New Southbound Policy Portal

Pemerintah Kabupaten Hsinchu dan NTHU Hadirkan Tempat Sampah Robotik Berteknologi AI

Tempat sampah berteknologi tinggi ini didesain oleh mahasiswa doktoral NTHU bernama Yang Yu-hsuan, dan rencananya akan diintegrasikan dengan sistem EasyCard untuk mendorong masyarakat melakukan daur ulang sampah.

Tempat sampah berteknologi tinggi ini didesain oleh mahasiswa doktoral NTHU bernama Yang Yu-hsuan, dan rencananya akan diintegrasikan dengan sistem EasyCard untuk mendorong masyarakat melakukan daur ulang sampah. (Foto oleh CNA)

 

Pemerintah Kabupaten Hsinchu bekerja sama dengan National Tsing Hua University (NCHU) menghadirkan tempat sampah robotik dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yang dapat memilah sampah dalam waktu tiga detik. Tempat sampah robotik ini telah memiliki hak paten nasional, dan sedang dalam proses pendaftaran untuk menerima hak paten di negara-negara lain.    
 
Tempat sampah robotik ini telah diuji coba oleh Biro Pelestarian Lingkungan Kabupaten Hsinchu selama satu bulan, dan telah menyerap hasil analisa puluhan ribu data dalam bentuk foto dan video dari berbagai jenis sampah. Untuk memperoleh data yang akurat, satu buah sampah difoto lebih dari 20 kali dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
 
Setelah masa uji coba berakhir, tempat sampah ini akan diletakkan di minimarket Seven Eleven yang terletak di depan Gedung Administrasi Pemerintah Kabupaten Hsinchu sebagai percontohan.   
 
Tempat sampah berteknologi tinggi ini didesain oleh mahasiswa doktoral NTHU bernama Yang Yu-hsuan, dan rencananya akan diintegrasikan dengan sistem EasyCard untuk mendorong masyarakat melakukan daur ulang sampah.
 
Penemuan ini berawal dari keinginan untuk memberikan solusi terhadap proses daur ulang sampah yang membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu yang panjang.
 
Dengan bantuan teknologi AI, tempat sampah robotik ini dapat mengenali berbagai bentuk sampah dalam waktu tiga detik, serta melakukan pemilahan terhadap empat jenis sampah (alumunium, botol plastik, beling/kaca, dan wadah kertas) dengan tingkat ketepatan yang sangat tinggi. Alat ini juga dilengkapi dengan kemampuan belajar untuk mengenali dan menganalisa jenis-jenis sampah melalui foto dan video.
 
Selain dapat menghemat jumlah tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan, teknologi ini juga dapat menghasilkan data tingkat konsumsi masyarakat berdasarkan dari data sampah yang diterima.