Kembali ke konten utama
Pisang Taiwan Kembali Berjaya di Pasar Internasional Berkat Sistem Pertanian Pintar
2020-07-07
New Southbound Policy。Bupati Pingtung, Pan Men-an (pertama dari kanan), melakukan inspeksi ke perkebunan pisang. Nilai ekspor pisang Pingtung kini naik berlipat ganda, dari 524 ton (2018) menjadi 1.166 ton (2019). Nilai ekspor naik dari NT$ 22,39 juta menjadi NT$ 51, 31 juta. (Foto oleh CNA)
Bupati Pingtung, Pan Men-an (pertama dari kanan), melakukan inspeksi ke perkebunan pisang. Nilai ekspor pisang Pingtung kini naik berlipat ganda, dari 524 ton (2018) menjadi 1.166 ton (2019). Nilai ekspor naik dari NT$ 22,39 juta menjadi NT$ 51, 31 juta. (Foto oleh CNA)



Kabupaten Pingtung adalah daerah penghasil pisang terbesar di Taiwan, dengan luas perkebunan mencapai lebih dari 4.000 hektar. Selain itu, kualitas daging buah, tekstur, cita rasa, dan keharuman yang dimiliki pisang dari Kabupaten Pingtung sangat cocok dengan selera konsumen internasional, khususnya konsumen Jepang.
 
Namun, selama 20 tahun terakhir, nilai ekspor pisang Pingtung ke Jepang mengalami penurunan karena persaingan harga dari Filipina, Ekuador, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang mulai memasuki pasar Jepang.
 
Untuk meningkatkan daya saing pisang Kabupaten Pingtung, Kementerian Perekonomian (MOEA) memberikan subsidi kepada Perusahaan Nong Chin dan Yi Lung Agricultural Co Ltd untuk membentuk sebuah tim profesional, yang akan mendayagunakan teknologi AioT dan blockchain untuk menelusuri tingkat kepercayaan konsumen, serta teknik digital twin untuk meningkatkan pemasaran pisang Pingtung di Jepang. Tim tersebut juga akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu para petani menghasilkan buah pisang yang memenuhi standar, agar dapat memperoleh sertifikat GAP (Food Agricultural Pracices).     
 
Pada tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Pingtung telah mendirikan Taiwan Pingtung Agriculture International Marketing Co Ltd untuk membantu para petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional. Perusahaan tersebut juga telah menjalin hubungan kerja sama dengan Global G.A.P untuk meningkatkan kualitas produk para petani, agar sesuai dengan stadar sertifikasi internasional yang diminta oleh pasar Jepang.
 
Alhasil, nilai ekspor pisang Pingtung kini naik berlipat ganda, dari 524 ton (2018) menjadi 1.166 ton (2019). Nilai ekspor naik dari NT$ 22,39 juta menjadi NT$ 51, 31 juta.    
 
Para analis memperkirakan, nilai ekspor pisang Pingtung ke Jepang tahun ini akan mencapai 2.000 ton. Pemerintah Kabupaten Pingtung terus menghimbau para petani setempat untuk melakukan transformasi dan menggunakan sistem pertanian pintar, agar pisang Taiwan dapat kembali berjaya di pasar Jepang dan negara lainnya.