New Southbound Policy Portal
Pada tanggal 16 Oktober 2023 Menlu Joseph Wu diundang untuk menghadiri "Forum 2000" dan memberikan pidato khusus dalam sesi "Ketahanan Ekonomi Negara-Negara Demokratis" melalui video. Dalam pidatonya, Menlu Joseph Wu menjelaskan ancaman serius yang dihadapi negara-negara demokrasi oleh ekspansi otoritarianisme, serta menyeru negara-negara demokrasi untuk bekerja sama demi meningkatkan ketahanan ekonomi sebagai respons terhadap ancaman ekonomi dari negara-negara otoritarianisme.
Menlu Joseph Wu menyatakan Taiwan selalu bekerja sama dengan negara-negara sehaluan seperti Ceko untuk melindungi kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Taiwan juga menduduki peringkat teratas dalam daftar demokrasi dan kebebasan di Asia.
Dalam beberapa tahun terakhir, peristiwa-peristiwa penting seperti pandemi COVID-19 dan invasi ilegal yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah menyebabkan kelangkaan energi dan lonjakan harga, yang berdampak secara global dan menyoroti kerapuhan ekonomi global. Di tengah perubahan dan krisis global, negara-negara otoritarianisme menggunakan ekonomi sebagai senjata untuk mencapai tujuan politik dalam memperluas ekonomi dan kekuasaan.
Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan berdiri di garis depan dalam perlawanan terhadap ekspansi otoritarianisme, dan terus-menerus menghadapi ancaman militer, diplomatik, dan ekonomi dari Tiongkok. Ancaman Tiongkok tidak hanya ditargetkan terhadap Taiwan, tetapi juga terhadap rekan-rekan yang mendukung Taiwan dan mitra demokratis yang secara terbuka menentang tindakan jahat Tiongkok.
Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa dengan pembagian risiko dan bekerja sama, negara-negara demokrasi dapat menghadapi ancaman ekonomi dari negara-negara otoritarianisme, seperti pelaksanaan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), kerja sama proyek konektivitas Taiwan-Eropa, pembelian nanas dan mangga Taiwan oleh Jepang untuk menghadapi larangan impor dari Tiongkok, serta impor anggur Australia oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) pada hari pertama Tiongkok memberlakukan larangan impor. Semua contoh ini membuktikan bahwa kerja sama antara negara-negara sehaluan dapat memberikan dampak nyata.
Perdamaian di Selat Taiwan sangat penting untuk stabilitas tatanan ekonomi dunia. Setiap upaya untuk merubah status quo di Selat Taiwan secara sepihak akan berdampak serius pada perekonomian dunia. Di samping itu, pemimpin berbagai negara juga secara konsisten menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan sangat berkaitan dengan kemakmuran dan keamanan global.
Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Ceko dan mitra demokrasi lainnya yang telah mengutuk ancaman militer Tiongkok dalam sesi debat Sidang Umum PBB ke-78, serta mengungkapkan dukungan terhadap Taiwan.
Menlu Joseph Wu kembali menegaskan bahwa Taiwan tidak akan memprovokasi. Taiwan akan membuka diri untuk melakukan dialog perdamaian lintas selat, sambil memperkuat kemampuan pertahanan dan selalu siap untuk mempertahankan demokrasi dan kedaulatan negara.