New Southbound Policy Portal

Presiden Tsai Jelaskan Sikap dan Strategi Pemerintah Hadapi Perang Dagang AS-Tiongkok

7

 

Pada tanggal 23 Maret 2018 Presiden Tsai menerima kunjungan delegasi Asia Taiwanese Chambers of Commerce di Istana Kepresidenan. Dalam kesempatan tersebut Presiden Tsai menjelaskan sikap pemerintah terhadap sanksi perdagangan yang diberlakukan Amerika Serikat kepada produk-produk dari Tiongkok yang telah ditandatangani Presiden Trump berdasarkan undang-undang no. 301.

Pertama, kita memiliki tim keamanan nasional dan perangkat pemerintahan yang telah sejak dulu selalu siap untuk menghadapi berbagai perubahan. Pemerintah akan melakukan pengamatan dengan cermat atas perkembangan yang terjadi dan mengambil tindakan yang sesuai terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kedua, ROC adalah negara perdagangan penting. Kita akan terus melakukan komunikasi dan negosiasi dengan Amerika Serikat untuk menjamin agar hal ini tidak memberi dampak negatif terhadap kegiatan perdagangan.

Ketiga, negosiasi adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik perdagangan. Kita menghimbau agar Amerika Serikat, Tiongkok dan pihak terkait lainnya dapat melakukan dialog untuk meredakan ketegangan.

Keempat, dalam dua tahun belakangan ini, kondisi perekonomian Taiwan terus berkembang ke arah yang semakin baik. Ini juga merupakan alasan utama membaiknya pasar saham. Yuan Eksekutif sedang menjalankan berbagai program untuk mengatasi masalah "5 kekurangan", deregulasi kebijakan, dan percepatan investasi. Masyarakat diharapkan dapat memberikan kepercayaan terhadap pemerintah dan juga terhadap perkembangan positif ekonomi Taiwan.

 

Dalam merespons terhadap situasi ini, pemerintah juga memiliki beberapa strategi:

Pertama, menambah rasio penelitian dan pengembangan serta produksi. Memperkuat posisi Taiwan sebagai basis perdagangan dengan pengembangan teknologi dan produksi yang unggul. Memperluas pengembangan teknologi ke berbagai sektor dan meningkatkan kapasitas produksi komponen utama berbagai produk mesin dan teknologi, serta meningkatkan nilai tambah dan manajemen teknologi. Dengan demikian jumlah komponen buatan Taiwan dalam produk yang diekspor ke Amerika dapat ditingkatkan dan diberi label "Buatan Taiwan".

Kedua, mempercepat investasi untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Dalam dua tahun terakhir, transformasi yang terjadi pada perekonomian Taiwan dapat terlihat dari mulai membaiknya berbagai sektor. Selain pada bidang ekspor, kebutuhan domestik juga terus berkembang. Oleh karena itu kami akan mempercepat pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Masa Depan, dan mendorong transformasi konsumsi energi, pembaharuan fasilitas dan infrastruktur perkotaan, area pemukiman, pemeliharaan dan lain sebagainya yang dapat membantu meningkatkan kebutuhan domestik, sehingga dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, meningkatkan kapasitas kemampuan berinovasi. Pengembangan iptek dan perlindungan kekayaan intelektual adalah kunci daya saing dalam perdagangan. Oleh karena itu inovasi industri dan program lainnya di bidang pengembangan industri teknologi yang terdapat dalam kebijakan 5+2, harus diperkuat, diberikan tambahan investasi dan dipercepat pelaksanaannya.

Keempat, lakukan ekspansi yang beragam. Secara aktif mendorong keragaman basis industri dan perdagangan, melalui Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP) percepat ekspansi ke negara-negara mitra kebijakan.