New Southbound Policy Portal

Taiwan-AS Selenggarakan Pertemuan Tahunan IEMN 2024, Dorong Pengelolaan Limbah Elektronik Secara Efektif

Biro Sirkulasi Sumber Daya Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) menyelenggarakan acara pertukaran tahunan "Jaringan Internasional Pengelolaan Limbah Elektronik" (IEMN), Rabu, 2 Oktober 2024.
 
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai negara dan wilayah seperti Amerika Serikat, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Tuvalu, Argentina, Kolombia, dan Brasil, untuk membahas strategi sirkuler global produk elektronik, serta saling berbagi pengalaman dan teknologi. Acara ini bertujuan untuk memimpin negara-negara mitra dalam upaya melakukan daur ulang sumber daya, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, serta mengurangi penambangan dan penggunaan sumber daya.
 
IEMN terbentuk melalui perjanjian teknologi lingkungan antara Taiwan dan Amerika Serikat. Sejak tahun 2011, Taiwan dan AS bersama-sama mempromosikan IEMN dengan fokus pada pengelolaan limbah elektronik secara efektif, serta membantu negara-negara mitra dalam membangun sistem pengelolaan yang efisien serta pengembangan teknologi.
 
Di masa lalu, IEMN menekankan pada pengelolaan dan daur ulang limbah elektronik, tetapi kini telah bertransformasi ke strategi pengembangan ekonomi sirkuler, dengan tujuan menuju emisi nol bersih (net zero emission) yang berkelanjutan.
 
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Lingkungan Hidup, Peng Chi-Ming, menyatakan bahwa Taiwan menempatkan daur ulang sumber daya sebagai elemen penting untuk menuju netralitas karbon 2050.
 
Sejak Badan Perlindungan Lingkungan dibentuk (sekarang Kementerian Lingkungan Hidup), instansi tersebut telah berkomitmen untuk menerapkan mekanisme tanggung jawab produsen yang diperluas (EPR), memberikan subsidi khusus untuk daur ulang, serta mempromosikan program empat-dalam-satu daur ulang sumber daya.
 
Dengan pembentukan Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV), ekonomi sirkuler telah menjadi tujuan utama. Selama bertahun-tahun, pemilahan sampah telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan tingkat daur ulang kini telah melebihi 58%.
 
Menghadapi tantangan besar dalam mempromosikan daur ulang sumber daya, Taiwan mulai menggunakan strategi kerja sama kolektif, mengintegrasikan berbagai sumber daya, dan mencari aliansi industri baik dari sektor yang sama maupun berbeda. Hal ini mendorong berbagai industri untuk mengembangkan model persaingan baru, mengembangkan produk atau teknologi yang berbeda dari sebelumnya, serta mempercepat peningkatan dan transformasi industri untuk mempertahankan posisi di pasar internasional.