New Southbound Policy Portal
Kementerian Pendidikan Taiwan (MOE) mengumumkan bahwa mahasiswa asing tingkat akhir yang tidak dapat kembali ke Taiwan karena larangan masuk bagi WNA akibat wabah virus korona Wuhan (Covid-19), akan diperbolehkan untuk kembali ke Taiwan dan menyelesaikan studi.
Kelonggaran ini berlaku untuk mahasiswa tingkat akhir dari seluruh negara, termasuk mahasiswa Tiongkok, tetapi mereka tetap harus menjalani masa karantina selama 14 hari setelah melewati imigrasi.
Wakil Menteri Pendidikan, Liu Meng-chi, menjelaskan penempatan karantina untuk mahasiswa setelah kedatangan akan dilakukan oleh pihak universitas, dan tempat karantina bisa berupa asrama, hotel, atau fasilitas khusus yang telah disiapkan sebelumnya.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) telah menyiapkan 500 tempat tidur untuk mengakomodasi kedatangan mahasiswa asing yang harus menjalani karantina 14 hari.
Pada tanggal 19 Maret, untuk mencegah penyebaran virus korona Wuhan, Taiwan memberlakukan larangan masuk bagi WNA dengan beberapa pengecualian khusus. Setelah wabah mereda, pada tanggal 17 Juni Taiwan melonggarkan ketentuan tersebut dengan mengizinkan mahasiswa tingkat akhir dari 19 negara dan kawasan yang masuk dalam kategori “risiko rendah” dan risiko rendah-menengah” untuk kembali ke Taiwan dan menyelesaikan studi.
Saat ini sebanyak 3.533 mahasiswa tingkat akhir sedang menunggu untuk kembali ke Taiwan, dan 3.041 di antaranya adalah mahasiswa dari Tiongkok. Hal-hal lain yang berkaitan dengan izin masuk untuk mahasiswa baru, dan mahasiswa yang tidak berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir akan diumumkan oleh CECC dalam waktu dekat.