New Southbound Policy Portal

Menlu Lin Chia-lung: Diplomasi Taiwan Dibangun di Atas Identitas Nasional, Bukan Hanya Kekuatan Militer atau Ekonomi

Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung dalam wawancara eksklusif dengan media asal Belanda Nieuw Rechts, menjelaskan bahwa strategi diplomatik Taiwan yang fleksibel dan inovatif telah berhasil memperkuat kerja sama konkret dengan negara-negara sehaluan. Kekuatan diplomasi yang sejati tidak semata-mata bersumber dari kekuatan militer atau ekonomi, melainkan berpijak pada identitas nasional yang kokoh.
  
Wawancara ini telah dipublikasikan pada tanggal 4 Juli, membahas bagaimana Taiwan menjalankan diplomasi nilai dan ekonomi secara seimbang untuk mempertahankan posisinya di tengah tekanan internasional.
  
Menlu Lin mengungkapkan, akibat tekanan terus-menerus dari Tiongkok, Taiwan tidak dapat menjalin hubungan diplomatik formal dengan sebagian besar negara. Oleh karena itu, Taiwan mengadopsi strategi diplomatik yang inovatif, fleksibel, dan berorientasi pada tujuan. Ia menekankan pentingnya menjalin kemitraan erat dengan negara-negara yang sama-sama menjunjungi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan, serta membangun aliansi global yang kokoh melalui diplomasi berbasis nilai dan kerja sama ekonomi.
 
Taiwan berkomitmen mempertahankan sistem demokrasi dan supremasi hukum untuk menghadapi ancaman sistematis dari Tiongkok, seperti serangan siber, disinformasi, intimidasi militer, serta manipulasi sosial. Ia juga mengecam penyalahgunaan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB oleh Tiongkok untuk mendistorsi status internasional Taiwan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan eksplisit dari negara-negara G7 serta Parlemen Eropa yang memperkuat posisi Taiwan di panggung global.
  
Di akhir wawancara, Menlu Lin menegaskan bahwa kebijakan luar negeri yang tangguh bukan semata-mata ditentukan oleh kekuatan militer atau ekonomi, tetapi didasarkan pada identitas nasional yang kuat. Ia juga memperkenalkan prakarsa “Tahun Budaya Taiwan di Eropa” yang digelar tahun ini untuk mempererat hubungan kultural antara Taiwan dan Eropa. Melalui pagelaran musikal Zelandia dan pertunjukan seni lainnya di kota-kota seperti Praha dan Paris, Taiwan berharap dapat memperluas pemahaman serta keakraban masyarakat Eropa terhadap nilai-nilai dan budaya Taiwan.