Kembali ke konten utama
Tang Prize Bidang Tatanan Hukum Dianugerahkan Kepada 3 LSM Asing
2020-06-23
New Southbound Policy。Tang Prize bidang
Tang Prize bidang "Tatanan Hukum" dianugerahkan kepada 3 LSM asing. (Foto oleh Tang Prize Foundation)



Tang Prize 2020 untuk bidang “Tatanan Hukum” dianugerahkan kepada tiga lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, yaitu Bangladesh Environmental Lawyers Association (BELA), Dejusticia (Kolombia), dan The Legal Agenda (Lebanon).  

Ketiga LSM tersebut dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mendorong pelaksanaan tatanan hukum, melalui pendidikan dan advokasi, serta menunjukkan kegigihan yang patut diteladani dalam mempromosikan keadilan bagi individu, sosial, dan lingkungan, meskipun dalam kondisi dan situasi di mana fondasi tatanan hukum sedang menghadapi tantangan serius.

BELA adalah sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1992, yang bertujuan untuk mendorong terciptanya keadilan lingkungan, serta mengembangkan yurisprudensi hukum yang solid di Bangladesh, melalui litigasi kepentingan publik, advokasi, penelitian dan publikasi, serta pembinaan kapasitas untuk para petugas yang memiliki peran dalam sektor publik dan masyarakat sipil.

Sampai saat ini, BELA telah melakukan pembelaan perkara hukum terhadap lebih dari 250 kasus kepentingan publik, serta advokasi untuk reformasi legislatif di bidang keadilan lingkungan.

Beberapa kasus yang menjadi perhatian utama BELA adalah pencemaran sungai, pencemaran dari industri, pencemaran dari kendaraan bermotor, konstruksi ilegal, kesejahteraan buruh, perlindungan lahan basah, pencegahan erosi tanah, pengurangan penggunaan plastik, dan pencegahan pencemaran dari kapal laut.

Pada bulan Juni 2003, BELA pernah dicantumkan dalam daftar “Global 500 Roll of Honor” di bawah program lingkungan yang dicetuskan oleh PBB. Hal tersebut merupakan sebuah bentuk penghargaan atas upaya yang dilakukan BELA dalam meningkatkan kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap hukum lingkungan, serta gagasan keadilan lingkungan.

Pada tahun 2009, CEO BELA, Syeda Rizwana Hasan, menerima penghargaan bergengsi dari Goldman Environmental Prize atas usaha pelestarian lingkungan yang telah dilakukannya.

LSM berikutnya yang berhasil meraih Tang Prize tahun ini adalah Dejusticia: The Center for Law, Justice and Society, sebuah LSM yang didirikan pada tahun 2005, dan berkantor pusat di Kolombia. LSM tersebut telah memberikan kontribusi penting di bidang tatanan hukum, melalui berbagai program kampanye.

Dejusticia menggabungkan penelitian akademis dengan aksi sosial mengenai isu-isu hak asasi manusia, dan sangat berkomitmen terhadap perubahan sosial melalui aktivisme (kepegiatan) yang didasari oleh penelitian.

Dejusticia bertujuan untuk memperkuat tatanan hukum melalui litigasi, terutama dalam kasus-kasus penting tentang isu-isu sensitif seperti diskriminasi (ras dan gender), hak penduduk asli, hak pengungsi, keadilan transisi, dan degradasi lingkungan. LSM tersebut juga telah memproses perkara di pengadilan Kolombia dan forum hukum internasional di seluruh Amerika Latin.

LSM peraih Tang Prize ketiga adalah The Legal Agenda, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2009, dan telah berhasil memperkuat independensi peradilan dan tatanan hukum di Lebanon melalui pendekatan multidisiplin.

Kegiatan utama The Legal Agenda adalah memantau fungsi peradilan, melakukan advokasi terhadap  perbaikan di tingkat legislatif, serta mempromosikan tatanan masyarakat yang lebih kuat untuk mendukung independensi peradilan.

LSM tersebut telah melakukan pembelaan terhadap kelompok dan golongan yang terpinggirkan, dan memberikan perlindungan hukum untuk pekerja migran, pengungsi, kaum LGBT, dan keluarga dari orang-orang yang menjadi korban penghilangan paksa.

The Legal Agenda juga telah melakukan upaya-upaya konkret dalam mempromosikan kesadaran sosial di bidang perlindungan hak dan tatanan hukum. Selain itu, upaya dan pendekatan yang dilakukan oleh The Legal Agenda telah meluas hingga ke negara-negara Arab lainnya.