Latihan militer yang dilakukan Tiongkok di kawasan udara dan perairan sekitar Taiwan baru-baru ini telah dengan sangat serius merusak keamanan, perdamaian dan stabilitas, di Selat Taiwan dan Indo-Pasifik. Menanggapi perbuatan Tiongkok tersebut, pada tanggal 13 April 2023 Kementerian Luar Negeri Saint Vincent dan Grenadine mengeluarkan rilis dan menyatakan mengecam keras tindakan Tiongkok.

Pada tanggal 19 April 2023, Presiden Tsai Ing-wen menghadiri acara Hari Peringatan Holocaust Internasional dan menyampaikan bahwa Taiwan sedang bekerja sama dengan mitra internasional untuk mendorong kebebasan beragama, memerangi diskriminasi, serta mendorong kesetaraan gender, hak asasi manusia dan demokrasi.

Pertemuan menteri luar negeri negara-negara G7 telah dilaksanakan pada tanggal 16-18 April 2023 di Nagano, Jepang, dan menghasilkan pernyataan bersama yang menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan bagi kesejahteraan dan keamanan global; mendorong penyelesaian konflik lintas selat secara damai; dan mendukung partisipasi Taiwan dalam pertemuan WHA, dan WHO.

Dalam wawancara bersama jurnalis dari 8 media Ceko, Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Taiwan berkomitmen penuh untuk mempertahankan kedaulatan nasional melalui peningkatan latihan militer, pengembangan strategi asimetris, dan penerapan reformasi militer.

Eskalasi ancaman militer terhadap Taiwan yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini telah dengan sangat serius membahayakan keamanan, perdamaian dan stabilitas, baik di Selat Taiwan maupun secara regional. Perbuatan Tiongkok tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara sekitar, seperti Indonesia dan Filipina, khususnya mengenai ancaman militer Tiongkok terhadap keselamatan warga mereka yang berada di Taiwan, dan pertimbangan terhadap langkah antisipasi yang harus dilakukan.  

Pada tanggal 17 April 2023 Wakil Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan delegasi Majelis Republik Portugal di Istana Kepresidenan, dan berharap dapat memperdalam hubungan bilateral dengan negara anggota Uni Eropa tersebut di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan.

Menlu Joseph Wu menyampaikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Taiwan dan India telah mengembangkan hubungan kemitraan yang didasari oleh rasa saling percaya, dan nilai-nilai yang dijunjung bersama. Kedua belah pihak juga terus membangun kerja sama dan pertukaran di bidang ekonomi dan perdagangan, pendidikan, kebudayaan, dan rantai pasok.

Kendati demikian, sebenarnya blokade ekonomi adalah tindakan dengan biaya dan risiko tinggi bagi pihak mana pun, karena langkah tersebut dapat berkembang menjadi konflik militer baik antara Tiongkok dan Taiwan, maupun antara Tiongkok dan mitra-mitra perdagangan Taiwan. Taiwan memiliki rantai pasok semikonduktor yang sangat memadai dan efektif untuk menyediakan chip ke seluruh dunia. Ketegangan yang terjadi di Selat Taiwan akan menyebabkan membengkaknya biaya ekonomi untuk berbagai pihak.

Pada tanggal 13 April 2023, Presiden Tsai Ing-wen menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Republik Kepulauan Marshall, Kitlang Kabua di Istana Kepresidenan. Dalam sambutannya, Presiden Tsai menyampaikan bahwa Taiwan dan Kepulauan Marshall terus mempererat kerja sama, dan telah membuahkan hasil untuk kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang, termasuk layanan kesehatan, pertanian, dan pendidikan.

Dalam wawancara eksklusif melalui konferensi video dengan jurnalis CNN, Jim Sciutto, Menlu Joseph menyatakan mengecam latihan militer yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini, dan memperingatkan bahwa Beijing tampaknya sedang bersiap untuk melakukan perang dengan Taiwan. Perbuatan Tiongkok tersebut sangat bertentangan dengan Piagam PBB yang memiliki prinsip penyelesaian konflik secara damai.