Kembali ke konten utama
Jumlah Kasus Penularan Virus Korona Wuhan di Taiwan Bertambah Jadi 298 Orang

Jumlah Kasus Penularan Virus Korona Wuhan di Taiwan Bertambah Jadi 298 Orang

Jumlah kasus penularan virus korona Wuhan di Taiwan bertambah menjadi 298 orang, dan sebagian besar adalah kasus penularan dari luar negeri, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugal, Swiss, Turki, Maroko, Tunisia, Filipina, dan Indonesia. (Foto oleh LTN)   
 
 

Pada tanggal 27 Maret, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengumumkan 15 kasus penularan virus korona Wuhan (Covid-19) terbaru, yang terdiri dari 9 pria, dan 6 wanita, dengan kisaran usia antara 10 hingga 60 tahun. Mereka memiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat dan Inggris.   
 
Kasus ke-254 melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada bulan Agustus 2019 untuk keperluan studi, lalu pada tanggal 5-19 Maret 2020, ia mengunjungi teman di Amerika Serikat (kasus ke-218). Ia mulai mengalami gejala pada tanggal 20 Maret, kemudian menjalani pemeriksaan di bandara ketika kembali ke Taiwan, dan dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 27 Maret.  
 
Kasus ke-257 dan 258 adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi di Inggris di sebuah universitas dan jurusan yang sama. Kasus ke-257 mulai mengalami gejala pada tanggal 10 Maret, dan menjalani pemeriksaan di bandara pada tanggal 24 Maret. Kasus ke-258 kembali ke Taiwan pada tanggal 22 Maret dan langsung menjalani karantina rumah, lalu mulai mengalami gejala pada tanggal 23 Maret. Keduanya dinyatakan positif tertular virus korona Wuhan pada tanggal 27 Maret.
 
Kasus ke-264 dan 267 adalah sepasang suami istri. Mereka melakukan perjalanan ke Inggris, dan mulai mengalami gejala pada tanggal 20 dan 23 Maret. Setelah menjalani pemeriksaan di bandara, keduanya dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 27 Maret.
 
Selanjutnya, pada tanggal 28 Maret, CECC mengumumkan 16 kasus penularan terbaru, 2 di antaranya adalah kasus penularan yang terjadi di dalam negeri, yaitu kasus ke-268 (pria berusia sekitar 50 tahun) dan kasus ke-269 (pria berusia sekitar 30 tahun). Keduanya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Sementara itu, kasus penularan dari luar negeri terdiri dari 5 pria dan 9 wanita, dengan kisaran usia antara 10 hingga 60 tahun. Mereka memiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Spanyol, Swiss, Ceko, Irlandia, Australia, dan Filipina.     
 
Kasus ke-268 (kasus penularan lokal) mulai mengalami gejala batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam pada tanggal 28 Februari – 18 Maret. Pada tanggal 20 Maret ia menjalani rawat inap di rumah sakit, dan karena keadaan yang terus membaik, ia diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada tanggal 23 Maret. Namun, setelah kembali ke rumah, ia masih mengalami demam, napas tersengal-sengal, dan diare. Pada tanggal 25 Maret ia kembali berobat, dan 28 Maret dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan.     
 
Kasus ke-269 (kasus penularan lokal) mengalami gejala nyeri otot, diare, dan demam pada tanggal 23 dan 24 Maret. Setelah menjalani pemeriksaan, pada tanggal 28 Maret ia dinyatakan positif terinfeksi.  
 
Kasus ke-272 adalah mahasiswa yang sedang kuliah di Inggris, dan berasal dari sekolah yang sama dengan kasus ke-152, 222, 223, 224, dan 225. Kasus ke-272 mulai mengalami gejala pada tanggal 19 Maret, dan menjalani pemeriksaan di bandara pada tanggal 25 Maret. Pada tanggal 28 Maret, ia dinyatakan positif terinfeksi.
 
Kasus ke-276 adalah seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Spanyol, dan satu jurusan dengan kasus ke-58, 64, 80 dan 213. Kasus ke-276 menjalani karantina rumah setelah kembali ke Taiwan, dan mulai mengalami gejala sejak tanggal 18 Maret. Pada tanggal 28 Maret ia dinyatakan positif terinfeksi.
 
Pada tanggal 29 Maret 2020, CECC mengumkan 15 kasus penularan terbaru, dan 1 di antaranya adalah kasus penularan lokal. Sementara itu, kasus penularan dari luar negeri terdiri dari 9 pria dan 5 wanita, dengan kisaran usia antara 10 hingga 60 tahun. Mereka memiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugal, Swiss, Turki, Maroko, Tunisia, Filipina, dan Indonesia.   
 
Kasus ke-284 adalah orang Taiwan yang secara jangka panjang bekerja di Filipina. Ia kembali ke Taiwan pada tanggal 20 Maret, dan menumpang pesawat yang sama dengan kasus ke-277. Setelah kembali ke Taiwan, ia menjalani karantina rumah, dan mulai mengalami gejala pada tanggal 26 Maret. Pada tanggal 29 Maret ia dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan. 
 
Kasus ke-289 dan 293 adalah sepasang suami-istri. Kasus ke-293 melakukan perjalanan ke Spanyol bersama sebuah rombongan wisata pada tanggal 7-16 Maret, dan menjalani karantina rumah setelah kembali ke Taiwan. Kemudian, pada tanggal 22-23 Maret ia dan pasangannya mulai mengalami gejala, lalu dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 29 Maret. Kasus ke-289 tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, oleh karena itu para petugas menyimpulkan bahwa kasus ke-289 tertular karena adanya kontak jarak dekat dengan kasus ke-293.
 
Kasus ke-288 melakukan perjalanan bersama sebuah rombongan wisata ke Maroko pada tanggal 10-22 Maret. Salah satu anggota rombongan tersebut telah dinyatakan positif terinfeksi virus korona Wuhan pada tanggal 26 Maret (kasus ke-250). Kasus ke-288 mulai mengalami gejala demam, dan batuk pada tanggal 23 Maret, dan dinyatakan positif pada tanggal 29 Maret.   
 
Kasus ke-290 dan 291 adalah sepasang suami-istri. Mereka melakukan perjalanan ke Indonesia pada tanggal 10-14 Maret, lalu menjalani monitoring kesehatan mandiri setelah kembali ke Taiwan. Keduanya mulai mengalami gejala pada tanggal 22 Maret, dan dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 29 Maret.