New Southbound Policy Portal

Pada indikator "Kemampuan Inovasi" (Innovation capability), Taiwan berhasil memperoleh 80,8 poin, yang merupakan perolehan poin tertinggi di kawasan Asia, atau urutan ke-4 dunia. (WEF)
Dalam "Laporan Daya Saing Global 2018" yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF), Taiwan berhasil menempati urutan ke-13 dari 140 negara dan urutan ke-4 di kawasan Asia Pasifik. Taiwan berada di belakang Singapura, Jepang dan Hong Kong, namun berhasil mengungguli Korea Selatan dan Selandia Baru.
Tahun ini WEF mengeluarkan Indeks Daya Saing Global 4.0 (GCI 4.0) yang menyoroti 4 faktor penting dalam produktivitas, yaitu "Enabling Environment", "Human Capital", "Markets", dan "Innovation Ecosystem". 4 faktor ini kemudian dibagi menjadi 12 indikator, yaitu "Institutions", "Infrastructure", "ICT adoption", "Macroeconomic stability", "Health, Skills", "Product market", "Labour market", "Financial system", "Market size", "Business dynamism", dan "Innovation capability".
Dalam sistem penilaian GCI 4.0, WEF melakukan reorganisasi dan redefinisi terhadap kemampuan dan daya saing, indikator dan cara penilaian juga dilakukan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada indikator "Kemampuan Inovasi" (Innovation capability), Taiwan berhasil memperoleh 80,8 poin, yang merupakan perolehan poin tertinggi di kawasan Asia, atau urutan ke-4 dunia. Nilai median dalam kategori ini adalah 36 poin (nilai penuh 100 poin), dan sebanyak 75% dari negara peserta memperoleh nilai lebih kecil atau sama dengan 50 poin (≤50), dengan kata lain berbagai negara memiliki perolehan nilai paling buruk dalam kategori ini.
Mengacu pada hasil evaluasi tersebut, WEF menjelaskan negara yang dapat menjadi pusat inovasi dunia sangat sedikit, namun ada 4 negara yang berhasil memperoleh nilai tinggi di atas 80 poin, yaitu Jerman, Amerika Serikat, Swiss dan Taiwan, sehingga keempat negara ini dijuluki sebagai "Super Innovators".
Menurut Dewan Pengembangan Nasional (NDC) hasil laporan ini menunjukkan pencapaian kinerja dari pemerintahan saat ini, yang tengah berupaya untuk terus menyempurnakan lingkungan investasi bagi usaha rinitisan (startup), serta mendorong bidang usaha inovatif dalam kerangka kebijakan 5+2.
Selain itu, Taiwan juga berhasil meraih urutan pertama dalam indikator "Macroeconomic Stability". Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat inflasi dan perbandingan utang pemerintah terhadap GDP yang sangat baik dan stabil.
Pada indikator "Financial System", Taiwan menempati urutan ke-7, dikarenakan oleh kinerja yang sangat baik terutama pada perbandingan Nonperforming Loan Ratio (NPL) dan biaya asuransi terhadap GDP, perbandingan nilai pasar perusahaan terdaftar terhadap GDP, dan tingkat perolehan modal oleh UKM. Juru bicara NDC mengatakan Laporan Daya Saing Global WEF dapat dilihat sebagai "pemeriksaan kesehatan menyeluruh" terhadap kondisi ekonomi dan sosial suatu negara.