New Southbound Policy Portal
Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan delegasi dari Reagan Presidential Foundation and Institute, Kamis, 9 Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada David Trulio dan para anggota delegasi atas dukungan teguh mereka terhadap Taiwan, meskipun menghadapi ancaman dan sanksi dari Tiongkok.
Presiden Lai menegaskan bahwa dalam menghadapi ekspansi otoritarianisme, Taiwan akan secara aktif menerapkan Rencana Aksi Empat Pilar Perdamaian untuk memastikan perdamaian dan stabilitas regional, mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan, serta mendorong kemakmuran global. Presiden Lai juga berharap dapat bekerja sama dengan para anggota delegasi untuk mempererat hubungan Taiwan-Amerika Serikat dan mewujudkan nilai-nilai yang dijunjung oleh Reagan Foundation.
Presiden Lai menjelaskan bahwa Presiden Ronald Reagan adalah sahabat setia Taiwan. Enam Jaminan yang dikeluarkan oleh Presiden Ronald Reagen pada tahun 1982, serta Taiwan Relations Act yang disahkan Kongres AS pada tahun 1979, telah menjadi landasan kokoh hubungan Taiwan-AS. Bahkan, Enam Jaminan telah diabadikan dalam Asia Reassurance Initiative Act tahun 2018, sehingga semakin memperkuat dukungan lintas partai, lintas lembaga, dan lintas kongres AS terhadap Taiwan.
Di tengah tantangan dari ekspansi otoritarianisme, Presiden Lai mengingatkan pentingnya keyakinan Presiden Reagan bahwa "perdamaian bergantung pada kekuatan". Keyakinan ini menjadi pedoman bagi negara-negara demokrasi untuk bersatu dalam mempertahankan kebebasan, demokrasi, perdamaian, dan tatanan internasional berbasis aturan.
Presiden Lai juga memuji Reagan Presidential Foundation and Institute yang mewarisi visi Presiden Reagan yang mempromosikan nilai-nilai seperti "kebebasan individu", "kesempatan ekonomi", "demokrasi global" dan "martabat nasional".
David Trulio dalam pidato tanggapannya menyampaikan bahwa sebelum menjabat sebagai presiden, Ronald Reagan dua kali mengunjungi Taiwan. Ia menekankan bahwa Enam Jaminan yang diusulkan oleh pemerintahan Reagan tetap menjadi kerangka dasar hubungan Taiwan-AS hingga saat ini.
David Trulio juga menyatakan bahwa Ronald Reagan sangat memahami bahwa kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya adalah kunci perdamaian, kemakmuran, dan keamanan dunia. Reagan percaya bahwa masyarakat yang menawarkan peluang ekonomi dan institusi demokrasi akan membawa kehidupan yang lebih baik bagi rakyat.
Ronald Reagan pernah mengatakan bahwa kebebasan bukanlah hak istimewa bagi segelintir orang yang beruntung, tetapi hak universal yang tidak dapat dicabut dari semua orang. Taiwan, sebagai masyarakat yang terbuka dan demokrasi yang berkembang pesat, menunjukkan komitmen teguh terhadap kebebasan.
Pada hari yang sama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim juga menerima delegasi Reagan Presidential Foundation and Institute di Istana Kepresidenan. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa Taiwan dan Amerika Serikat menjunjung nilai-nilai serta kepentingan yang sama. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Taiwan, ia berharap kedua pihak dapat terus memperkuat kerja sama berdasarkan fondasi yang kokoh.
Wakil Presiden Hsiao juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, dan berharap semua warga terdampak dapat tetap aman. Dunia saat ini menghadapi banyak tantangan, termasuk masalah yang belum terselesaikan dan rencana yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Wakil Presiden Hsiao Bi-khim mengucapkan terima kasih atas hubungan kemitraan jangka panjang antara Taiwan dan Reagan Presidential Foundation, serta kerja sama dalam berbagai kegiatan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah pertemuan antara mantan Presiden Tsai Ing-wen dan mantan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Reagan Library. Ia berharap hubungan erat ini dapat terus diperkuat demi kepentingan bersama.