New Southbound Policy Portal

Delegasi Taiwan Berpartisipasi dalam UNFCCC COP28

Tahun ini, pertemuan UNFCCC COP28 diselenggarakan di Dubai pada tanggal 30 November hingga 13 Desember 2023. Menteri Lingkungan Hidup, Shieu Fuh-sheng, memimpin delegasi yang terdiri dari perwakilan sektor pemerintah dan swasta untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut sebagai pengamat dari organisasi non-pemerintah.
 
Beberapa pencapaian penting delegasi Taiwan dalam COP28 tahun ini, antara lain negara sahabat diplomatik dan negara sahabat secara konkret menyatakan dukungan terhadap Taiwan, serta mengafirmasi upaya dan kontribusi Taiwan dalam menghadapi perubahan iklim.
 
Sebanyak 12 negara sahabat diplomatik dan 378 anggota parlemen dari 42 negara mengirim surat yang ditujukan kepada Sekretaris Pelaksana UNFCCC, Simon Stiell, untuk menyatakan dukungan terhadap Taiwan. Surat tersebut menyeru UNFCCC untuk mengikutsertakan Taiwan dalam negosiasi UNFCCC dan Perjanjian Paris, serta mekanisme terkait lainnya.
 
Selain itu, 11 negara sahabat diplomatik dan negara sahabat telah menyuarakan dukungan untuk Taiwan, yaitu Presiden Paraguay, Santiago Peña Palacios; Presiden Palau, Surangel Whipps, Jr; Perdana Menteri Saint Lucia, Philip Joseph Pierre; Perdana Menteri Saint Kitts dan Nevis, Terrance Drew; Perdana Menteri Tuvalu, Kausea Natano; dan Perdana Menteri Eswatini, Russell Mmiso Dlamini. Sedangkan pejabat setingkat menteri dari Haiti, Belize, Kepulauan Marshall, Guatemala, dan Nauru, menyuarakan dukungan untuk Taiwan dalam sesi "Climate Action Summit" dan "High-Level Segment".
 
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyampaikan pidato dalam sesi penutupan pada tanggal 13 Desember, dan mengemukakan bahwa Taiwan serta negara-negara lain sama-sama menaruh perhatian terhadap hasil konkret pertemuan kali ini. Jerman adalah negara sehaluan pertama yang secara terbuka dalam UNFCCC COP menyeru komunitas internasional bahwa mekanisme tata kelola lingkungan global memerlukan upaya bersama, termasuk Taiwan.
 
Dalam pertemuan tahun ini, Taiwan juga mengumumkan investasi sebesar USD 10 juta dolar untuk mendirikan "Pendanaan Transformasi Iklim" untuk empat negara sahabat di Pasifik, yaitu Tuvalu, Nauru, Kepulauan Marshall, dan Palau. Langkah ini merupakan respons terhadap tren internasional di mana negara maju membantu negara berkembang untuk mendorong adaptasi perubahan iklim, serta menunjukkan tekad Taiwan dalam memberikan kontribusi bagi komunitas internasional.