New Southbound Policy Portal

Satelit Formosat-7 Sukses Capai Orbit Tujuan



Pada tanggal 3 Februari 2021, satelit Formosat-7 (satelit pemantauan cuaca yang terdiri dari 6 buah satelit) telah berhasil diorbitkan pada ketinggian 540-550 kilometer. Satelit tersebut dapat memberikan data distribusi merata mengenai lapisan atmosfer dan ionosfer selama 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan prakiraan cuaca, dan pemantauan cuaca luar angkasa. Satelit Formosat-7 diluncurkan pada tanggal 25 Juni 2019 dengan menggunakan roket “Falcon Heavy” dari perusahaan SpaceX.       
 
Proyek satelit Formosat-7 adalah proyek kerja sama internasional iptek terbesar antara Taiwan dan AS, yang dilaksanakan oleh National Space Organization (NSPO), bersama National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Formosat-7 terdiri dari 6 buah satelit, dan dapat menerima sinyal pemantauan posisi dari GPS (AS) dan GLONASS (Rusia).
 
Satelit tersebut juga dapat memberikan data tentang 4.000 titik dalam bagian vertikal atmosfer di antara 50 derajat lintang utara dan lintang selatan, yang merupakan data penting untuk pengamatan kawasan laut tropis, dan dapat meningkatkan akurasi prakiraan cuaca secara global. Menurut keterangan dari lembaga pengamatan cuaca internasional terkait, dalam kondisi titik pengamatan yang belum tersebar secara merata, Formosat-7 dapat mengurangi tingkat kesalahan (error) dalam prakiraan cuaca 24 jam sebesar 10-11%.        
 
Saat ini sudah ada cukup banyak lembaga prakiraan cuaca di seluruh dunia, yang menggunakan data dari pengamatan Formosat-7, seperti NSPO, Central Weather Bureau (CWB), National Central University (NCU), National Cheng Kung University (NCKU), serta UCAR (Amerika Serikat) dan NOAA (Amerika Serikat). Selain dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam proses peramalan cuaca, Formosat-7 juga dapat mendeteksi terbentuknya angin topan secara dini, dan menyempurnakan prediksi terhadap jalur yang akan dilalui angin topan tersebut.