New Southbound Policy Portal

Presiden Tsai Menghadiri Pembukaan Yushan Forum 2017

5
 

Presiden Tsai Ing-wen menghadiri pembukaan Yushan Forum pada 11 Oktober 2017 di kota Taipei. Pertemuan internasional ini dihadiri oleh peserta dari 20 negara dan mengambil tema “Pembinaan Konektivitas Ekonomi dan Sosial dengan Asia Tenggara dan Asia Selatan”. Para peserta forum ini berasal dari berbagai kalangan di antaranya, pejabat pemerintahan, LSM, pengusaha serta anggota masyarakat. Dalam pidatonya Tsai menjelaskan 5 komitmen pemerintah serta mengumumkan pembentukan “Taiwan-Asia Exchange Foundation” yang akan bertindak sebagai badan pengatur dan badan administratif Forum Yushan.

 

Dalam kata sambutannya Tsai menjelaskan bahwa bangkitnya Asia adalah suatu momen perubahan penting yang terjadi pada generasi ini, dan telah memberikan dampak pada perubahan ekonomi dan keamanan global.

 

Dalam proses pembangunan yang terjadi di Asia, Taiwan telah memberikan kontribusi dan memainkan peran penting terutama di bidang pendanaan, pengetahuan di bidang teknik dan industri, serta melalui investasi, perdagangan dan pembangunan jaringan industri dengan negara-negara Asia Tenggara.

 

Kondisi di Asia yang selalu berubah membuat Taiwan juga harus berubah. Perubahan di bidang ekonomi, sosial dan politik yang terjadi telah membawa tantangan dan kesempatan baru. Oleh karena itu Taiwan harus memainkan peran yang lebih aktif dan kembali memposisikan dirinya di Asia. Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru adalah “Kebijakan Regional wilayah Asia” yang sedang diimplementasikan oleh Taiwan untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangga dan negara lainnya di seluruh dunia untuk memperluas dan memperdalam peran Taiwan di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

 

Tsai menegaskan bahwa Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru adalah kebijakan yang bersifat inklusif dan tidak berbenturan dengan inisiatif regional lain seperti RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement), One Belt One Road dan India and Japan’s Freedom Corridor. Sebaliknya kebijakan ini adalah untuk saling melengkapi.

 

Tujuan utama dari Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru adalah memperkuat kerja sama di bidang sumber daya, keahlian dan pengembangan pasar. Pemerintah menginginkan agar sektor publik dan swasta dapat bekerja sama untuk menghasilkan hubungan saling menguntungkan, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara regional.

 

Pemerintah telah memulai pelaksanaan kebijakan ini dengan mengembangkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata dan pertukaran budaya. Pemerintah telah menambah jumlah beasiswa dan bantuan keuangan kepada pelajar dari negara-negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru dan membuka pintu investasi di 6 negara Asia Tenggara yaitu Filipina, Indonesia, Myanmar, Thailand, Vietnam dan India untuk mendorong perdagangan dan investasi bilateral. Selain itu, kelonggaran pengajuan visa telah diberikan kepada beberapa negara. Buah dari kebijakan ini adalah peningkatan sebesar 36.7% di bidang pariwisata dan 20 % di bidang perdagangan, pelajar yang datang untuk belajar ke Taiwan juga mengalami peningkatan sebesar 10%.

 

Tsai mengatakan, pada tahap selanjutnya pemerintah akan menjalankan 5 program unggulan, yaitu di bidang tenaga kerja, industri berbasis inovasi, kerjasama regional di bidang pertanian, kedokteran dan rantai pasokan industri (Industrial supply chains).

 

Selain itu, Tsai juga menjelaskan tentang 5 komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan regional dan memperkuat kesepahaman yang ada dalam komunitas:

 

Yang pertama, membantu pembinaan dan pengembangan keahlian. Perekonomian yang sedang mengalami pertumbuhan membutuhkan tenaga kerja yang terampil, di bidang teknik dan RnD. Taiwan adalah inkubator keahlian terbaik di wilayah ini, Taiwan memiliki pusat-pusat pelatihan berkualitas, pendidikan tinggi yang mapan, dan pengetahuan teknik industri.

 

Kami juga akan mengadakan program studi praktek bekerja sama dengan pihak industri, dan menargetkan penerimaan 5.000 pelajar setiap tahunnya. Upaya ini akan menjadikan Taiwan sebagai pusat pengembangan bakat di bidang industri di wilayah Asia.

 

Yang ke dua, membagi pengalaman untuk membantu negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan baru membangun industri berbasis permintaan domestik, terutama di bidang petrochemical, ICT dan kedokteran. Upaya ini dapat menjadi tenaga pendorong untuk mengembangkan permintaan domestik sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 

Yang ke tiga, membantu negara sasaran Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru di bidang infrastruktur dan proyek pembangunan utama mereka. Untuk mencapai hal ini, pemerintah akan mengalokasikan fasilitas pembiayaan sebesar 3,5 miliar dolar AS untuk dikelola berdasarkan program ODA (Official Development Assistance) .

 

Yang ke empat, pemerintah akan membantu UKM dan LSM untuk berbagi wawasan dan pengalaman mereka dengan negara-negara Kebijakan Menuju Asia Selatan Baru, khususnya untuk membantu menciptakan lapangan kerja negara setempat.

 

Yang ke lima, bersama dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa memperkuat kerja sama di wilayah Asia, demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah Asia.

 

Di akhir sambutannya, Tsai berharap agar Forum Yushan, sebagai platform multilateral untuk dialog regional, dapat menjadi kegiatan reguler untuk mendorong sektor publik dan swasta bekerja sama menuju masa depan Asia yang lebih baik.