Kembali ke konten utama
Perjuangan Pahit 20 Tahun Transformasi Pare Gunung
2020-06-15

Cai Zhi-feng, GM lahan pertanian organik Chi-lai Green Land, menanam pare jenis Hualien no.2 dan no.6, tidak berpestisida, bisa dimakan mentah sebagai salad, juga bisa dijadikan obat dan suplemen.

Cai Zhi-feng, GM lahan pertanian organik Chi-lai Green Land, menanam pare jenis Hualien no.2 dan no.6, tidak berpestisida, bisa dimakan mentah sebagai salad, juga bisa dijadikan obat dan suplemen.
 

Dalam kitab Compendium of Materia Medica dinasti Ming tercatat bahwa “pare bersifat pahit, dingin, tidak beracun, menurunkan panas dalam, menghilangkan lelah, mencerahkan mata dan hati”. Akhirnya setelah bersusah payah berjuang bereksperimen di lahan selama 20 tahun, District Agricultural Research and Extension Station di Hualien berhasil menelurkan bibit pare baru bernama Hualien no. 1 sampai dengan no. 7, dengan demikian pare tidak hanya sebagai salah satu lauk hidangan di meja makan, tetapi juga memiliki cita rasa yang enak, dan semakin bernutrisi. Berkat teknik ekstraksi dan pemurnian modern, kini perusahaan bioteknologi dan para petani tanaman organik juga telah memanfaatkan pare untuk mengembangkan suplemen kesehatan.

 

“Ini dia pengantin di hari ini, coba Anda lihat sang pengantin dalam warna menyala, kuntum bunganya berwarna kuning, bisa diambil serbuk sarinya. Setelah proses penyerbukan, mulai besok ia akan pelan-pelan tumbuh menjadi pare, dan 15 hari kemudian akan menjadi pare yang sudah siap dipetik.”

Mentari terik bulan Oktober menyinari green house dari kain net, suhu yang mencapai 30°C ini akan menjadikan ruangan kain net sama persis dengan rumah kaca. Chyuan Jong-ho bakal peneliti dari Crop Improvement Section di Hualien District Agricultural Research and Extension Station, Council of Agriculture (HDARES) mengatakan tugas utama setiap kali ia masuk kerja adalah mengunjungi lahan rahasianya yaitu tempat pembibitan, di mana ia melakukan penyerbukan atas induk pare untuk mengambil bibit-bibit unggul.

 

Induk Pare yang tak Tertandingi

Dengan satu tangan Chyuan Jong-ho memegangi sebuah cabang rambatan pare yang hijau segar : “ Inilah induk bunga betina yang berproporsi serbuk tinggi, barang pusaka Taiwan.”

Bibit biasa, 100 bunga dari sebuah tanaman pare akan memiliki 2-10 bunga betina, atau dengan kata lain akan menghasilkan 2-10 pare, tetapi untuk tanaman pare ini adalah pare berbunga betina jumlah tinggi karena telah mengalami 5 generasi penyerbukan sendiri, dari 100 kuntum bunganya, akan terdapat 80-90 kuntum bunga betina.

Kalau memperhitungkan daya produksinya, maka akan timbul rasa hormat kami kepadanya. Sebab kapasitas produksi biasa dalam semusim 1 metrik ton perhektar, akan bertambah menjadi 6-10 metrik ton.

 

Masa Lalu dan Masa Sekarang Pare Gunung

Dalam kitab ensiklopedia obat-obatan herbal Tiongkok Compendium of Materia Medica, pare dinamakan juga pare leci atau pare anggur. Di era 80-an, restoran seafood dan sayuran di sekitar Hualien menyuguhkan menu pare oseng telur asin, dan pare isi daging. Pada 1989, HDARES mulai meneliti peningkatan jenis pare unggul dan teknik budidaya, untuk meningkatkan pendapatan para petani.

Pada 1996, Chyuan Jong-ho mulai melakukan pembibitan pare, dari tahun 2005, selama 3 tahun berturut-turut telah berhasil memasarkan bibit unggul Pare Hualien no. 1, 2, 3, buahnya kecil sedang, sangat cocok untuk porsi hidangan keluarga kecil, ukuran panjangnya sama dengan sebuah pena dengan berat 160 gram, hanya sepertiga dari berat pare putih biasa, produk baru ini menjadi favorit di pasar swalayan.

Bibit Hualien no. 6 diluncurkan pada 2016, “ayah ibunya” adalah induk bibit betina dan jantan yang semuanya berasal dari pare lokal Hualien, inilah hasil riset Chyuan Jong-ho selama 10 tahun yang dimulai sejak 1998, ia melakukan seleksi ketat untuk mengembangkan bibit terunggul, dengan masa panen 1,5 bulan dan kapasitas produksi 14 metrik ton perhektar. 

Keistimewaan jenis bibit Hualien no. 6 terdapat pada kesegaran buah pare yang bisa dimakan mentah, warna buahnya hijau segar cemerlang, renyah berair, dan memiliki sedikit rasa asam, setelah direndam dalam air es, rasa pahitnya hilang, dan cocok sekali untuk hidangan salada atau ditambahkan dalam jus buah penambah stamina. 

Tibalah kami di lahan pertanian organik Chi-lai Green Land yang menanam pare jenis Hualien no. 2 dan no. 6,
GM Cai Zhifeng mengatakan: “Bibit unggul dari HDARES memberikan hasil panen besar, setiap minggu kami bisa memanen satu kali, misalnya untuk lahan 2.000 m² setiap hari bisa panen 1 metrik ton pare. Dewasa ini kami mempunyai lahan bersertifikasi organik seluas 30 hektar lebih, untuk memasok kebutuhan restoran, pasar swalayan juga menerima kontrak pertanian pare dari perusahaan bioteknologi.”

 

Transformasi Pare Gunung

Chyuan Jong-ho yang gigih melakukan pembibitan pare unggul, tidak hanya untuk menyuguhkan hidangan sedap, tetapi juga demi penelitian.

Ia bergabung dalam proyek riset National Science Council dari tahun 2005 hingga 2011, program bioteknologi pertanian nasional ini mengundang peran serta para ahli akademisi dari National Taiwan University dan China Medical University untuk meriset tanaman seperti Dioscorea polystachya atau chinese yam dan tanaman Anoectochilus roxburghii, yang diharapkan bisa dijadikan obat-obatan herbal dan makanan sehat. Ternyata pare pada 2006 dimasukkan dalam riset kesehatan yang bisa menurunkan gula darah, tekanan darah, dan anti kanker.

Setiap kali tim riset hendak meneliti khasiat pare, pare yang dibeli dari pasar sering berbeda jenis dan sumber, kadang berkhasiat kadang tidak, sangat mengganggu jalannya penelitian.

Berkat dukungan dari program tingkat nasional NSC, lembaga akademisi mulai melakukan penelitian atas “ekstrak pare”, mereka telah berhasil mendaftarkan 46 macam hak paten.

Seperti hasil penelitian selama 10 tahun dari Cheng Hsueh-ling, profesor dari Departement of Biological Science and Technology di National Pingtung University of Science and Technology, dari batang rambat dan buah pare “Hualien no. 2” dan pare yang mirip jenis pare gunung Okinawa, ditemukan kadar triterpenoid dan saponin, diuji coba dalam sel dan tikus kecil, semua menunjukkan khasiat bisa memperbaiki sel yang menangkis insulin, ini membuktikan potensi pare bisa dikembangkan menjadi suplemen makanan sehat untuk penyakit diabetes tipe 2.

Profesor Hsu Hsue-yin dari Deparment of Life Science di Universitas Tzu Chi selama 10 tahun menekuni riset memakai ekstrak pare untuk sel kanker, ditemukan kadar tertentu bisa menekan pertumbuhan sel kanker. Tetapi Hsu Hsue-yin menekankan, pencegahan akan lebih baik dari pengobatan, memasukkan menu pare hijau dalam hidangan sehari-hari adalah langkah menjaga kesehatan terbaik, jika dikonsumsi saat kanker sudah memasuki stadium terakhir maka sudah sangat terlambat.

Hasil riset tim yang dibentuk NSC bisa dikata telah mencerahkan masa depan pare gunung, tim riset di HDARES berpacu ke arah penelitian pare gunung sebagai suplemen makanan sehat.

Apalagi setelah jenis bibit Hualien no.4 pada 2008 dan Hualien no.5 pada 2010 dari tim riset Chyuan Jong-ho meraih Hak Paten Bibit, kedua jenis bibit ini mulai dibudidaya HDARES sejak 2002. Walaupun bentuk luar mereka tidak cantik, “pendek, gendut dan mungil” dengan permukaan seperti “berduri” hijau, tetapi pare benar-benar tidak bisa dilihat dari “rupanya”, riset membuktikan kedua bibit pare ini cocok dikembangkan sebagai suplemen makanan sehat.

Chyuan Jong-ho mengatakan, bibit Hualien no. 4 dan no. 5 mempunyai keunggulan bibit campuran “heterosis”, menghasilkan buah banyak dan nutrisi tinggi, seperti halnya ada mitos mengatakan “generasi keturunan pertama dari kawin campur sangat pandai”.

 

Proses Penyelamatan demi Generasi Mendatang

Khususnya pare jenis no. 4 dan no. 5, induk mereka mempunyai pengalaman berjuang dalam terpaan hujan badai. Menurut Chyuan Jong-ho, Hualien setiap tahun selalu dilanda angin taifun, pada suatu tahun, taifun telah memorakporandakan lahan pembibitan pare, usai badai taifun, mereka membersihkan lahan dan membuang tanaman pare sebagai tumpukan sampah. “Tetapi ketika saya tertidur di malam itu, dalam keadaan setengah terjaga setengah tidur, tiba-tiba saya terpikir jangan-jangan induk pare itu masih hidup!” maka tanpa menunggu pagi datang, ia segera ke lahan pembibitan, dan ternyata benar, bibit induk pare itu belum tercabut, dan masih tertolong, setelah mengalami proses kawin silang, jadilah induk pare Hualien no. 4 dan no. 5,
“Induk Betina Subur” tidak lenyap dari bumi ini, malah membawa anugerah bagi HDARES, yang mendapatkan jutaan dolar Taiwan uang hak paten untuk melahirkan bibit-bibit generasi baru.

Dr. Davis Liu, GM Perusahaan Aquavan Technology Co. yang mendapatkan otoritas eksklusif atas bibit Hualien no. 4 mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi ekstrak cairan superkritikal untuk menyerap sari pare Hualien no. 4. Mereka telah mengembangkan banyak suplemen makanan sehat yang bisa meningkatkan stamina tubuh, dipasarkan ke AS dan Daratan Tiongkok, bersamaan dengan itu juga, mereka melakukan riset dan pengembangan atas obat-obatan dari pare, dan saat ini tengah menantikan ijin dari FDA Amerika Serikat (US Food and Drug Administration), dan dalam tahap pemerataan hak paten global. 

Sekarang HDARES kembali menemukan bibit pare putih terbaru Hualien no. 7, yang masih menunggu hak ijin dari Dewan Pertanian. Akumulasi hingga sekarang, bibit Hualien no. 1 - no. 6, telah mengalami alih teknologi di 13 perusahaan bioteknologi dan lahan pertanian, mereka mengembangkan pare menjadi produk sari ayam rasa pare, minyak biji pare, teh pare, kapsul pare, bahkan sebagai bahan kosmetik.

Chyuan Jong-ho menambahkan, “Cita-cita saya adalah suatu hari nanti, pare gunung bisa dikembangkan menjadi obat anti kanker, pare bisa dikonsumsi seperti edamame, menjadi primadona Dewan Pertanian sebagai produk olahan yang bisa diekspor ke luar negeri.”