New Southbound Policy Portal

Menlu Joseph Wu Dorong Peningkatan Kerja Sama Taiwan-Jerman, Lindungi Perdamaian di Selat Taiwan dan Kesejahteraan Global

Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan terus meningkat dari hari ke hari. Namun, menurut analisis, Tiongkok saat ini tidak memiliki persiapan konkret untuk menyerang Taiwan secara besar-besaran.
 
Sebaliknya, Tiongkok mencoba mengadopsi strategi "mengalahkan tanpa berperang" sambil melancarkan serangan siber, disinformasi, perang kognitif, dan strategi perang hibrida lainnya untuk mengacaukan masyarakat, memecah belah, dan mencampuri pemilihan umum, yang bertujuan agar masyarakat Taiwan menyerah dan dengan sukarela menjadi bagian dari Tiongkok. Masyarakat Taiwan sangat mewaspadai taktik ini, dan pemerintah juga dengan tegas meningkatkan antisipasi untuk mencegah upaya Tiongkok tercapai.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Joseph Wu dalam wawancara bersama delapan media utama Jerman. Menlu Joseph Wu menjelaskan ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan, pentingnya peran Taiwan dalam komunitas internasional, hubungan Taiwan-Jerman, dan isu terkait lainnya. Wawancara ini telah dipublikasikan oleh surat kabar FAZ, Tagesspiegel, serta media Jerman lainnya.
 
Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Taiwan memiliki peran penting dalam rantai pasok semikonduktor, dan titik pertemuan jalur pelayaran global. Ancaman Tiongkok terhadap Taiwan juga akan memengaruhi kepentingan negara-negara lain. Ambisi Tiongkok tidak hanya berakhir pada Taiwan, dan telah meluas hingga ke Laut Selatan, Laut Timur, Samudra Hindia, dan Pasifik. Taiwan berdiri di garis terdepan melawan otoritarianisme. Apabila pertahanan Taiwan bobol, negara-negara lain juga akan menjadi korban.
 
Dukungan Amerika Serikat untuk Taiwan adalah dukungan lintas partai dan tidak akan terkena dampak dari hasil pemilihan umum AS 2024. Pemerintahan baru di Taiwan setelah pemilihan umum tahun depan juga akan tetap berpegang pada kebijakan untuk menjaga stabilitas di Selat Taiwan. Taiwan sedang melaksanakan reformasi militer, dan negara-negara demokrasi utama di kawasan Asia Pasifik juga terus meningkatkan kesiapan militer untuk mencegah konflik regional.
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan dan Jerman sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Dalam perlawanan terhadap rezim otoritarianisme, negara-negara Uni Eropa telah menyadari risiko perdagangan dengan Tiongkok. Jika Jerman mengadopsi kebijakan "pengurangan risiko" (de-risking) secara tidak langsung Taiwan juga akan mendapatkan manfaat.
 
Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah Jerman dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta menjelaskan bahwa dengan keputusan TSMC untuk berinvestasi di Dresden, Jerman, hubungan ekonomi dan perdagangan antara Taiwan dan Jerman terjalin semakin erat, sehingga kedua belah pihak dapat mempertimbangkan pertemuan resmi tingkat tinggi untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan bersama.