Festival Seni Taipei ke-22 akan diselenggarakan pada tanggal 31 Juli 2020 dengan tema “Super@#$%?”. Tema tersebut diangkat dari para seniman yang ingin menyampaikan pemikiran mereka melalui karya seni tentang ambisi manusia untuk menjadi “super”, serta keadaan manusia sebelum dan setelah wabah.   
 
Tema kali ini “Super@#$%?” terlihat unik karena menggunakan banyak tanda baca yang tidak lazim, untuk mengekspresikan bagaimana manusia dapat melepaskan diri dari pemikiran konservatif, dan menerobos pemberian “label” tentang hal yang dianggap wajar atau tidak wajar dalam kehidupan sehari-hari.  
 
Karena wabah virus korona Wuhan (Covid-19) yang sedang terjadi, saat ini berbagai kalangan di seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara online, dan hal tersebut turut memperlihatkan bagaimana masyarakat global memandang arti atau makna dari sebuah pertunjukan. Festival Seni Taipei kali ini tidak akan dilakukan secara online, dengan harapan agar kegiatan ini tetap dapat menjadi lokasi tempat bertemu dan berkumpul.   
 
Festival Seni Taipei 2020 mengundang seniman dari Jepang, Prancis, Filipina, Tiongkok, Thailand, Kanada, dan Amerika Serikat, yang akan berkolaborasi dengan seniman Taiwan, dan menyuguhkan 55 buah pertunjukan.
 
Pertunjukan yang akan ditampilkan meliputi tarian, drama teatrikal, sirkus, dan sandiwara multimedia. Tahun ini, penata tari asal Prancis, Jerome Bel, akan kembali bekerja sama dengan koreografer Taiwan, Chen Wu-kang, untuk menghadirkan sebuah penampilan istimewa.  
 
Penata tari asal Filipina, Eisa Jocson, akan berkolaborasi dengan pemain musik beraliran elektronik dari Jerman, Charlotte Simon. Mereka akan menampilkan sebuah konser online bersama 4 orang penari Filipina yang akan menari dengan kostum tokoh-tokoh Disney, dan dapat disaksikan melalui aplikasi Zoom. Festival Seni Taipei akan diselenggarakan mulai tangal 31 Juli hingga 13 September, bertempat di Zhongshan Hall, Wellspring Theater, Taiwan Contemporary Culture Lab (C-LAB), Lapangan She Zi, dan Taipei Backstage Pool.