Pada tanggal 12 Desember 2021, Menteri Luar Negeri negara-negara G7 melakukan pertemuan di Liverpool, dan Inggris sebagai negara tuan rumah mengeluarkan pernyataan berisi penegasan terhadap komunike Menteri Luar Negeri negara-negara G7 yang dikeluarkan pada bulan Mei, dan komunike pemimpin negara-negara G7 yang dikeluarkan pada bulan Juni mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta keprihatinan terhadap “Kebijakan Ekonomi Koersif”.
Pada tanggal 11 Desember 2021, Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan pidato sambutan melalui video untuk acara pertemuan tahunan ilmuwan perempuan, dan mengucapkan terima kasih kepada asosiasi ilmuwan perempuan Taiwan yang telah mendirikan jaringan untuk menjembatani hubungan di antara para ilmuwan, berbagi pengalaman, saling membantu, dan menjadi teladan bagi ilmuwan perempuan generasi berikutnya.
Dalam KTT Demokrasi, Menteri Tanpa Portofolio Audrey Tang mewakili Pemerintah menyampaikan Pernyataan Nasional (National Statement) melalui video, dan memaparkan kisah sukses demokrasi Taiwan. Audrey Tang menegaskan bahwa Taiwan akan terus berdiri di garis terdepan dalam melawan otoritarianisme, dan Taiwan bersedia untuk berperan sebagai pemimpin dalam mendorong kebebasan, demokrasi, serta hak asasi manusia.
Presiden Tsai Ing-wen menghadiri upacara pembukaan pameran “2021 Energy Taiwan”, dan menyampaikan bahwa hingga tahun 2025, instalasi pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya akan menghasilkan nilai investasi sebesar NTD 1,7 triliun, lebih dari NTD 2 triliun nilai produksi, dan 160.000 kesempatan kerja. Pemerintah akan mengerahkan segenap upaya untuk menjadikan Taiwan sebagai pusat pengembangan energi hijau Asia.
Pada tanggal 8 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri (MOFA) dan Kamar Dagang Amerika Serikat di Taiwan “AmCham Taiwan” menyelenggarakan acara perayaan berdirinya AmCham Taiwan yang ke-70 tahun, bertempat di Taipei Guest House. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Menlu Joseph Wu dan Ketua AmCham Taiwan, C. W. Chin, dan turut dihadiri oleh Presiden Tsai Ing-wen serta Direktur American Institute in Taiwan (AIT/T), Sandra Oudkirk.
Pada tanggal 9-10 Desember 2021, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan memimpin KTT Demokrasi (Summit for Democracy) yang diselenggarakan secara virtual, serta mengundang lebih dari 100 pemimpin dan perwakilan negara-negara demokrasi untuk berpartisipasi. Dalam pertemuan tersebut, Taiwan akan diwakili oleh Menteri Tanpa Portofolio, Audrey Tang, dan Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Amerika Serikat, Hsiao Bhi-khim.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) menjelaskan bahwa demi meningkatkan cakupan vaksinasi nasional, CECC dan Biro Kesehatan di tingkat pemerintah daerah telah mendirikan pos vaksinasi Covid-19 untuk memudahkan masyarakat (termasuk WNA). Berkenaan dengan hal tersebut, dalam konferensi pers tanggal 6 Desember, CECC juga menegaskan bahwa pihak keamanan tidak akan melakukan pemeriksaan terhadap pekerja migran yang hilang kontak (pekerja migran kabur) ketika menerima vaksinasi.
Pada tanggal 7 Desember 2021, Presiden Tsai Ing-wen menghadiri Austronesian Forum, dan menyampaikan harapan agar melalui pelaksanaan forum tersebut, pandangan dan ide masyarakat Austronesia dapat menjadi kontribusi bagi perdamaian regional dan global, serta mendorong pertukaran dan kerja sama antara masyarakat Austronesia dengan negara-negara berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik.
Pada tanggal 5 Desember 2021, Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan pidato sambutan melalui video untuk acara Pertemuan Tahunan Federasi Asosiasi Taiwan di Eropa (European Federation of Taiwanese Associations, EFTA), dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Taiwan di luar negeri yang telah memperlihatkan semangat “Taiwan dapat membantu” (Taiwan can help). Berkat kontribusi masyarakat Taiwan di luar negeri, hubungan pertukaran dan interaksi Taiwan dengan Eropa telah berkembang semakin erat.
Menlu Joseph Wu menerima wawancara eksklusif melalui telekonferensi dengan jurnalis dari Sky News Australia, Christopher Pyne, untuk acara Global Focus. Dalam wawancara tersebut, Menlu Joseph Wu membahas masalah hubungan lintas selat, ancaman Tiongkok, peran penting Taiwan bagi Australia, dan lain-lain.
