Pada tanggal 30 Desember 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengumumkan bahwa setelah mempertimbangkan situasi wabah virus korona Wuhan (Covid-19) secara global yang masih sangat serius, serta demi menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat, mulai tanggal 1 Januari 2021 pukul 00:00 (terhitung dari waktu pada bandara keberangkatan), Taiwan akan memperketat peraturan mengenai karantina dan pemberian izin masuk bagi WNA.
Menlu Joseph Wu menjelaskan pemerintah Beijing akhir-akhir ini telah memperkuat kapasitas militer mereka, dan menimbulkan ancaman. Selain itu, Tiongkok juga secara paksa meloloskan Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong, yang membuktikan bahwa kebijakan “Satu Negara Dua Sistem” sebetulnya adalah kebijakan “Satu Negara Satu Sistem”, yang juga merupakan sistem komunis. Undang-undang tersebut telah merampas hak dan kebebasan masyarakat Hong Kong.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyelenggarakan seminar kepemimpinan pemuda di era pascawabah, dan mengundang para duta muda (young ambassador) dan perwakilan dari pelajar asing yang berada di Taiwan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Taiwan Railway Administration (TRA) bersama agen perjalanan Lion Travel mengadakan konferensi pers untuk memperkenalkan desain gerbong kereta dan ruang tunggu penumpang kereta api “Mingri Hao”. Bersamaan dengan peluncuran kereta api Mingri Hao, TRA juga memperkenalkan ruang tunggu penumpang dengan desain terbaru di Stasiun Hualien.
Pada tanggal 27 Desember 2020, Presiden Donald Trump menandatangani RUU pengeluaran omnibus dan paket bantuan Covid-19 Pemerintah Federal untuk tahun fiskal 2021 sebesar US $2,3 triliun. Undang-undang pengeluaran omnibus tersebut meliputi alokasi dana untuk pelaksanaan Taiwan Assurance Act of 2020, yang bertujuan untuk mendukung kemampuan pertahanan dan partisipasi internasional Taiwan, serta dana sebesar US$ 3 juta untuk Global Cooperation and Training Framework (GCTF).
Business Environment Risk Intelligence (BERI) di Amerika Serikat menerbitkan laporan analisis risiko lingkungan investasi ketiga untuk tahun 2020, dan menempatkan Taiwan pada urutan ke-3 secara global (urutan pertama di kawasan Asia) untuk kategori “Rekomendasi Kesempatan Memperoleh Keuntungan” (Profit Opportunity Recommendation). Urutan pertama ditempati oleh Swiss, sedangkan urutan kedua ditempati oleh Norwegia.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menghadiri acara "Konferensi Asosiasi Hukum 2020 dan Rapat Umum Anggota yang ke-50". Selain berterima kasih kepada pihak asosiasi atas kontribusi jangka panjang mereka, presiden juga menyampaikan harapan agar para anggota dapat terus mempertahankan profesionalitas, menjamin pelaksanaan sistem hukum Taiwan dan perlindungan hak asasi manusia di berbagai bidang, serta memperdalam dan mengakumulasi pengalaman tatanan hukum dengan karakteristik Taiwan.
Taiwan merupakan tempat dimana kebebasan dan demokrasi dijunjung tinggi, termasuk berbagai nilai-nilai universal seperti kebebasan pers. Dalam laporan "Freedom House" dari Amerika Serikat (AS), Taiwan dinilai sebagai "negara bebas" terkait dengan lingkungan pemberitaannya yang baik dan telah dikenal secara internasional. Tahun ini, media asing yang teregistrasi dalam Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan telah mencapai angka 71 media internasional, dengan jumlah total jurnalis asing 124 orang.
Juru bicara Kantor Istana Kepresidenan mengumumkan bahwa pada tanggal 24 Desember 2020, Presiden Tsai Ing-wen telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernández. Dalam pembicaraan tersebut Presiden Tsai mengatakan, “Malam Natal adalah saat untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati kebersamaan, mewakili masyarakat Taiwan, saya mengucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru kepada masyarakat Honduras.”
Pelajar dari SMA Chushan bernama Zhu Yih-hsuan berhasil melanjutkan pendidikan ke National Taiwan University (NTU) jurusan kedokteran, melalui program “Hope", yaitu sebuah program yang diperuntukkan bagi pelajar dari keluarga penduduk baru, dan keluarga kurang mampu.
