New Southbound Policy Portal

Kemampuan berinovasi ITRI (Industrial Technology Research Institute) kembali mendapat pengakuan internasional dengan diraihnya predikat sebagai Top 100 Global Innovator 2017 dari Clarivate Analytics. Hingga saat ini ITRI telah menghasilkan 30 ribu paten, dan sebanyak 17 ribu paten di antaranya adalah paten teknologi yang dapat diaplikasikan di berbagai bidang. Angka tersebut juga menunjukkan bahwa setiap 15 ilmuwan ITRI telah menghasilkan 1 buah paten yang terdaftar pada Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika. Sebuah trofi diberikan kepada ITRI pada 23 April 2018 sebagai bentuk apresiasi atas riset dan pengembangan, perlindungan, serta kekayaan intelektual (Intelectual Property, IP).
ITRI tidak hanya berfokus pada inovasi di bidang teknologi canggih, tetapi juga pada pengembangan teknologi downstream/hilir (teknologi yang dapat diberdayakan oleh industri kecil dan menengah) untuk menghasilkan produk. Contohnya adalah STOBA, baterai lithium dengan tingkat keamanan sangat tinggi yang dikembangkan ITRI dalam beberapa tahun terakhir. Paten yang dihasilkan melalui produk ini mencapai 150 paten, di Taiwan sudah ada 5 perusahaan yang mengajukan ijin untuk memproduksi baterai ini, ada juga perusahaan yang ingin berinvestasi untuk mengembangkan teknologi STOBA menjadi alat penyimpan energi (power bank).
Daniel Videtto, Presiden Clarivate Analytics bidang IP dan Standarisasi, secara khusus datang ke ITRI untuk menyerahkan penghargaan Top 100 Global Innovator 2017. Daniel mengatakan, "Metode yang kami gunakan adalah berdasarkan Derwent World Patents Index(DWPI, dan kami tidak hanya melihat jumlah paten, tetapi juga kualitas inovasi, jangkauan global dan pengaruh dari paten tersebut yang dibuktikan oleh kutipan (citations). Daniel menyatakan sangat senang dapat menyerahkan penghargaan ini kepada ITRI sebagai kelanjutan dari penghargaan yang pernah ia berikan di tahun 2014. Penghargaan ini adalah sebuah pengakuan internasional atas kemampuan berinovasi yang dimiliki ITRI, yang juga merupakan landasan kesuksesan ITRI sebagai organisasi riset bertaraf internasional yang terkemuka.
Presiden ITRI, Edwin Liu, mengatakan IP (intellectual property) sangat penting dalam pengembangan industri, dan ITRI telah memainkan peran penting dalam menciptakan IP berkualitas. Sampai hari ini ITRI telah menghasilkan 28.598 paten, 98% di antaranya adalah paten penemuan atau produk inovatif, di samping itu ITRI juga dinobatkan sebagai "Asia IP Elite" selama lima tahun berturut-turut. Liu menegaskan ITRI akan terus menghasilkan portofolio paten berkualitas tinggi dengan melibatkan inovasi teknologi lintas disiplin yang memiliki dampak substansial dan jangkauan global.
Tahun 2016 ITRI berhasil mendaftarkan 376 hak paten, prestasi ini menempatkan ITRI di urutan pertama, melampaui organisasi riset, Fraunhofer dari Jerman, yang menempati urutan kedua dengan 206 hak paten. Berdasarkan perhitungan rasio, rata-rata setiap 15 orang ilmuwan ITRI mendaftarkan 1 hak paten Amerika, melampaui organisasi riset Jepang, AIST, yang memiliki rasio rata-rata 48 orang ilmuwan untuk 1 hak paten di Amerika.
Untuk mempererat hubungan dengan sektor industri, ITRI juga menjalin kerja sama kontrak dengan berbagai perusahaan untuk mengembangkan produk yang memiliki potensi komersial. Produk dan paten yang dihasilkan kemudian dapat menjadi milik perusahaan tersebut. Saat ini sudah ada 5 perusahaan yang menjalin kerja sama dengan ITRI menggunakan model tersebut, seperti semikonduktor, teknologi telekomunikasi, dan lain-lain. Kerja sama di bidang telekomunikasi didominasi oleh pengembangan paten 5G.
Beebrapa tahun belakangan ini, dengan dukungan Kementerian Ekonomi (MOEA), ITRI telah menjembatani sektor pemerintah, akademik dan IP, yaitu dengan membantu komersialisasi hak paten yang dihasilkan oleh penelitian akademik. Seperti mesin sepeda motor hemat bahan bakar yang dihasilkan melalui penelitian oleh Southern Taiwan University of Science and Technology, dengan bantuan ITRI dan bimbingan oleh ARTC (Automotive Research and Testing Center) telah dikembangkan menjadi mesin hemat bahan bakar generasi baru. Dan tahun lalu teknologi tersebut telah berhasil dikomersialkan melalui perusahaan sepeda motor Taiwan, AEON Motor.