Pada tanggal 10 Agustus 2022, di tengah intimidasi dan ancaman militer yang sedang dilancarkan terhadap Taiwan, Tiongkok mengeluarkan buku putih Taiwan (Taiwan White Paper) dengan konten yang melanggar hukum internasional dan lagu lama tentang unifikasi lintas selat. Melalui buku putih tersebut Tiongkok berupaya untuk melempar tanggung jawab atas ancaman terhadap kedaulatan Taiwan yang mereka lakukan dengan iming-iming prospek pembangunan pasca unifikasi.
Wakil Kepala Dewan Pertanian, Chen Junne-jih, memimpin delegasi yang terdiri dari pimpinan departemen perikanan, peternakan, kehutanan, dan pertanian untuk hadir dalam Pertemuan Kerja Sama Teknologi Pertanian Taiwan-AS 2022 di Washington DC. Pertemuan ini diselenggarakan dengan mengacu pada “Program Kerja Sama Teknologi Pertanian Taiwan-AS” yang ditandatangani pada tahun 1986.
Pertentangan lintas selat seharusnya diselesaikan secara damai, dan Tiongkok tidak seharusnya secara sepihak merubah status quo, serta melanggar aspirasi masyarakat Taiwan. Pernyataan yang ditandatangani oleh 79 anggota parlemen dari 28 negara di kawasan Eropa tersebut menegaskan bahwa di masa yang akan datang anggota parlemen negara-negara Eropa akan terus melakukan kunjungan, dialog atau kerja sama secara rutin, dan mendukung Taiwan.
Pada tanggal 8 Agustus 2022 dalam sebuah artikel di harian The Telegraph, Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, menyatakan kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan tidak boleh menjadi dalih Tiongkok untuk melakukan latihan militer. Keteguhan Taiwan dan 23,5 juta masyarakatnya terhadap demokrasi dan kebebasan tidak boleh ditumbalkan.
Pada tanggal 8 Agustus dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis CNN Will Ripley, Menlu Joseph Wu menjelaskan makna kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Tiongkok sudah bertahun-tahun mengancam Taiwan dengan kekuatan militer, serta berupaya untuk menggoyahkan demokrasi, kebebasan, dan perlindungan hak asasi di Taiwan. Tindakan provokatif dan berbahaya tersebut bukan semata-mata disebabkan oleh sebuah kunjungan pejabat tinggi AS.
Menlu Joseph Wu menjelaskan di saat komunitas internasional sedang memperhatikan dan prihatin dengan ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan, PM Ralph Gonsalves secara langsung memimpin delegasi untuk berkunjung, demi memperlihatkan dukungan teguh kepada Taiwan.
Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengecam keras tindakan Tiongkok yang dengan sengaja berupaya untuk meningkatkan ketegangan regional. MOFA dengan serius meminta Pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan tindakan irasional yang membahayakan kesejahteraan regional dan internasional tersebut. Selain negara-negara G7, Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN juga telah mengeluarkan pernyataan bersama berisi dukungan terhadap Taiwan, dan menolak tindakan provokatif di Selat Taiwan.
Wakil Menteri Lalu Lintas dan Perhubungan Lithuania, Agnė Vaiciukevičiūtė, beserta delegasi yang berjumlah 11 orang, tiba di Taiwan pada tanggal 7 Agustus 2022 untuk kunjungan selama 5 hari. Taiwan dan Lithuania adalah mitra yang sama-sama menjunjung nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, serta menaruh perhatian besar terhadap masalah kebebasan, hak asasi manusia, ketahanan demokrasi, dan keamanan rantai pasokan.
Pada tanggal 4 Agustus 2022, Tiongkok meluncurkan beberapa misil balistik ke perairan di timur laut dan barat daya Taiwan. Tindakan tersebut mengancam keamanan nasional Taiwan, meningkatkan ketegangan regional, dan berdampak pada lalu lintas dan perdagangan internasional.
Hari ini Tiongkok memulai latihan militer dengan menggunakan peluru tajam (live-fire) di beberapa area di sekitar Taiwan. Tindakan semacam ini yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali untuk meningkatkan ancaman militer, khususnya peluncuran misil berbahaya ke koridor transportasi paling sibuk di dunia, adalah tindakan tidak bertanggung jawab terhadap Taiwan dan terhadap seluruh komunitas internasional.
