwan juga mampu merealisasikan slogan yang pernah digaungkan oleh WHO, yaitu “Leave no one behind”.
 
Atas bantuan dari Taiwan tersebut, Kepala Japan-Taiwan Exchange Association, Izumi Hiroyasu, dan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Taiwan melalui akun sosial media.     
 
Pelaksanaan evakuasi kali ini adalah pelaksanaan yang kedua. Karena mempertimbangkan biaya sewa pesawat yang cukup tinggi, Kantor Perwakilan Taiwan mengundang kedutaan besar Jepang, Malaysia, dan Singapura untuk bekerja sama untuk melakukan upaya evakuasi secara bersama-sama.     
 
Dalam upaya evakuasi kali ini, Kantor Perwakilan Taiwan di Peru juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat, LATAM Airlines dan biro perjalanan untuk mengumpulkan orang Taiwan yang terpencar di beberapa kota ke Kota Cusco dan Lima, serta meminta izin penggunaan lapangan terbang militer untuk menjemput orang Taiwan di Kota Lima.