New Southbound Policy Portal

Wamenlu Wu Chih-chung: Taiwan Belum Pernah Setangguh Ini, Tetapi Juga Belum Pernah Menghadapi Begitu Banyak Tantangan Seperti Saat Ini

Wakil Menteri Luar Negeri, Wu Chih-chung, menegaskan bahwa Taiwan, berlandaskan sistem demokrasi yang kokoh, inovasi teknologi, serta kerja sama internasional yang semakin erat, kini tampil dengan sikap yang lebih percaya diri dan pragmatis dalam bekerja sama dengan negara-negara demokratis untuk menghadapi berbagai tantangan regional.
 
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wamenlu Wu Chih-chung dalam wawancara eksklusif bersama jurnalis surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ). Laporan hasil wawancara tersebut telah dipublikasikan dengan judul “Taiwan Belum Pernah Setangguh Ini” (Wir waren noch nie so stark).
 
Wu Chih-chung menjelaskan bahwa skala ekonomi Taiwan kini telah mencapai 800 miliar dolar AS, menjadikannya mitra dagang terbesar ketujuh bagi Amerika Serikat, dan menjadi bukti nyata kekuatan dan daya tarik internasional Taiwan. “Taiwan belum pernah setangguh ini, tetapi juga belum pernah menghadapi begitu banyak tantangan seperti saat ini” ujarnya. Sebagai negara demokratis, kebijakan Amerika Serikat terhadap Taiwan memiliki kesinambungan yang kuat, dan hubungan Taiwan-AS dibangun di atas nilai-nilai demokrasi bersama dan ikatan sosial yang mendalam.
 
Sejak tahun 2010, ketergantungan ekonomi Taiwan terhadap Tiongkok terus menurun. Pada tahun 2024, investasi Taiwan di Tiongkok hanya menyumbang 7% dari total investasi luar negeri, sementara Amerika Serikat kini menjadi tujuan utama hampir separuh investasi luar negeri Taiwan. Fakta ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi dan kerja sama teknologi antara kedua negara berkembang secara stabil dan mendalam.
 
Perang Rusia-Ukraina memperlihatkan realitas bahwa rezim otoriter berusaha mengubah tatanan internasional melalui kekuatan militer. Wamenlu Wu Chih-chung menekankan bahwa sebagai negara demokratis yang matang dan pusat industri semikonduktor dunia, keamanan Taiwan berkaitan langsung dengan stabilitas global. Wu Chih-chung juga mengingatkan bahwa jika dunia kehilangan Taiwan dan industri semikonduktornya, ekonomi global akan menghadapi krisis serius. Sebaliknya, jika Tiongkok menguasai kemampuan industri dan teknologi Taiwan, negara itu akan menjelma menjadi kekuatan super yang paling mengancam dunia.
 
Kemunculan para pemimpin seperti Xi Jinping, Kim Jong-un, Vladimir Putin, dan Presiden Iran dalam satu forum baru-baru ini menandakan bahwa kekuatan otoriter tengah bersatu menggunakan kekuatan militer untuk mengubah status quo. Karena itu, komunitas internasional harus waspada dan bersatu dalam menghadapi ancaman tersebut.
 
Di akhir wawancara Wu Chih-chung menegaskan bahwa kerja sama Taiwan-Jerman kini telah melampaui ranah ekonomi dan perdagangan. Sebagai contoh, berkat kehadiran TSMC, kini European Semiconductor Manufacturing Company (ESMC) telah berdiri di Dresden, Jerman. Ini bukan hanya sekadar kerja sama teknologi, tetapi juga terobosan penting dalam hubungan antara Eropa dan Taiwan.