New Southbound Policy Portal

Han Kuo-yu Diberhentikan dari Jabatan, 12 September Kaohsiung Gelar Pilkada Ulang



Pada tanggal 6 Juni 2020, masyarakat Kota Kaohsiung melakukan pemungutan suara untuk memberhentikan (recall) Han Kuo-yu dari jabatannya sebagai orang nomor satu di kota tersebut. Han Kuo-yu menjadi pejabat pertama dalam sejarah politik Taiwan yang diberhentikan dari jabatannya oleh masyarakat karena dinilai tidak dapat memenuhi janji-janjinya selama kampanye, dan kinerja yang tidak memuaskan.

Menurut undang-undang, Han Kuo-yu harus meninggalkan jabatannya paling lambat 12 hari setelah hasil pemungutan suara resmi diumumkan, dan tidak diperbolehkan untuk mendaftarkan diri dalam bursa pemilihan walikota Kaohsiung selama 4 tahun ke depan. Selain itu, karena masa jabatan yang ditinggalkan Han Kuo-yu masih tersisa lebih dari 2 tahun, maka pemerintah daerah akan menyelenggarakan pemilihan ulang pada tanggal 12 September 2020. Sebelum pemilihan ulang dilaksanakan, jabatan walikota Kaohsiung akan diisi oleh pejabat pelaksana tugas dari Yuan Eksekutif.
 

tindakan Han Kuo-yu meninggalkan Kaohsiung untuk mengikuti pemilihan presiden setelah baru menjabat selama 4 bulan, adalah tindakan yang menyalahi amanat, serta melanggar tanggung jawab politik dan prinsip itikad baik yang telah dipercayakan oleh masyarakat Kaohsiung.

Han Kuo-yu memberikan keterangan pers setelah hasil pemungutan suara diumumkan. 
(Foto oleh CNA)
 

Dalam pemungutan suara yang berlangsung aman dan tertib tersebut, jumlah suara yang menyatakan “setuju” untuk menurunkan Han Kuo-yu dari jabatan Walikota Kaohsiung adalah sebanyak 939.090 suara, suara “tidak setuju” sebanyak 25.051 suara, dan tingkat suara yang masuk adalah sebanyak 42,14%. Total suara “setuju” berhasil melampaui ambang batas perolehan suara yang diperlukan untuk menurunkan Han Kuo-yu dari jabatannya, yaitu 574.996 suara. Selain itu, total suara “setuju” (939.090 suara) juga melampaui jumlah perolehan suara Han Kuo-yu ketika ia terpilih sebagai Walikota Kaohsiung pada tahun 2018, yaitu 892.545 suara.

Mantan Kepala Biro Kebudayaan Pemerintah Kota Kaohsiung sekaligus pemrakarsa “WeCare Kaohsiung”, Aaron Yin, menjelaskan tindakan Han Kuo-yu meninggalkan Kaohsiung untuk mengikuti pemilihan presiden setelah baru menjabat selama 4 bulan, adalah tindakan yang menyalahi amanat, serta melanggar tanggung jawab politik dan prinsip itikad baik yang telah dipercayakan oleh masyarakat Kaohsiung. Melalui pemungutan suara kali ini, Han Kuo-yu menjadi kepala daerah pertama dalam sejarah politik Taiwan yang diberhentikan dari jabatannya oleh masyarakat.