New Southbound Policy Portal

Wapres Hsiao Bi-khim Terima Delegasi Menteri Bayangan untuk Bidang Perdagangan Partai Konservatif Inggris, Dorong Pendalaman Kerja Sama Perdagangan Digital dan AI

Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menerima kunjungan delegasi Menteri Bayangan Perdagangan Partai Konservatif Inggris, Andrew Griffith, di Istana Kepresidenan.
 
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Hsiao Bi-khim mengucapkan terima kasih atas dukungan berkelanjutan Inggris dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Taiwan, serta dalam mendukung partisipasi internasional Taiwan. Taiwan dan Inggris telah menjalin hubungan erat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, diplomasi, keamanan hingga pendidikan. Diharapkan hubungan kerja sama ini dapat semakin dipererat demi mendorong demokrasi, kebebasan, dan kemakmuran bersama. 
 
Wapres Hsiao lebih lanjut menjelaskan bahwa Inggris merupakan tujuan investasi luar negeri terbesar ketiga Taiwan di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa kemitraan kedua belah pihak telah menghasilkan capaian nyata dan bermakna. Ia menantikan kerja sama dapat diperluas ke sektor-sektor strategis seperti perdagangan digital, kecerdasan buatan, teknologi, dan eksplorasi antariksa.
 
Dalam bidang diplomasi, Wapres Hsiao mengucapkan kasih atas dukungan Inggris bagi partisipasi bermakna Taiwan di berbagai organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Ia juga menyoroti sikap banyak anggota parlemen Inggris yang menentang distorsi Resolusi PBB 2758 oleh Tiongkok sebagai alasan untuk menyingkirkan Taiwan dari panggung internasional.
 
Di bidang isu keamanan, Wapres Hsiao mengungkapkan bahwa Taiwan saat ini menghadapi ancaman kompleks dari militer Tiongkok, meliputi intimidasi di laut dan udara, operasi kognitif, intervensi politik, serta ancaman siber. Menurutnya, Eropa juga menghadapi tantangan serupa, sehingga Taiwan berharap dapat memperkuat kerja sama dengan Inggris dalam bidang ini. Wapres Hsiao menyampaikan apresiasi atas konsistensi Inggris melalui G7 dan forum internasional lainnya dalam menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
 
Taiwan dan Inggris juga memiliki ikatan sejarah dan pendidikan. Mantan Presiden Tsai Ing-wen pernah menempuh pendidikan di Inggris, sementara banyak mahasiswa asal Inggris kini menimba ilmu di National Taiwan Normal University (NTNU). Hal ini mencerminkan arti penting pertukaran pendidikan dan pemuda dalam hubungan kedua pihak. Taiwan dan Inggris sama-sama menjunjung tinggi kebebasan akademik serta kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi, sebuah lingkungan yang kondusif bagi generasi muda untuk belajar, meneliti, sekaligus membangun pemahaman melalui pertukaran budaya.