New Southbound Policy Portal

Kasus Penularan Covid-19 di Taiwan Meningkat, Presiden Tsai Umumkan 4 Kebijakan Pencegahan Pandemi Terbaru



Pada tanggal 26 April 2022, Presiden Tsai Ing-wen berkunjung ke Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), dan menyatakan, "Pencegahan pandemi, perlindungan ekonomi, dan penjaminan keberlangsungan aktivitas masyarakat adalah tujuan utama kita. Dalam menghadapi perkembangan situasi pandemi, ada 4 langkah utama yang harus kita lakukan, yaitu meningkatkan klasifikasi kasus penularan dengan gejala ringan dan gejala berat untuk menjamin ketersediaan kapasitas layanan kesehatan, melaksanakan skema penjatahan deteksi cepat Covid-19 dengan mendaftarkan nama, melakukan penelusuran kontak (key contact tracing) secara efektif, dan meningkatkan tingkat cakupan vaksinasi."     
 
Berikut ini adalah ringkasan pidato Presiden Tsai Ing-wen:
 
Tingkat penularan yang disebabkan oleh virus varian Omicron kali ini terjadi dengan sangat cepat. Jika kita melihat dari pengalaman di negara-negara lain, dan prakiraan dari para ahli, situasi pandemi yang terjadi saat ini belum mencapai puncak. Jumlah kasus penularan di dalam negeri masih akan terus meningkat setiap hari.
 
Sejak awal tahun hingga saat ini, 99,68% dari pasien yang tertular mengalami gejala ringan dan tanpa gejala sama sekali, pasien dengan gejala berat 0,03% dan pasien meninggal 0,01%. Risiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan sangat rendah, dan saat ini kita sedang berupaya untuk mengobati pasien dengan gejala akut.   
 
Dalam menghadapi ancaman pandemi, kita harus menaati panduan, bersikap tenang, waspada dan tidak perlu panik. Setelah memahami karakteristik Omicron, kita harus menyesuaikan strategi pencegahan pandemi. Beberapa hari yang lalu, pemerintah pusat dan daerah telah mengadakan pertemuan untuk membahas penanganan pandemi, dan para ahli menyarankan agar pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan.  
 
Pertama, meningkatkan klasifikasi terhadap pasien dengan gejala ringan dan gejala akut, untuk menjamin ketersediaan kapasitas medis. Rumah sakit hanya menerima pasien dengan gejala akut dan pasien berisiko. Pasien lainnya akan diklasifikasikan menurut usia dan kondisi yang dialami, kemudian instansi berwenang akan menempatkan pasien tersebut di lokasi karantina, hotel karantina, atau perawatan mandiri di rumah. Wakil Menteri Kesehatan melaporkan bahwa kapasitas medis sangat terjamin, dan perencanaan sudah dilakukan dengan sangat matang.
 
Pasien yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, akan menjalani perawatan mandiri di rumah. Setelah 10 hari masa karantina dan tidak memiliki gejala,  selanjutnya pasien tersebut harus menjalani pemeriksaan kesehatan mandiri selama 7 hari.
 
Ketersediaan remdesivir untuk mengobati pasien dengan gejala akut berada dalam tingkat yang sangat mencukupi. Kita juga sudah memesan 700 ribu pasokan tambahan, 350 ribu akan tiba dalam beberapa hari ini, dan 350 ribu sisanya akan tiba dalam waktu dekat secara bertahap. Kita juga akan terus melakukan pembelian sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan.
 
Kedua, melaksanakan skema penjatahan deteksi cepat Covid-19 dengan mendaftarkan nama. Pada tahap awal, kita akan menggunakan 170 juta set alat deteksi cepat. Selain membeli dari luar negeri sebanyak 140 juta set, Taiwan juga sudah membentuk tim nasional produksi alat deteksi cepat, dan untuk saat ini sudah tersedia 30 juta set. Sebelum tanggal 3 Mei, 20 juta set lainnya akan tiba di Taiwan.
 
Selain melalui skema penjatahan, masyarakat juga dapat memperoleh alat deteksi cepat yang sudah tersedia di pasar. Pemerintah akan memperhatikan ketersediaan alat deteksi cepat di pasar, dan berkoordinasi dengan para pemasok untuk menyesuaikan pasokan di tempat-tempat yang ramai pembeli, serta melakukan pengawasan harga. Tujuan kita adalah menjamin ketersediaan alat deteksi cepat, agar dapat diperoleh masyarakat secara mudah dan cepat dengan harga yang realistis.
 
Saya minta masyarakat untuk menaati ketentuan, sama seperti ketentuan penjatahan masker yang pernah kita lakukan sebelumnya, yaitu membeli sesuai dengan urutan, dan tidak perlu menimbun produk. Pembelian dilakukan sesuai dengan arahan dari CECC dan digunakan ketika diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan.
 
Ketiga, melakukan penelusuran kontak (key contact tracing). Virus varian Omicron menyebar dengan sangat cepat, tetapi gejala yang ditimbulkan sangat ringan dengan masa inkubasi yang sangat singkat. Oleh karena itu, CECC mengumumkan mulai tanggal 25 April, penelusuran kontak akan dilakukan dalam skala yang lebih kecil, yaitu hanya orang-orang yang berkemungkinan telah melakukan kontak jarak dekat dengan pasien tertular pada hari pasien tersebut mulai mengalami gejala, atau pernah melakukan kontak jarak dekat dua hari sebelum pasien dinyatakan telah tertular.
 
Orang yang diduga telah melakukan kontak jarak dekat, hanya perlu menjalani karantina rumah 3 hari, dan pemeriksaan kesehatan mandiri 4 hari (3+4). Namun, orang yang kembali ke Taiwan dari luar negeri, harus tetap menjalani 10 hari karantina dan 7 hari pemeriksaan kesehatan mandiri (10+7).
 
Keempat, meningkatkan tingkat cakupan vaksinasi. Saat ini tingkat cakupan vaksinasi di Taiwan adalah vaksinasi dosis pertama 84,57%, dosis kedua 79,84%, dan dosis ketiga 58,24%.
 
Menurut penelitian yang dilakukan di dalam dan luar negeri, masyarakat lansia memiliki risiko tinggi untuk tertular. Saya minta masyarakat menyempatkan diri untuk menemani anggota keluarga lansia untuk pergi menerima vaksin.
 
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Taiwan, yang selama dua tahun ini terus bersatu untuk melakukan pencegahan pandemi, sehingga Taiwan semakin menjadi perhatian dunia. Bulan lalu, pesanan ekspor keluar negeri mencapai rekor tertinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, dan nilai ekspor Taiwan telah menunjukkan pertumbuhan positif selama 25 bulan berturut-turut. Dalam masa pandemi, perekonomian Taiwan terus mengalami pertumbuhan secara stabil. Hal ini membuktikan kita memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan dan tantangan.