New Southbound Policy Portal

11 WNA Profesional Resmi Jadi Warga Taiwan

11 orang WNA yang dinyatakan lolos uji kelayakan kali ini sebagian besar berusia sekitar 40-50 tahun, 4 orang berasal dari profesi kedokteran, 2 orang dari profesi seni dan kebudayaan, 2 orang dari profesi ekonomi dan perdagangan, 2 orang dari profesi pendidikan dan 1 orang dari profesi lainnya.

11 orang WNA yang dinyatakan lolos uji kelayakan kali ini sebagian besar berusia sekitar 40-50 tahun, 4 orang berasal dari profesi kedokteran, 2 orang dari profesi seni dan kebudayaan, 2 orang dari profesi ekonomi dan perdagangan, 2 orang dari profesi pendidikan dan 1 orang dari profesi lainnya. (Foto oleh MOI)

 

Pada tanggal 26 Februari 2019, Kementerian Dalam Negeri (MOI) mengadakan rapat uji kelayakan naturalisasi terhadap 11 orang WNA, di antaranya adalah seorang dokter ahli penyakit dalam berkewarganegaraan Malaysia bernama Wu Wen-si, yang secara sukarela bertahan di Taiwan dan membantu merawat pasien ketika wabah SARS sedang melanda Taiwan; dan Curtis Smith, warga negara Kanada yang telah bertahun-tahun berkontribusi terhadap upaya pelestarian aset budaya Taiwan.

Curtis Smith pernah berpartisipasi dalam berbagai gerakan pelestarian dan perlindungan aset budaya Taiwan, seperti 4-4 South Village, Jembatan Gantung Bitan, gedung bersejarah bekas kantor Kedutaan Amerika Serikat, dan Wisteria Tea House.

Setelah dinyatakan memiliki status layak untuk menerima kewarganegaraan Taiwan, Curtis Smith mengaku sangat bahagia hingga tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.

Curtis menjelaskan, "Saya sudah tinggal di Taiwan selama 30 tahun, kehidupan saya ada di Taiwan, semua teman dan rekan kerja saya adalah orang Taiwan, saya tidak suka disebut sebagai orang asing, dan sekarang saya bukan orang asing lagi, saya sudah resmi jadi orang Taiwan." Sebelumnya, Curtis Smith pernah menerima penghargaan sebagai warga kehormatan Taipei karena kontribusinya di bidang pelestarian seni dan budaya.

Wu Wen-si adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang sudah tinggal di Taiwan selama 25 tahun. Ia pertama kali datang pada tahun 1994 untuk menimba ilmu, kemudian bekerja, menikah dan membina rumah tangga di Taiwan. Sebetulnya sejak awal Wu Wen-si sudah berkeinginan untuk menjalani proses naturalisasi menjadi warga Taiwan, tetapi niat tersebut tidak ia lakukan karena memikirkan sang ibu yang masih tinggal di Malaysia dan salah satu persyaratan naturalisasi adalah melepas kewarganegaraan asal.

Setelah Wu Wen-si mendengar bahwa WNA yang memiliki kualifikasi profesional dapat melakukan naturalisasi tanpa melepas kewarganegaraan asal, ia segera melengkapi berbagai prosedur dan memulai proses pengajuan. Hari ini, Wu Wen-si telah menerima Kartu Tanda Penduduk, dan ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan yang telah memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menjadi warga Taiwan.

Wu Wen-si mengatakan, "Taiwan adalah rumah saya, sekarang jika saya kembali ke Malaysia saya malah merasa kurang terbiasa. Dan sekarang ketika bepergian ke luar negeri, saya tidak perlu lagi melewati jalur antrian imigrasi untuk orang asing." Wu Wen-si juga mendorong warga Malaysia yang tinggal di Taiwan untuk mengajukan naturalisasi apabila merasa cocok dan sependapat dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh Taiwan.

11 orang WNA yang dinyatakan lolos uji kelayakan kali ini sebagian besar berusia sekitar 40-50 tahun, 4 orang berasal dari profesi kedokteran, 2 orang dari profesi seni dan kebudayaan, 2 orang dari profesi ekonomi dan perdagangan, 2 orang dari profesi pendidikan dan 1 orang dari profesi lainnya. Sejak undang-undang kewarganegaraan direvisi dan mulai berlaku pada tanggal 21 Desember 2016, hingga saat ini sudah ada 76 WNA dengan kualifikasi profesional yang menjadi warga Taiwan, tanpa harus kehilangan kewarganegaraan asal.