New Southbound Policy Portal

Menlu Joseph Wu: Hadapi Ekspansi Otoritarianisme, Taiwan, Lithuania, dan Negara-negara Demokrasi Harus Bersatu



Pada tanggal 28 Juni 2022, Menlu Joseph Wu menerima wawancara dengan jurnalis dari 5 media arus utama Lithuania, yaitu stasiun televisi nasional Lithuania LRT, Kantor Berita Lithuania ELTA, stasiun televisi Lithuania LNK, serta media berita online DELFI, dan 15min. Dalam kesempatan tersebut, Menlu Joseph Wu memaparkan pentingnya persatuan negara-negara demokrasi untuk melawan otoritarianisme, hubungan Taiwan-Lithuania, pertahanan nasional Taiwan, serta hal-hal yang dapat dipelajari dari invasi Rusia terhadap Ukraina. Kepala Kantor Perwakilan ROC (Taiwan) di Lithuania, Eric Huang, juga turut hadir dalam wawancara tersebut.  
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan dalam menghadapi ancaman Tiongkok yang semakin meningkat dari hari ke hari, Taiwan bersedia untuk berbagi pengalaman dengan Lithuania dan mitra-mitra demokrasi global mengenai bagaimana Pemerintah dan masyarakat Taiwan melawan hal tersebut. Taiwan senantiasa berpartisipasi aktif, dan memberikan kontribusi konkret dalam komunitas internasional, seperti pemberian donasi peralatan medis dan berbagi pengalaman pencegahan pandemi Covid-19, untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Taiwan adalah sebuah kekuatan kebaikan (a force for good) dalam komunitas internasional.
 
Ketika Lithuania membalas donasi peralatan medis Taiwan dengan hibah vaksin, Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, melalui Twitter menyampaikan “Orang-orang yang mencintai kebebasan harus saling menjaga satu sama lain”. (Freedom-loving people should look out for each other).
 
Taiwan dan Lithuania bersatu karena kesamaan keyakinan terhadap demokrasi, sama-sama berupaya untuk melindungi kebebasan dan hak asasi manusia. Taiwan dan Lithuania juga meningkatkan  hubungan melalui kerja sama di bidang perdagangan, teknologi, kebudayaan, dan lain-lain, untuk menciptakan hubungan persahabatan yang saling menguntungkan.     
 
Tekad masyarakat Ukraina untuk melawan serangan asing telah sekali lagi membuktikan arti “menolong diri sendiri terlebih dahulu, kemudian menolong orang lain”. Taiwan sangat terinspirasi dengan kegigihan yang diperlihatkan masyarakat Ukraina dalam melindungi tanah air mereka.
 
Taiwan akan terus meningkatkan kemampuan perang asimetris, serta kemampuan pertahanan masyarakat, dan menggalang dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara demokrasi lainnya. Dengan mengacu pada Taiwan Relations Act dan 6 Jaminan, AS menyediakan peralatan dan membantu peningkatan pertahanan nasional Taiwan, serta mempererat kerja sama keamanan dengan Taiwan.
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan setelah Rusia melancarkan agresi terhadap Ukraina, Taiwan segera membentuk rekening bantuan khusus untuk Ukraina, dan menggalang bantuan dari masyarakat. Penggalangan bantuan tersebut telah berhasil menghimpun dana sebesar USD 33 juta dan barang kebutuhan pokok sebanyak 580 ton. Bantuan tersebut telah disalurkan melalui Pemerintah Polandia, Slovakia, dan negara-negara tetangga Ukraina lainnya yang menampung pengungsi Ukraina, serta berbagai  organisasi sosial.
 
Selain itu, Menlu Joseph Wu juga telah melakukan pembicaraan konferensi video dengan Walikota Kyiv, Walikota Kharkiv, Pemimpin Gereja Ortodoks Ukraina, dan Walikota Bucha untuk menyampaikan kepedulian dan dukungan dari Taiwan.   
 
Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan dan Lithuania sama-sama berdiri di garis terdepan dalam menghadapi ekspansi otoritarianisme. Sebagai mitra yang menjunjung demokrasi dan kebebasan, Taiwan akan mempertahankan gagasan yang dipegang teguh bersama, menjaga nilai-nilai inti, dan melawan ekspansi otoritarianisme.