Pada tanggal 23 Februari 2022, Juru Bicara Istana Kepresidenan Chang Tun-han menyampaikan bahwa Presiden Tsai Ing-wen dan Perdana Menteri Su Tseng-chang telah mendengarkan laporan mengenai Ukraina dari Dewan Keamanan Nasional dan lembaga kementerian terkait lainnya. Berikut ini adalah empat instruksi Presiden Tsai Ing-wen mengenai perkembangan situasi di Ukraina.
Pada tanggal 22 Februari 2022, Menlu Joseph Wu menerima wawancara eksklusif dari mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang kini menjabat sebagai ilmuwan kehormatan McCain Institute, Mark Esper. Menlu Joseph Wu menjelaskan saat ini otoritarianisme sedang berekspansi secara global, dan bahaya yang ditimbulkan dapat kita lihat di depan mata. Taiwan akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara sehaluan lainnya, untuk menjamin Taiwan yang demokratis pada akhirnya meraih kemenangan.
Pada tanggal 22 Februari 2022, Presiden Tsai Ing-wen menerima kunjungan pemenang Taiwan International Invention Awards tahun 2021, dan memberikan pengakuan terhadap profesionalitas dan antusiasme para peraih penghargaan dalam bidang inovasi, sehingga perkembangan dalam berbagai bidang dapat terus terlaksana.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, akan berkunjung ke Taiwan pada tanggal 2-5 Maret 2022. Dalam kunjungan tersebut, Mike Pompeo akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen; menghadiri resepsi dengan Wakil Presiden Lai Ching-te; bertemu dengan Kepala Yuan Legislatif You Si-kun, dan Menlu Joseph Wu; dan menghadiri resepsi dengan Menlu Joseph Wu.
Pada tanggal 21 Februari 2022 Presiden Tsai Ing-wen menghadiri upacara pembukaan pameran mesin perkakas “TIMTOS x TMTS 2022 Hybrid”, dan menyampaikan bahwa dalam menghadapi dampak pandemi, perubahan geopolitik, serta mencapai target netralitas karbon 2050 yang sedang diupayakan oleh berbagai negara, Taiwan harus membentuk tim nasional untuk mengintegrasikan industri teknologi komunikasi dan informasi, industri mesin presisi, dan verifikasi teknologi manufaktur pintar.
Pada tanggal 16 Februari 2022, Parlemen Swedia melaksanakan debat kebijakan luar negeri tahunan, dan dalam proses debat tersebut para anggota parlemen lintas partai membahas masalah yang berkenaan dengan Taiwan, serta menyatakan dukungan terhadap Taiwan. Atas dukungan dan perhatian dari Parlemen Swedia tersebut, Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengucapkan terima kasih.
Menlu Joseph Wu menjelaskan apabila perekonomian Tiongkok mengalami stagnasi, ketidakpuasan suku minoritas yang mengalami penindasan terus meningkat, atau terjadi krisis di dalam negeri, terdapat kemungkinan Tiongkok akan menimbulkan masalah di Selat Taiwan sebagai alat untuk mengalihkan perhatian dari kontradiksi yang terjadi secara internal di Tiongkok. Taiwan akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan, melindungi kedaulatan tanah air, dan cara hidup yang demokratis.
Melalui usaha jangka panjang antara Kementerian Luar Negeri ROC (Taiwan), Kementerian Transportasi dan Komunikasi ROC (Taiwan) dengan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, serta Kantor Perwakilan Taiwan di Korea Selatan, pada tanggal 14-17 Februari 2022 kedua belah pihak telah menandatangani “MOU Pengakuan Surat Izin Mengemudi Internasional Taiwan-Korea Selatan”.
Pada tanggal 17 Februari 2022 Parlemen Eropa meloloskan 2 buah resolusi, yaitu Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (Common Foreign and Security Policy, CFSP), dan Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama (Common Security and Defence Policy, CSDP). Melalui resolusi tersebut Parlemen Eropa menyatakan keprihatinan serius terhadap tindakan Tiongkok meningkatkan aktivitas militer untuk mengancam Taiwan, dan terus menerus memasuki wilayah ADIZ Taiwan tanpa izin.
Pada tanggal 13 Februari 2022, salah satu kandidat pemilihan Presiden Prancis dari Partai Komunis Prancis (PCF), Fabien Roussel, melalui sebuah acara di stasiun televisi France 5 melontarkan pernyataan, “Taiwan adalah bagian dari Tiongkok”, “Taiwan seharusnya menganut Satu Negara Dua Sistem seperti Hong Kong”. Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyesalkan dan tidak menerima pernyataan berisi kekeliruan kognitif yang sangat serius tersebut.
