New Southbound Policy Portal

Taiwan Selenggarakan Forum Pemberantasan Penipuan Transnasional

Kementerian Luar Negeri (MOFA) dan Kementerian Dalam Negeri (MOI)  menyelenggarakan "Forum Internasional Kerja Sama Kepolisian 2024 –Pemberantasan Kejahatan Penipuan Transnasional", Selasa, 10 September 2024.
 
Acara pembukaan dihadiri oleh Perdana Menteri Cho Jung-tai, Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung, Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang, Wakil Kepala Dewan Urusan Tiongkok Daratan Liang Wen-chieh, Kepala Kepolisian Nasional Chang Jung-hsing, Presiden Asosiasi Kepala Polisi Internasional (IACP) Wade Carpenter, Menteri Luar Negeri Palau Gustav Aitaro, dan Kepala Kepolisian Paraguay Carlos Humberto Benítez González.
 
Forum ini mengundang para kepala kepolisian dari lima wilayah utama, yaitu Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Asia-Afrika, dan Asia-Pasifik, untuk datang ke Taiwan ataupun berpartisipasi secara virtual dalam forum polisi internasional terbesar di Taiwan tahun ini.
 
Forum ini bertujuan untuk mendorong pertukaran pengalaman dalam pencegahan kejahatan dengan petugas penegak hukum dari seluruh dunia, meningkatkan efektivitas penegakan hukum terhadap tindak kejahatan, sekaligus menegaskan komitmen Taiwan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam memberantas kejahatan lintas negara.
 
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 tamu dari 39 negara, dan berfokus pada lima aspek utama: penegakan hukum berbasis teknologi, amandemen hukum, pembentukan sarana untuk berbagi informasi intelijen, kerja sama sektor publik-swasta, dan pendalaman kerja sama internasional. Diharapkan dengan kerja sama dari berbagai departemen, seperti kejaksaan, kepolisian, penyidik, dan antikorupsi, kejahatan lintas negara dapat diberantas secara efektif, demi memberikan kemenangan bagi masyarakat di berbagai negara.
 
Perdana Menteri Cho menjelaskan bahwa di era globalisasi, organisasi kejahatan transnasional semakin berkembang. Metode kejahatan yang digunakan semakin inovatif dengan memanfaatkan teknologi canggih, dan terus mengancam hak dasar rakyat di seluruh dunia.
 
Tidak ada satu negara pun yang mampu menghadapi hal ini sendirian, sehingga kerja sama internasional telah menjadi kunci untuk memerangi kejahatan lintas negara. Negara-negara harus bersatu, memanfaatkan pengalaman dan kemampuan masing-masing, untuk bersama-sama menjaga garis pertahanan keadilan bagi masyarakat.
 
Kejahatan penipuan lintas negara terjadi semakin marak secara internasional. Sindikat penipu yang memanfaatkan AI dan kemudahan teknologi, tidak hanya merampas harta benda dan kebebasan pribadi korban, tetapi juga memaksa mereka untuk menjadi kaki tangan dalam perdagangan obat terlarang, pencucian uang, dan perdagangan manusia, serta mengancam perekonomian internasional, keamanan regional, dan nilai-nilai demokrasi serta kebebasan.
 
Taiwan memiliki keinginan dan kemampuan untuk berbagi sumber daya dengan negara-negara lain mengenai masalah keamanan siber regional dan isu-isu lainnya. Taiwan berharap dapat berpartisipasi secara bermakna dalam INTERPOL.