New Southbound Policy Portal

Presiden Lai Hadiri Forum Ekonomi Sirkular Asia-Pasifik 2025, Tegaskan Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektor dan Lintas Generasi

Presiden Lai Ching-te menghadiri “Forum Ekonomi Sirkular Asia-Pasifik dan Hotspot”, dan menyampaikan bahwa perubahan iklim serta keterbatasan sumber daya telah menjadi tantangan paling serius bagi umat manusia saat ini.
 
Taiwan, yang memiliki sumber daya alam terbatas, namun berhasil mengembangkan kekuatan uniknya dengan menyusun draf Peta Jalan Ekonomi Sirkular Nasional. Taiwan juga bersedia berbagi pengalaman serta memperluas kerja sama dengan berbagai negara untuk bersama-sama menuju ekonomi sirkular.
 
Presiden Lai Ching-te berharap melalui kerja sama lintas sektor dan lintas generasi, semangat ekonomi sirkular dapat diubah menjadi aksi nyata sehingga Asia Pasifik menjadi kawasan paling dinamis dalam mendorong ekonomi sirkular dan keberlanjutan global.
 
Presiden Lai menegaskan bahwa baik industri berteknologi tinggi maupun sektor pertanian sama-sama menghadapi tantangan akibat perubahan iklim dan kekurangan sumber daya. Melalui diskusi dalam forum ini dapat terlihat bahwa ekonomi sirkular merupakan solusi yang layak diterapkan. Banyak negara telah mengambil langkah konkret menuju model ekonomi berkelanjutan dan pencapaian target pengurangan emisi karbon.
 
Namun untuk mewujudkan transformasi menuju ekonomi sirkular diperlukan inovasi yang dapat dikembangkan menjadi “bisnis yang baik”, serta dukungan dari “tata kelola yang baik” agar proses tersebut berjalan efektif. Hal ini sejalan dengan tema forum kali ini, yaitu “Memimpin kerja sama Sirkular”, yang menekankan pentingnya kerja sama global lintas negara.
 
Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada para tamu dari 50 negara yang hadir dan memberikan dukungan nyata kepada Taiwan. Ia menegaskan bahwa industri elektronik dan manufaktur tradisional Taiwan memegang peran penting dalam rantai pasok global, sekaligus menunjukkan kemampuan berinovasi dan beradaptasi dalam sistem ekonomi sirkular.
 
Selain itu, sektor pangan dan pertanian Taiwan juga menunjukkan keunggulan serupa dengan memanfaatkan teknologi serta kerja sama lintas bidang untuk mendaur ulang limbah pertanian menjadi bahan bernilai guna tinggi. Sistem daur ulang Taiwan yang telah dikembangkan selama lebih dari 30 tahun, kini mencapai tingkat pengumpulan limbah tertinggi di dunia, menempatkan Taiwan di posisi lima besar global dan menjadikannya panutan internasional dalam pembangunan ekonomi sirkular.