Kembali ke konten utama
NIA Bekerja Sama dengan 7 Perguruan Tinggi, Selenggarakan Kelas Pelatihan Gratis untuk Penduduk Migran
New Southbound Policy。NIA meluncurkan program pembinaan tersebut dengan harapan agar para penduduk migran dan penduduk migran generasi kedua dapat mendayagunakan keunggulan mereka dalam masyarakat, dan berpartisipasi dalam sektor pelayanan publik. (Foto oleh NIA)
NIA meluncurkan program pembinaan tersebut dengan harapan agar para penduduk migran dan penduduk migran generasi kedua dapat mendayagunakan keunggulan mereka dalam masyarakat, dan berpartisipasi dalam sektor pelayanan publik. (Foto oleh NIA)



Demi mendorong penduduk migran dan anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam sektor pelayanan publik, mulai bulan Juni hingga September 2021, National Immigration Agency (NIA) bersama pusat pembinaan di 7 perguruan tinggi akan menyelenggarakan 8 kelas pelatihan SDM dari latar belakang budaya yang beragam, dan diperuntukkan bagi penduduk migran, serta anak-anak penduduk migran generasi kedua.    
 
Wakil Menteri Dalam Negeri, Chen Tsung-yen, menjelaskan saat ini terdapat sekitar 100 ribu penduduk migran dan penduduk migran generasi kedua yang tinggal di Taiwan. Mereka memiliki keunggulan di bidang bahasa, budaya, dan wawasan internasional yang merupakan komponen penting dalam pembangunan. NIA meluncurkan program pembinaan tersebut dengan harapan agar para penduduk migran dan penduduk migran generasi kedua dapat mendayagunakan keunggulan mereka dalam masyarakat, dan berpartisipasi dalam sektor pelayanan publik.      
 
Dalam pelaksanaan program tersebut, NIA bekerja sama dengan pusat pembinaan di 7 universitas, dimulai pada bulan Juni hingga September sebanyak 8 kali pertemuan (28 jam pelajaran, 40 peserta dalam setiap pertemuan) terdiri dari level “dasar” hingga “mahir”, dan tidak dipungut biaya. Peserta yang lulus tes pada akhir program, akan menerima sertifikat, dan dicantumkan dalam basis data SDM bidang keragaman budaya untuk direkrut oleh pihak industri.   
 
Untuk mengikuti kelas tingkat dasar, peserta harus berusia minimal 20 tahun, dan memiliki tingkat pendidikan SMA atau lebih tinggi. Untuk mengikuti kelas level mahir, peserta harus terlebih dahulu lulus dari kelas level dasar, dan lulus dari kelas pelatihan penerjemah atau lulus dari pelatihan untuk guru bahasa penduduk migran yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, atau institusi swasta resmi.